Rabu, 22 Oktober 2025

Rekomendasi Saham Terbaik dan Prospek IHSG 22 Oktober 2025

Rekomendasi Saham Terbaik dan Prospek IHSG 22 Oktober 2025
Rekomendasi Saham Terbaik dan Prospek IHSG 22 Oktober 2025

JAKARTA - Pasar saham Indonesia kembali mencuri perhatian di pertengahan pekan ini.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan tren penguatan setelah pada perdagangan sebelumnya berhasil menembus level psikologis 8.200. 

Sejumlah analis menilai, momentum positif ini masih akan berlanjut dengan dukungan volume pembelian yang kuat, terutama pada saham-saham unggulan di sektor energi, konsumer, dan telekomunikasi.

Baca Juga

Purbaya Dorong Reformasi Digital, AI Siap Awasi Bea Cukai Nasional

Tim analis dari MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG pada perdagangan Rabu, 22 Oktober 2025, akan bergerak di kisaran 8.228–8.365, dengan peluang melanjutkan reli yang sudah terbentuk sejak awal pekan. Meski begitu, mereka tetap mengingatkan adanya potensi koreksi jangka pendek apabila penguatan terjadi terlalu cepat.

Momentum Penguatan IHSG Masih Terjaga

Dalam riset hariannya, MNC Sekuritas mencatat bahwa pada perdagangan, IHSG ditutup menguat 1,84% ke level 8.238, didorong oleh meningkatnya aktivitas beli yang menciptakan gap di area 8.117–8.161.

Menurut mereka, secara teknikal, IHSG kini berada pada awal wave [iii] dari wave 5, yang berarti pasar berpotensi melanjutkan tren kenaikan menuju area 8.228–8.365.
Namun, analis tetap mengimbau pelaku pasar untuk mewaspadai potensi koreksi terbatas menuju area 8.091–8.182 apabila terjadi tekanan ambil untung.

“Waspadai potensi penguatan terbatas yang dapat memicu koreksi ke area 8.091–8.182,” tulis Tim MNC Sekuritas.

Untuk perdagangan hari ini, level support IHSG diperkirakan berada di 8.107–8.022, sedangkan resistance di 8.250–8.288.

Saham Pilihan MNC Sekuritas

Berikut beberapa saham yang direkomendasikan MNC Sekuritas untuk dicermati pada perdagangan hari ini:

BREN – Spec Buy

Saham PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN) terkoreksi 0,27% ke 9.250, disertai munculnya volume pembelian yang kuat. Selama BREN mampu bertahan di atas 9.100 sebagai support, saham ini diproyeksikan melanjutkan penguatan di awal wave [iii].

Spec Buy: 9.150–9.225

Target Price: 9.400 dan 9.725

Stoploss: di bawah 9.100

CUAN – Buy on Weakness

Saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) turun 1,73% ke 2.270 dengan tekanan jual meningkat. Namun, posisinya diperkirakan masih berada di awal wave [v] dari wave 1, sehingga membuka peluang rebound.

Buy on Weakness: 2.160–2.260

Target Price: 2.600 dan 2.760

Stoploss: di bawah 2.090

EXCL – Buy on Weakness

Saham PT XL Axiata Tbk. (EXCL) naik 3,31% ke 2.500 disertai peningkatan volume beli. Secara teknikal, EXCL berada di fase wave (iv) dari wave [c], dengan peluang penguatan terbatas.

Buy on Weakness: 2.450–2.490

Target Price: 2.540 dan 2.580

Stoploss: di bawah 2.430

SIDO – Buy on Weakness

Saham PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menguat 0,91% ke 555, meski disertai tekanan jual. Posisi SIDO diperkirakan masih dalam fase wave (iii) dari wave [iii].

Buy on Weakness: 535–545

Target Price: 575 dan 595

Stoploss: di bawah 530

Rekomendasi Saham Versi BRI Danareksa Sekuritas

Dari sisi pandangan berbeda, analis teknikal BRI Danareksa Sekuritas, Reza Diofanda, menyebut bahwa IHSG masih memiliki ruang penguatan menuju resistance di 8.130, setelah pada perdagangan sebelumnya mampu bertahan di zona hijau.

“Katalis utama penguatan berasal dari ekspektasi pemangkasan suku bunga BI sebesar 25 basis poin ke 4,50%. Hal ini berpotensi menjadi sentimen positif bagi sektor perbankan, properti, dan konsumer,” ujar Reza.

