PLN dan KAI Kolaborasi Percepat Elektrifikasi Kereta Nasional Ramah Lingkungan
- Selasa, 21 Oktober 2025

JAKARTA - Upaya memperkuat transportasi publik rendah emisi kembali diperlihatkan melalui kolaborasi dua badan usaha milik negara (BUMN), PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI dan PT PLN (Persero).
Kedua perusahaan menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) tentang Rencana Kerja Sama Elektrifikasi Jalur Kereta Api di Auditorium Jakarta Railways Center pada Senin 20 Oktober.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin dan Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, disaksikan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Gubernur Banten Andra Soni, Direktur Jenderal Perkeretaapian Allan Tandiono, serta Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Herman Suryatman. Turut hadir pula jajaran dari Kementerian Perhubungan, PLN, dan KAI.
Baca Juga
Kolaborasi strategis ini menandai langkah konkret dalam mempercepat elektrifikasi jaringan kereta api nasional, yang diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, keandalan operasional, serta mendukung target pemerintah menuju Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
Elektrifikasi Jadi Tonggak Modernisasi Transportasi Nasional
Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin menegaskan bahwa kerja sama ini membuka jalan bagi perluasan jaringan kereta api berbasis listrik di berbagai wilayah potensial. Menurutnya, elektrifikasi merupakan bagian penting dari proses modernisasi sistem transportasi nasional.
“Elektrifikasi merupakan langkah besar dalam modernisasi perkeretaapian. Saat ini, okupansi KA lokal dan feeder di Jawa Barat terus meningkat. Di wilayah Banten, pertumbuhan pengguna KA Lokal dan Commuter Line juga signifikan, khususnya di relasi Rangkasbitung. Selain itu, jalur Padalarang–Cicalengka sepanjang 40 kilometer serta relasi Cikampek hingga Jawa Timur menjadi wilayah potensial untuk pengembangan elektrifikasi berikutnya,” ujar Bobby.
Bobby menambahkan bahwa inisiatif ini menjadi terobosan pertama di Indonesia yang melaksanakan elektrifikasi jalur kereta api tanpa menggunakan dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Proyek ini murni dijalankan melalui skema business to business (B2B) antara KAI dan PLN.
“Kolaborasi ini menjadi lompatan besar yang memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi kedua perusahaan serta bagi masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Efisiensi Energi dan Dorongan Transisi Bersih
Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyatakan komitmen kuat PLN dalam menyediakan energi bersih yang efisien untuk menopang transformasi transportasi publik di Indonesia.
Menurutnya, elektrifikasi akan menjadi solusi strategis untuk menekan biaya operasional transportasi serta memperluas adopsi energi ramah lingkungan.
“Elektrifikasi menghadirkan efisiensi biaya transportasi, membuat layanan kereta api lebih murah dan kompetitif. Skema kerja sama B2B ini memungkinkan kolaborasi yang berkelanjutan, dengan dukungan sistem kelistrikan yang andal. PLN siap mendukung Asta Cita menuju swasembada energi nasional,” tutur Darmawan.
Ia juga menegaskan bahwa inisiatif ini merefleksikan semangat sinergi lintas sektor, di mana transformasi menuju energi bersih dapat dicapai melalui kolaborasi yang kuat antara sektor transportasi dan energi.
Langkah elektrifikasi ini diharapkan tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga menjadi wujud nyata komitmen Indonesia dalam menekan emisi karbon dan mempercepat transisi menuju ekonomi hijau.
Dukungan Pemerintah: Prioritas Nasional dalam RIPNAS
Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan apresiasi atas inisiatif KAI dan PLN dalam mendukung agenda transportasi nasional berbasis energi bersih. Ia menilai kerja sama ini merupakan implementasi langsung dari Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2025–2030.
“Kami menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada PLN dan KAI atas inisiatif bersama ini. Elektrifikasi jalur kereta api merupakan prioritas dalam RIPNAS 2025–2030 karena manfaatnya luas, yaitu meningkatkan efisiensi operasional, menghemat energi, dan memperkuat daya saing industri perkeretaapian dalam negeri,” ujar Dudy.
Ia juga menambahkan bahwa penerapan elektrifikasi akan memperkuat sistem transportasi publik yang modern, aman, serta ramah lingkungan.
Selain itu, proyek ini juga diyakini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi regional melalui peningkatan mobilitas masyarakat dan distribusi logistik yang lebih efisien.
Sinergi untuk Masa Depan Transportasi Hijau
Melalui nota kesepahaman ini, KAI dan PLN akan membentuk tim kerja bersama guna menyusun kajian teknis, finansial, serta operasional. Tim tersebut juga akan melakukan pemetaan jalur prioritas elektrifikasi di berbagai wilayah Indonesia.
Kolaborasi ini diharapkan menjadi pijakan kuat dalam mempercepat terwujudnya jaringan transportasi hijau yang efisien dan kompetitif. Selain mendukung penghematan energi nasional, proyek elektrifikasi juga berpotensi signifikan dalam menurunkan emisi karbon sektor transportasi.
Dengan kerja sama strategis ini, KAI berupaya memperkuat posisi sebagai penyedia transportasi publik modern yang andal, sementara PLN terus memperluas pemanfaatan energi bersih dalam sistem ketenagalistrikan nasional.
“Langkah ini menandai semangat kolaboratif Indonesia menuju masa depan transportasi berkelanjutan. Kami ingin memastikan bahwa elektrifikasi bukan hanya soal teknologi, tetapi juga tentang masa depan yang lebih hijau dan efisien bagi seluruh masyarakat,” tutup Darmawan.

Muhammad Anan Ardiyan
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
IHSG Sentuh Level Tertinggi, Saham Telkom Melonjak Dua Digit
- 21 Oktober 2025
3.
Investasi Jawa Tengah Melesat, Serap Ratusan Ribu Tenaga Kerja
- 21 Oktober 2025
4.
Harga Emas Antam di Pegadaian Turun, Masih di Level Tinggi
- 21 Oktober 2025
5.
Changpeng Zhao Yakin Bitcoin Mampu Kalahkan Emas Dunia
- 21 Oktober 2025