Rahasia Barista Ungkap Teknik Membuat Latte Art Sempurna dengan Susu
JAKARTA - Menguasai seni menghias kopi ternyata bukan perkara simpel, apalagi untuk pemula. Di balik gelas latte yang tampak estetis, tersimpan bumbu rahasia dari bahan dan teknik yang tepat.
Menurut Aldy, seorang barista profesional, busa susu yang halus dan mengilap menjadi bagian penting dari proses tersebut. “Susu sapi juga mengandung protein yang mampu menciptakan busa susu lebih halus dan mengilap, yang dianggap menjadi bagian penting saat membuat…” ujarnya.
Bahkan, bagi penikmat kopi yang alergi terhadap laktosa atau gula dari susu hewani, tersedia alternatif susu nabati seperti susu… untuk menciptakan busa yang tebal namun tetap mempertahankan cita rasa kopi yang kuat. Proses pembelajaran dan eksperimen dengan bahan inilah yang membedakan barista pemula dan profesional.
Baca JugaRahasia Bumbu Halus Sayur Lodeh, Cita Rasa Gurih Khas Nusantara
Menjawab Tantangan Awal Pemula Latte Art
Seni menghias kopi dengan busa susu bisa dianggap rumit bagi pemula. Membutuhkan keterampilan khusus dan latihan berkali?kali agar hasilnya memuaskan.
Barista pemula sering gagal karena belum memahami karakteristik susu yang tepat dan suhu pengolahannya. Kesalahan kecil seperti memanaskan susu terlalu lama atau tidak mencapai suhu ideal membuat microfoam gagal terbentuk.
Dalam sesi kelas, barista profesional menekankan pentingnya praktik terus?menerus hingga pola dasar seperti hati dan tulip bisa muncul secara konsisten. Hal ini sesuai prinsip bahwa latte art adalah ilmu yang memerlukan waktu dan kesabaran untuk dikuasai.
Memahami Peran Bahan dan Teknik dalam Latte Art
Susu sapi memiliki kandungan lemak dan protein yang menjadi faktor utama terbentuknya busa susu yang baik. Busa halus ini disebut microfoam dan menjadi kunci agar pola latte art bisa terbentuk dengan rapi.
Sebaliknya, penggunaan susu nabati atau alternatif bisa jadi menimbulkan tantangan baru karena karakter busanya berbeda. Pilihan bahan harus disesuaikan dengan tujuan, apakah untuk estetika atau untuk memenuhi kebutuhan diet khusus.
Teknik mengolah susu termasuk suhu pemanasan, durasi steaming, dan cara menuangkan ke dalam espresso—juga menentukan kualitas hasil akhir. Bila teknik ini tidak dikuasai, pola kaca atau hati yang diharapkan bisa tampak kabur atau bahkan tidak terbentuk sama sekali.
Kenapa Latte Art Memerlukan Latihan dan Kesabaran
Kunci sukses membuat latte art bukan hanya soal alat mahal atau bahan premium, tetapi tentang ketekunan dalam berlatih. Barista yang sudah mahir pun masih melakukan latihan rutin untuk mempertahankan skill?nya.
“Wajar banget kalau pertama kali bikin latte art dan gagal. Memang butuh latihan terus?terus,” kata salah satu barista senior. Maka dari itu, pemula disarankan untuk membuat skala sederhana dulu seperti bentuk hati atau tulip sebelum mencoba pola yang lebih kompleks.
Latihan membantu barista memahami bagaimana susu bereaksi terhadap panas dan bagaimana menuangkan busa ke espresso dengan gerakan yang tepat. Proses ini mirip seni lukis yang membutuhkan koordinasi tangan, mata, dan bahan.
Tanpa latihan yang cukup, hasil yang diinginkan hanya akan muncul sesekali dan tidak konsisten. Ketidakmerataan busa, gelembung besar atau tekstur kasar adalah indikator bahwa teknik masih perlu diperbaiki.
Rekomendasi
