Selasa, 21 Oktober 2025

Pelni Perkuat Keamanan Pangan Kapal Demi Kenyamanan Penumpang

Pelni Perkuat Keamanan Pangan Kapal Demi Kenyamanan Penumpang
Pelni Perkuat Keamanan Pangan Kapal Demi Kenyamanan Penumpang

JAKARTA - Dalam upaya memastikan kenyamanan dan keamanan penumpang selama pelayaran, PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni kini menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas makanan yang disajikan di atas kapal.

 Melalui penerapan standar internasional Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), Pelni menjamin seluruh menu makanan yang dikonsumsi ribuan penumpangnya aman, higienis, dan memenuhi prosedur pengawasan mutu pangan.

“Seluruh menu makanan yang disajikan kepada penumpang kapal Pelni telah memenuhi standar keamanan pangan, mulai dari proses penyimpanan bahan baku, pengolahan, hingga penyajian selama perjalanan laut,” kata Manajer Komunikasi Korporasi Pelni, Ditto Pappilanda, saat media tour di Ambon, Maluk.

Baca Juga

Update Tarif dan Jadwal Penyeberangan Kapal Feri TAA-Bangka

Menurut Ditto, jaminan keamanan pangan ini diperkuat dengan penerapan sertifikasi HACCP di kapal-kapal penumpang Pelni sejak tahun 2023.

Penerapan sistem ini menuntut perusahaan menjaga standar tertinggi dalam setiap tahapan pengelolaan bahan pangan, mulai dari penerimaan bahan baku hingga hidangan siap santap untuk penumpang.

Enam Tahapan Pengawasan Ketat di Dapur Kapal

Penerapan HACCP, ujar Ditto, mengharuskan kru kapal yang menangani makanan untuk menjalankan enam tahapan pengawasan utama.

 “Ada enam area yang harus kita awasi untuk memenuhi standar HACCP dan wajib dilakukan secara konsisten oleh kru kapal, khususnya yang menangani perbekalan dan pengolahan bahan makanan di kapal,” ungkapnya.

Enam area tersebut mencakup proses penerimaan bahan baku, penyimpanan, penyiapan, pengolahan makanan, pengemasan, dan penyajian. Semua tahap ini diawasi secara sistematis untuk mencegah potensi kontaminasi biologis maupun kimiawi.

HACCP atau Hazard Analysis Critical Control Points merupakan sistem manajemen keamanan pangan berbasis pencegahan. 

“Secara awam, penerapan HACCP mencegah bahan baku pangan yang akan dikonsumsi tercemar dari kontaminasi biologi maupun kimia sehingga aman untuk dikonsumsi,” jelas Ditto.

Lima Kapal Sudah Bersertifikat, Lima Lainnya Menyusul

Hingga saat ini, lima kapal penumpang Pelni telah dinyatakan memenuhi standar HACCP, yaitu KM Dorolonda, KM Kelud, KM Bukit Siguntang, dan KM Awu. Sementara itu, lima kapal lain—KM Dobonsolo, KM Sinabung, KM Lambelu, KM Bukit Raya, dan KM Nggapulu—tengah dalam proses sertifikasi.

Meskipun belum pernah terjadi insiden keracunan pangan di atas kapal Pelni, langkah penerapan HACCP ini diambil sebagai bentuk antisipasi dan jaminan keamanan bagi penumpang.

“Penumpang tidak perlu khawatir menyantap sajian makanan di atas kapal karena sudah melalui standar dan prosedur keamanan pangan yang ketat,” tegas Ditto.

Perubahan Nyata di Dapur dan Peralatan Kru

Sejak diberlakukannya sistem HACCP, banyak perubahan nyata dilakukan di dapur kapal Pelni. Salah satunya adalah standar bahan dan peralatan yang kini diwajibkan menggunakan material stainless steel antikarat, mulai dari pisau, sutil, hingga tray atau rak penyimpanan.

Selain itu, seluruh kru dapur kini harus menggunakan perlengkapan pelindung sesuai standar, seperti hair net, masker, celemek, sarung tangan, serta sepatu dapur antilicin. Prosedur ini memastikan tidak ada kontaminasi silang antara kru dan bahan pangan yang diolah.

