
JAKARTA - WhatsApp terus melakukan inovasi guna meningkatkan kenyamanan dan keamanan penggunanya.
Baru-baru ini, platform pesan instan milik Meta tersebut menguji fitur baru yang membatasi jumlah pesan yang bisa dikirim oleh pengguna ke orang yang belum membalas. Langkah ini menjadi upaya penting WhatsApp dalam memberantas penyebaran spam dan pesan-pesan yang tidak diinginkan.
Seiring bertambahnya fitur di WhatsApp, mulai dari grup, komunitas, hingga akun bisnis, volume pesan yang diterima pengguna meningkat drastis.
Baca Juga
Banyak orang merasa kewalahan ketika menerima puluhan hingga ratusan pesan setiap hari, yang sebagian besar bukan dari kontak dekat mereka. Hal ini membuat pengalaman berkomunikasi menjadi kurang menyenangkan dan lebih melelahkan.
Menurut laporan TechCrunch, setiap pesan yang dikirim ke kontak baru akan dihitung ke dalam batas bulanan, kecuali penerima membalas.
Sebagai contoh, jika seseorang mengirim tiga pesan ke kontak baru namun belum mendapat respons, ketiga pesan tersebut tetap masuk dalam hitungan batas pengiriman.
Meskipun WhatsApp belum mengungkapkan jumlah batas pesan yang diberlakukan, aplikasi akan memberikan peringatan pop-up saat pengguna mendekati limit tersebut.
Ini memberikan kesempatan bagi pengguna untuk mengatur kembali pengiriman pesan sebelum terjadi pemblokiran sementara.
Kebijakan baru ini difokuskan pada akun-akun yang sering melakukan penyebaran pesan massal atau promosi yang tidak diinginkan. WhatsApp menegaskan bahwa pengguna biasa yang berkomunikasi secara normal tidak akan terpengaruh oleh pembatasan ini.
Artinya, fitur ini justru ditujukan untuk meningkatkan kualitas interaksi dan mengurangi gangguan spam.
Langkah ini merupakan kelanjutan dari upaya WhatsApp dalam memperkuat sistem anti-spam mereka. Pada Juli 2024, perusahaan mulai menguji pembatasan jumlah pesan pemasaran yang bisa dikirim oleh bisnis setiap bulan.
Selain itu, pengguna diberikan kemudahan untuk berhenti berlangganan dari pesan promosi tertentu agar tidak terganggu oleh konten yang tidak relevan.
Eksperimen pembatasan pesan siaran (broadcast) juga diperluas pada awal 2025 ke sejumlah negara, termasuk India yang merupakan pasar terbesar WhatsApp dengan lebih dari 500 juta pengguna aktif.
WhatsApp menghadapi tantangan besar untuk menyeimbangkan fungsinya sebagai aplikasi komunikasi pribadi sekaligus platform bisnis.
Banyak bisnis menggunakan WhatsApp untuk berkomunikasi langsung dengan pelanggan, namun jika tidak diatur dengan baik, hal ini dapat berubah menjadi spam yang mengganggu.
Dengan pembatasan baru ini, WhatsApp berharap bisa menjaga kenyamanan sekaligus melindungi privasi penggunanya.
Pengguna diharapkan dapat merasakan dampak positif dari fitur pembatasan pesan ini, terutama bagi mereka yang merasa kewalahan oleh pesan masuk dari kontak yang tidak dikenal.
Fitur ini juga dapat membantu mengurangi risiko penyalahgunaan akun WhatsApp untuk pengiriman pesan spam atau phishing yang dapat merugikan pengguna.
Seiring meningkatnya penggunaan WhatsApp dalam berbagai konteks, baik pribadi maupun bisnis, upaya pengendalian spam menjadi sangat penting.
WhatsApp sebagai salah satu aplikasi pesan terpopuler di dunia memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga keamanan dan kenyamanan komunitas penggunanya.
Langkah pembatasan pesan ini juga mengindikasikan bahwa WhatsApp tidak hanya fokus pada pengembangan fitur baru, tetapi juga serius dalam mengelola masalah yang dapat mengganggu pengalaman pengguna.
Dengan memberikan batasan pada pengiriman pesan ke kontak baru yang belum memberikan respons, WhatsApp berharap dapat mengurangi pesan spam secara signifikan.
Selain itu, fitur ini juga dapat memberikan dampak positif bagi pengguna bisnis yang menggunakan WhatsApp sebagai alat pemasaran.
Dengan pembatasan tersebut, mereka diharuskan lebih selektif dalam mengirim pesan dan memastikan komunikasi yang lebih relevan serta diterima dengan baik oleh pelanggan.
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai aplikasi pesan instan juga mulai mengadopsi langkah serupa untuk mengatasi masalah spam.
Namun, pendekatan WhatsApp cukup unik karena membatasi jumlah pesan berdasarkan interaksi pengguna, bukan hanya dari jumlah pesan yang dikirim secara keseluruhan. Hal ini dianggap lebih efektif untuk membedakan antara komunikasi yang diinginkan dan spam.
Meski belum diketahui secara pasti berapa jumlah batas pesan yang ditetapkan, WhatsApp telah menyiapkan sistem peringatan yang membantu pengguna menyadari jika mereka sudah mencapai batas pengiriman pesan ke kontak baru.
Hal ini bertujuan agar pengguna dapat mengatur ulang komunikasi mereka tanpa harus mengalami pemblokiran mendadak.
Di sisi lain, pembatasan ini juga menjadi sinyal positif bagi pengguna yang merasa terganggu dengan pesan-pesan yang tidak relevan dan berulang dari akun-akun yang tidak dikenal. Mereka kini dapat merasa lebih terlindungi dan nyaman dalam menggunakan aplikasi WhatsApp.
Dengan menguji fitur ini secara bertahap, WhatsApp ingin memastikan bahwa kebijakan pembatasan pesan ini dapat diterima dan berjalan efektif tanpa menimbulkan masalah bagi pengguna. Perusahaan pun terus melakukan evaluasi berdasarkan masukan dan hasil uji coba sebelum menerapkannya secara global.
Singkatnya, pembatasan pengiriman pesan oleh WhatsApp ini merupakan langkah strategis dalam menjaga kualitas komunikasi di platform.
Dengan fitur ini, pengguna akan lebih terlindungi dari spam dan pesan yang tidak diinginkan, sementara bisnis juga didorong untuk melakukan pendekatan yang lebih bertanggung jawab dalam berinteraksi dengan pelanggan.
Masa depan WhatsApp sebagai platform komunikasi yang aman, nyaman, dan bebas dari gangguan spam tampaknya semakin cerah dengan adanya pembaruan ini. Para pengguna diharapkan dapat memanfaatkan fitur baru tersebut untuk menjaga komunikasi yang lebih sehat dan efektif di era digital saat ini.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cara Membuat QRIS BRI, Ketentuan, Syarat serta Keuntungannya
- 20 Oktober 2025
2.
Apakah Lazada Bisa Pinjam Uang? Simak Penjelasan Ini!
- 20 Oktober 2025
3.
100 Ide Bisnis yang Bisa Mengubah Hidupmu!
- 20 Oktober 2025
4.
Panduan Lengkap Asuransi Mobil Listrik di Indonesia
- 20 Oktober 2025
5.
10 Broker Asuransi Terbaik di Indonesia, Mana Pilihanmu?
- 20 Oktober 2025