Pelatihan Konstruksi Bersertifikat untuk Santri Dikuatkan Pemerintah
- Jumat, 17 Oktober 2025

JAKARTA - Pemerintah Indonesia mengambil langkah konkret dalam meningkatkan keterampilan santri melalui pelatihan konstruksi bersertifikat.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Abdul Muhaimin Iskandar, menyampaikan bahwa program ini ditujukan untuk santri berusia minimal 18 tahun agar mereka memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan vokasi yang memadai.
Pelatihan ini dilaksanakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) dan bertujuan untuk mengembangkan kemampuan teknis para santri.
Baca JugaPenyuluhan Kehutanan Didorong Jadi Pilar Koperasi Merah Putih
“Menteri PU dan jajaran siap melatih, menambah skill para santri yang usianya minimum 18 tahun untuk memperoleh ilmu pengetahuan dan vokasi,” ujar Muhaimin Iskandar setelah rapat tingkat menteri di Jakarta.
Pelatihan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memberdayakan santri agar tidak hanya berperan sebagai penghuni pesantren, melainkan juga tenaga ahli yang dapat membantu pembangunan pesantren dan infrastruktur lainnya.
Alokasi Anggaran dan Target Pelatihan
Menteri PU, Dody Hanggodo, mengungkapkan bahwa dana sekitar Rp7 miliar telah disiapkan untuk melatih 25 ribu santri dari 10 provinsi sebagai sampel awal dalam program ini. “Untuk training bagi 25 ribu santri di 10 provinsi sampling itu sekitar Rp7 miliar,” jelas Dody.
Pelatihan ini tidak hanya bersifat pelatihan singkat, tetapi akan menghasilkan sertifikat vokasi resmi dari Kementerian PU.
Dengan demikian, keterampilan yang diperoleh santri diakui secara formal dan bisa menjadi modal mereka untuk berkontribusi di dunia kerja maupun pembangunan.
Latar Belakang Program: Insiden Pesantren Al Khoziny
Program pelatihan ini muncul sebagai respons atas tragedi robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang menyebabkan puluhan korban jiwa. Banyak santri selama ini dilibatkan dalam pembangunan fisik pondok pesantren, namun tanpa bekal pengetahuan teknis yang memadai.
Insiden tersebut menunjukkan perlunya standar keselamatan dan teknik konstruksi yang tepat dalam pembangunan pesantren, terutama karena pondok pesantren adalah tempat yang dihuni banyak orang. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan keamanan bangunan pesantren di seluruh Indonesia.
Pembentukan Satgas Penataan Pembangunan Pesantren
Selain pelatihan, pemerintah juga membentuk Satgas Penataan Pembangunan Pesantren yang terdiri dari berbagai kementerian seperti Kemenko Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian PU, Kementerian Agama, dan pemerintah daerah. Satgas ini bertugas melakukan audit dan rehabilitasi bangunan pesantren yang rawan ambruk.
Satgas bekerja secara responsif terhadap laporan masyarakat dan melakukan inspeksi langsung ke lokasi pesantren untuk memastikan kondisi bangunan aman dan layak pakai.
Kehadiran Satgas ini diharapkan dapat mencegah insiden serupa di masa depan serta menjamin keselamatan santri dan tenaga pendidik.
Sinergi Antarlembaga dan Dukungan Pemerintah
Rapat tingkat menteri yang membahas program pelatihan konstruksi santri dihadiri oleh pejabat tinggi dari berbagai lembaga, termasuk Dirjen Anggaran Kemenkeu Luky Alfirman, Wakil Menteri Sekretariat Negara Juri Ardiantoro, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, dan Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Kehadiran mereka menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan pelatihan berjalan lancar dan efektif, serta penataan pembangunan pesantren menjadi prioritas nasional.
Manfaat Pelatihan bagi Santri dan Pesantren
Pelatihan konstruksi bersertifikat ini diperkirakan membawa dampak positif yang luas. Santri yang telah mengikuti pelatihan akan memiliki keterampilan teknis yang bisa digunakan untuk membangun dan memperbaiki gedung pesantren dengan standar keselamatan yang lebih baik.
Lebih jauh, para santri juga memiliki peluang untuk memperoleh pekerjaan di sektor konstruksi yang lebih luas, sehingga meningkatkan kesejahteraan mereka.
Program ini juga memberi kesempatan bagi pesantren untuk menjadi institusi pendidikan yang tidak hanya fokus pada aspek keagamaan, tetapi juga pemberdayaan keterampilan teknis yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
Pemberdayaan Pesantren Sebagai Pilar Sosial dan Ekonomi
Pelatihan ini mendukung pesantren sebagai pusat pemberdayaan masyarakat yang multifungsi. Santri tidak hanya mendapatkan pendidikan agama tetapi juga bekal keterampilan yang dapat meningkatkan produktivitas dan kemandirian ekonomi mereka.
Dengan begitu, pesantren dapat berkontribusi secara langsung dalam pembangunan nasional, sekaligus memperkuat pondasi sosial ekonomi di berbagai daerah.
Standar Keselamatan dan Kualitas Bangunan Pesantren
Pelatihan ini juga menekankan pentingnya pemahaman standar keselamatan dan teknik konstruksi yang baik. Hal ini krusial agar pesantren tidak lagi menjadi lokasi rawan kecelakaan karena bangunan yang kurang layak.
Para santri akan dibekali dengan pengetahuan mengenai bagaimana membangun struktur yang kuat, tahan gempa, dan aman untuk dihuni dalam jangka panjang.
Harapan Pemerintah dan Proyeksi Masa Depan
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar berharap pelatihan konstruksi ini dapat berjalan dengan sukses dan menjadi model bagi pemberdayaan vokasi di pesantren lainnya.
Program ini dianggap sebagai fondasi untuk membangun sumber daya manusia yang kompeten dan amanah dalam mendukung pembangunan.
Ke depan, cakupan pelatihan akan diperluas agar lebih banyak santri dapat memperoleh manfaat dan ikut berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Pelatihan konstruksi bersertifikat bagi santri adalah langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia pesantren sekaligus memperkuat keamanan bangunan.
Program ini dilaksanakan dengan sinergi antar berbagai kementerian dan lembaga, didukung dengan anggaran yang memadai serta pengawasan ketat.
Dengan keterampilan yang diperoleh, para santri tidak hanya akan menjadi tenaga terampil di sektor konstruksi, tapi juga berperan sebagai agen perubahan dalam membangun lingkungan pesantren yang lebih aman dan berdaya.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Kemenag Segera Bentuk Ditjen Pesantren, Menunggu Persetujuan Presiden
- Rabu, 22 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Rahasia Bumbu Halus Sayur Lodeh, Cita Rasa Gurih Khas Nusantara
- 22 Oktober 2025
2.
9 Seblak Paling Enak di Bandung yang Wajib Kamu Coba
- 22 Oktober 2025
3.
9 Tempat Makan Oseng Mercon Paling Pedas dan Enak di Jogja
- 22 Oktober 2025
4.
6 Resep Telur Rebus Sehat untuk Diet Kaya Nutrisi
- 22 Oktober 2025
5.
12 Tempat Makan Halal Terbaik di Nusa Penida Bali 2025
- 22 Oktober 2025