Dapur kapal juga diwajibkan memiliki pemisahan alat sesuai jenis bahan baku, terutama pada penggunaan talenan atau cutting board. “Talenan dibedakan berdasarkan warna: merah untuk daging, putih untuk roti dan keju, biru untuk ikan, kuning untuk ayam, dan hijau untuk sayuran,” papar Ditto.

Pemisahan warna ini bukan sekadar estetika, tetapi langkah penting untuk mencegah penyebaran bakteri berbahaya dan alergen antar bahan makanan.

Transparansi Informasi Alergen bagi Penumpang

Sebagai bagian dari sistem keamanan pangan, Pelni juga memasang pemberitahuan tentang bahan alergen di area publik kapal. Hal ini bertujuan agar penumpang mengetahui kandungan bahan tertentu sebelum mengonsumsi hidangan.

“Jenis bahan seperti ayam, ikan, seafood, kacang-kacangan, telur, susu, gluten, dan kerang merupakan contoh alergen yang kami informasikan kepada penumpang,” kata Ditto.

Langkah transparansi ini menjadi bentuk tanggung jawab perusahaan terhadap kesehatan penumpang, terutama mereka yang memiliki sensitivitas terhadap bahan pangan tertentu.

Disiplin 5R untuk Jaga Kualitas dan Kebersihan

Tidak hanya soal bahan makanan, Pelni juga menerapkan budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) yang wajib dijalankan seluruh kru dapur. Prinsip ini diterapkan untuk menjaga standar kebersihan dan ketertiban area dapur, sekaligus meningkatkan efisiensi kerja.

Pelaksanaan 5R mencakup pengelompokan bahan makanan berdasarkan jenisnya, penataan bahan secara ringkas dan rapi, penyimpanan alat masak dalam loker tertutup, serta pengawasan suhu dan masa kedaluwarsa bahan baku secara rutin.

Dengan pengawasan ketat di setiap tahapan, kualitas makanan di atas kapal tetap terjaga meski harus melayani ribuan penumpang setiap harinya.

Melayani Jutaan Penumpang, Keamanan Jadi Prioritas

Hingga September 2025, jumlah penumpang kapal Pelni telah mencapai 3.361.965 orang. Angka besar ini, kata Ditto, menjadi alasan utama perusahaan menaruh perhatian serius terhadap aspek keamanan pangan.

“Selain keselamatan pelayaran yang menjadi prioritas, keamanan pangan menjadi hal penting yang saat ini kami jaga,” ujarnya.

Pelni menyadari bahwa pengalaman perjalanan penumpang tidak hanya bergantung pada keselamatan, tetapi juga kenyamanan selama di kapal, termasuk saat menikmati makanan. 

Dengan sertifikasi HACCP yang diterapkan secara bertahap di seluruh armada, perusahaan berharap bisa memberikan jaminan rasa aman dan mutu pelayanan yang konsisten di seluruh rute pelayaran.

Langkah ini sekaligus menunjukkan komitmen Pelni sebagai penyedia layanan transportasi laut nasional yang tidak hanya fokus pada keselamatan navigasi, tetapi juga memperhatikan aspek kesehatan dan kepuasan penumpang hingga detail terkecil.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah World Creative Economy 2026

Indonesia Siap Jadi Tuan Rumah World Creative Economy 2026

Update Harga Emas Perhiasan Terkini di Seluruh Daerah RI

Update Harga Emas Perhiasan Terkini di Seluruh Daerah RI

Investasi ORI028: Kupon Tetap Hingga 5,65 Persen Menanti

Investasi ORI028: Kupon Tetap Hingga 5,65 Persen Menanti

Masyarakat Kini Bisa Adukan Pajak dan Bea Cukai Lewat WhatsApp

Masyarakat Kini Bisa Adukan Pajak dan Bea Cukai Lewat WhatsApp

PTPP Berpotensi Jadi Entitas Eksisting Usai Proses Merger ADHI

PTPP Berpotensi Jadi Entitas Eksisting Usai Proses Merger ADHI