Indeks Bisnis-27 Menguat di Awal Pekan, Saham ASII hingga INKP Jadi Pendorong Utama
- Rabu, 22 Oktober 2025

JAKARTA - Pasar saham Indonesia kembali menunjukkan sinyal positif di awal perdagangan Rabu, 22 Oktober 2025. Pergerakan indeks saham unggulan mulai menanjak seiring dengan meningkatnya minat beli investor terhadap sejumlah emiten besar.
Indeks Bisnis-27, yang berisi 27 saham likuid dengan fundamental kuat, dibuka menguat pada sesi pagi. Kenaikan indeks ini mengindikasikan optimisme pelaku pasar terhadap kinerja emiten di tengah fluktuasi pasar global.
Berdasarkan data Bursa hingga pukul 09.13 WIB, Indeks Bisnis-27 naik 0,34 persen ke level 537,67. Kenaikan ini didorong oleh sejumlah saham berkapitalisasi besar seperti ASII, INKP, dan CTRA yang mencatatkan penguatan signifikan.
Baca JugaPurbaya Dorong Reformasi Digital, AI Siap Awasi Bea Cukai Nasional
Saham-Saham Unggulan Jadi Motor Penggerak Indeks
Kinerja positif pada awal perdagangan banyak disokong oleh saham-saham unggulan di berbagai sektor. Dari total 27 konstituen indeks, sebanyak 12 saham terpantau menguat, 13 melemah, dan 2 bergerak stagnan.
Saham PT Astra International Tbk. (ASII) memimpin penguatan dengan kenaikan 3,75 persen ke level Rp6.225 per lembar. Kenaikan ini menandakan adanya dorongan kuat dari sektor otomotif dan diversifikasi bisnis yang stabil.
Selain itu, PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. (INKP) ikut menopang indeks dengan penguatan 2,35 persen ke Rp7.625 per lembar. Saham PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) juga menguat 1,64 persen ke posisi Rp930 di tengah optimisme pasar properti.
Kenaikan juga dialami oleh saham sektor agribisnis dan konsumer. PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) naik 1,62 persen, sedangkan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) menanjak 1,02 persen.
Sektor farmasi pun tak ketinggalan, dengan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) menguat 0,90 persen. Saham-saham tersebut menjadi pendorong utama bagi penguatan indeks pagi ini.
Berikut tabel ringkasan saham pendorong utama Indeks Bisnis-27:
Emiten | Kode Saham | Pergerakan Harga (%) | Harga Terakhir (Rp) |
---|---|---|---|
Astra International | ASII | +3,75% | 6.225 |
Indah Kiat Pulp & Paper | INKP | +2,35% | 7.625 |
Ciputra Development | CTRA | +1,64% | 930 |
Dharma Satya Nusantara | DSNG | +1,62% | 670 |
Charoen Pokphand Indonesia | CPIN | +1,02% | 4.960 |
Sido Muncul | SIDO | +0,90% | 555 |
Saham Perbankan dan Konsumer Ikut Menguat
Sektor keuangan menjadi salah satu sektor yang turut menopang penguatan indeks hari ini. Tiga bank besar Tanah Air mencatatkan kenaikan seiring meningkatnya optimisme terhadap kebijakan moneter yang lebih akomodatif.
Saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menguat 1,48 persen di awal sesi perdagangan. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) juga naik 1,33 persen, sementara PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) mencatatkan kenaikan 0,88 persen.
Ketiganya menjadi penyokong penting dalam pergerakan Indeks Bisnis-27. Sentimen positif terhadap kemungkinan penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia mendorong saham-saham sektor keuangan tetap di zona hijau.
Sektor konsumer juga turut memberikan kontribusi positif, terutama pada saham-saham yang memiliki eksposur tinggi terhadap daya beli masyarakat. Beberapa saham defensif seperti SIDO dan CPIN diperkirakan masih akan stabil di tengah volatilitas pasar global.