Menurutnya, kebijakan moneter yang lebih longgar dari Bank Indonesia dapat meningkatkan daya beli masyarakat serta mendongkrak kinerja emiten di sektor-sektor terkait.

Saham EMTK, UNVR, dan MAPA Jadi Fokus Investor

Dalam laporannya, Reza juga memberikan rekomendasi untuk beberapa saham yang berpotensi rebound dalam jangka pendek:

EMTK (PT Elang Mahkota Teknologi Tbk.)

Reza menilai saham EMTK masih dalam tren bullish setelah menunjukkan penguatan stabil.

Area beli: Rp1.250–Rp1.300

Target harga: Rp1.480–Rp1.650

Stop loss: di bawah Rp1.185

“Terakhir, harga mampu bertahan di atas level support-nya dan berpotensi rebound. Target penguatan EMTK ditaksir mencapai Rp1.480–Rp1.650,” ujarnya.

UNVR (PT Unilever Indonesia Tbk.)

Saham UNVR juga direkomendasikan karena dinilai berpeluang menguat setelah menembus garis SMA200, yang menandakan sinyal positif untuk tren jangka menengah.

Target harga: Rp2.290–Rp2.440

MAPA (PT Map Aktif Adiperkasa Tbk.)

Untuk saham MAPA, analis menyarankan area beli di Rp620–Rp640 dengan target Rp665–Rp705 dan stop loss di bawah Rp600.
“Pergerakan saham MAPA berpotensi reversal setelah membentuk pola cup and handle yang telah tertembus. Selama berada di atas level neckline Rp620, peluang penguatan masih terbuka,” kata Reza.

Awas Tren Bearish di Saham AKRA

Di sisi lain, BRI Danareksa juga memberikan rekomendasi jual untuk saham PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA). Saham ini dinilai masih menunjukkan tren bearish setelah menembus level support di Rp1.115, dengan potensi pelemahan lanjutan hingga Rp1.050 per lembar.

Pergerakan tersebut mencerminkan adanya tekanan pada sektor distribusi energi, yang dipengaruhi oleh volatilitas harga minyak dan lemahnya permintaan industri dalam negeri.

Outlook Pasar: Potensi Penguatan dengan Waspada Koreksi

Secara umum, arah pergerakan IHSG hari ini dinilai masih positif dengan dukungan faktor teknikal dan ekspektasi kebijakan suku bunga yang lebih akomodatif. Meski begitu, para analis menekankan pentingnya manajemen risiko, mengingat potensi koreksi masih dapat terjadi di tengah euforia pasar.

Bagi investor ritel, momentum saat ini bisa dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi bertahap pada saham-saham unggulan yang memiliki prospek jangka panjang, seperti sektor perbankan, energi baru terbarukan, dan konsumer primer.

Pasar saham Indonesia menunjukkan sinyal kuat menuju penguatan lanjutan. IHSG berpotensi bergerak di kisaran 8.228–8.365, sementara saham seperti BREN, CUAN, SIDO, dan EXCL menjadi perhatian utama.

Dukungan ekspektasi penurunan suku bunga Bank Indonesia juga memperkuat prospek sektor-sektor tertentu seperti properti dan perbankan. Dengan strategi yang tepat, investor berpeluang meraih keuntungan dari tren positif pasar saham di penghujung Oktober 2025 ini.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

KUR BRI 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Akses Pembiayaan Ringan

KUR BRI 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Akses Pembiayaan Ringan

Syarat dan Simulasi KUR BNI 2025 dengan Tenor Fleksibel Terbaru

Syarat dan Simulasi KUR BNI 2025 dengan Tenor Fleksibel Terbaru

KUR BCA 2025: Syarat Mudah, Cara Cepat, Simulasi Angsuran Ringan

KUR BCA 2025: Syarat Mudah, Cara Cepat, Simulasi Angsuran Ringan

Lengkap! Syarat, Cara, dan Tabel Simulasi KUR Mandiri 2025

Lengkap! Syarat, Cara, dan Tabel Simulasi KUR Mandiri 2025

Kenaikan Nasabah BTN Prospera 2025 Dorong Dana Tumbuh Pesat

Kenaikan Nasabah BTN Prospera 2025 Dorong Dana Tumbuh Pesat