Kinerja positif dari emiten-emiten besar ini menandakan adanya aliran modal yang terus mengalir ke saham-saham unggulan. Hal tersebut menjadi sinyal kepercayaan investor terhadap prospek ekonomi nasional yang masih solid.
Saham-Saham yang Mengalami Tekanan Harga
Meski sebagian besar saham unggulan menguat, tidak sedikit saham yang justru mengalami tekanan pada awal perdagangan hari ini. Sektor pertambangan dan kesehatan menjadi dua sektor yang mengalami koreksi paling dalam.
Saham PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM) memimpin pelemahan dengan koreksi 3,65 persen ke posisi Rp3.170 per lembar. Penurunan harga komoditas global dan aksi ambil untung jangka pendek menjadi faktor utama penekanannya.
PT Kalbe Farma Tbk. (KLBF) juga terkoreksi 2,87 persen ke level Rp1.185. Saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) turun 2,74 persen ke Rp3.190 seiring dengan rotasi sektor yang terjadi di pasar saham.
Selain itu, beberapa saham lain juga mengalami pelemahan moderat. PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) terkoreksi 1,32 persen ke Rp3.740, sementara PT Perusahaan Gas Negara Tbk. (PGAS) melemah 1,17 persen ke Rp1.690.
PT United Tractors Tbk. (UNTR) turun 1,11 persen ke Rp26.650 di tengah tekanan pada sektor komoditas. Pelemahan juga dialami oleh PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) sebesar 0,88 persen dan PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk. (MIKA) sebesar 2,35 persen.
Beberapa saham lainnya bergerak stagnan pada pembukaan perdagangan. Saham PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk. (BRIS) tidak menunjukkan perubahan harga berarti.
Dinamika Pasar dan Prospek Indeks ke Depan
Kenaikan Indeks Bisnis-27 pada hari ini menjadi sinyal positif bahwa pasar saham Indonesia masih memiliki momentum penguatan. Namun, dinamika pasar global dan faktor eksternal tetap perlu diwaspadai.
Fluktuasi nilai tukar dan harga komoditas internasional dapat menjadi pemicu volatilitas di sektor-sektor tertentu. Investor disarankan untuk tetap fokus pada saham-saham berfundamental kuat dengan prospek pertumbuhan jangka menengah yang menjanjikan.
Selain itu, pergerakan indeks juga akan sangat bergantung pada arah kebijakan moneter Bank Indonesia. Ekspektasi pemangkasan suku bunga dapat menjadi katalis tambahan bagi sektor keuangan dan properti.
Namun, aksi ambil untung di beberapa saham berkapitalisasi besar bisa menjadi penahan laju penguatan indeks dalam jangka pendek. Oleh karena itu, strategi rotasi sektor dan diversifikasi portofolio menjadi langkah penting bagi pelaku pasar.
Indeks Bisnis-27 masih memiliki peluang untuk memperluas kenaikan menuju akhir pekan. Dukungan dari sektor perbankan, otomotif, dan properti diharapkan mampu menjaga momentum positif hingga penutupan minggu ini.
Kondisi pasar yang cenderung positif juga mencerminkan keyakinan investor terhadap stabilitas ekonomi nasional. Selama faktor makroekonomi tetap terkendali, prospek pasar saham Indonesia diperkirakan akan tetap solid hingga akhir tahun.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Harga Emas Antam di Pegadaian 22 Oktober 2025 Naik Drastis
- 22 Oktober 2025
3.
Rekomendasi Saham Terbaik dan Prospek IHSG 22 Oktober 2025
- 22 Oktober 2025
4.
KUR BRI 2025 Dorong UMKM Tumbuh Lewat Akses Pembiayaan Ringan
- 22 Oktober 2025
5.
Syarat dan Simulasi KUR BNI 2025 dengan Tenor Fleksibel Terbaru
- 22 Oktober 2025