
JAKARTA - Jantung yang berdetak cepat sering kali membuat orang cemas dan bertanya-tanya tentang kesehatan jantungnya.
Namun, menurut dokter spesialis jantung dan pembuluh darah subspesialis aritmia, dr. Sebastian Andy, Sp.JP, Subsp.Ar(K), FIHA, tidak semua detak jantung cepat menunjukkan masalah serius.
Reaksi jantung yang cepat bisa jadi merupakan respons normal tubuh terhadap berbagai kondisi, seperti kecemasan, kurang tidur, atau aktivitas yang terburu-buru.
Baca Juga
“Jadi ada irama jantung cepat yang memang sesuai kondisi kita ya. Misalnya kita lagi stres, lagi buru-buru, lagi ada deadline (tenggat waktu pekerjaan), atau lagi minum kopi kebanyakan. Itu adalah hal yang wajar,” kata dr. Sebastian dalam acara Primaya Fair 2025 di Jakarta Utara.
Selain itu, kondisi seperti kehamilan dan demam juga bisa memicu detak jantung menjadi lebih cepat. Dalam dunia medis, fenomena ini dikenal sebagai appropriate tachycardia, yaitu peningkatan detak jantung yang normal akibat pemicu fisiologis.
Kopi dan Faktor Penyebab Jantung Berdebar
Minum kopi seringkali disalahartikan sebagai penyebab utama jantung berdebar. Banyak orang percaya bahwa kopi membuat jantung berdetak kencang secara langsung. Padahal, menurut dr. Sebastian, ada faktor lain yang sering ikut berperan, seperti kebiasaan merokok.
“Orang sering nyalahin kopinya. Padahal yang bermasalah itu rokoknya, bukan kopinya,” jelas dr. Sebastian. Konsumsi kopi dalam jumlah wajar, yaitu dua hingga tiga gelas per hari, umumnya masih aman dan tidak membahayakan kesehatan jantung.
Namun, efek negatif pada jantung lebih sering disebabkan oleh rokok, yang bisa mengakibatkan penyempitan pembuluh darah jantung. Jadi, ketika jantung berdebar usai minum kopi, kemungkinan besar bukan kopi yang menjadi penyebab utama.
Kapan Jantung Berdebar Perlu Diwaspadai?
Tidak semua jantung berdebar bisa dianggap biasa atau sepele. Ada kalanya detak jantung meningkat tanpa sebab yang jelas dan ini bisa menjadi tanda gangguan irama jantung yang berbahaya.
“Kalau kita lagi santai, enggak ngapa-ngapain, tapi kok jantung terasa cepat sekali, itu perlu diwaspadai,” ungkap dr. Sebastian.
Untuk mengenali kondisi ini, masyarakat dianjurkan melakukan pemeriksaan sederhana secara mandiri. Caranya adalah dengan meraba nadi sendiri dan mengecek apakah detak jantung terasa teratur atau tidak.
Detak jantung yang normal berkisar antara 60 hingga 100 kali per menit saat istirahat. Apabila detak mencapai lebih dari 140 kali per menit saat santai, ini perlu mendapatkan perhatian medis dan pemeriksaan lebih lanjut, termasuk rekam jantung.
Penyebab Medis Jantung Berdebar
Selain faktor eksternal seperti stres dan kafein, jantung berdebar juga bisa disebabkan oleh masalah medis tertentu. Salah satu penyebab umum adalah gangguan hormon tiroid. Kelebihan hormon tiroid dapat membuat jantung berdetak lebih cepat tanpa adanya pemicu eksternal.
“Penyebabnya mungkin yang sering terjadi juga adalah gangguan hormon tiroid. Jadi ada beberapa pasien-pasien kita yang memang punya kelebihan hormon tiroid sehingga detak jantungnya jadi berdebar,” jelas dr. Sebastian.
Penanganan pada kasus ini fokus pada mengatasi gangguan tiroid, bukan hanya memperlambat detak jantung.
Hal ini penting untuk dipahami agar pengobatan yang dilakukan tepat sasaran dan efektif, bukan hanya meredakan gejala tanpa memperbaiki penyebab utama.
Kapan Harus Berkonsultasi ke Dokter?
Meskipun sebagian besar jantung berdebar disebabkan oleh faktor normal, kewaspadaan tetap harus dijaga terhadap gejala yang tidak biasa. dr. Sebastian menekankan pentingnya mengenali pola detak jantung apakah teratur atau tidak, serta frekuensi dan iramanya.
“Kita hitung teratur atau enggak teratur dulu, apa lompat-lompat, atau jedanya lama. Kalau dia konstan terus, hitung berapa kali per menit.
Kalau antara 60-100 wajar dan bagus,” jelasnya. Namun jika detak jantung cepat disertai irama yang tidak teratur atau pola tertentu seperti kelompok detak dengan jeda tidak konsisten, segera periksakan ke dokter.
Detak jantung yang tidak teratur atau melompat-lompat ini bisa menjadi tanda gangguan serius yang memerlukan diagnosis dan penanganan cepat. Pemeriksaan medis dapat membantu mengetahui penyebab serta langkah pengobatan yang tepat.
Jantung berdebar adalah fenomena yang umum dialami banyak orang. Namun, memahami penyebab dan kapan harus waspada dapat membantu menjaga kesehatan jantung.
Konsumsi kopi dalam batas wajar, hindari rokok, serta kenali gejala yang tidak biasa adalah langkah awal untuk mencegah risiko gangguan jantung.
Jika jantung berdebar tanpa alasan yang jelas, terutama saat kondisi santai, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis. Deteksi dini gangguan irama jantung dapat menyelamatkan nyawa dan meningkatkan kualitas hidup secara signifikan.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Psikolog Ingatkan Proses Berduka Kehilangan Orangtua Tidak Bisa Terburu-buru
- Kamis, 16 Oktober 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cara Mudah Buat Stiker WhatsApp di Android dan iPhone
- 16 Oktober 2025
2.
BYD Atto 1 Resmi Masuk Indonesia, Siap Kirim Oktober 2025
- 16 Oktober 2025
3.
8 Makanan yang Mempercepat Gigi Keropos dan Berlubang
- 16 Oktober 2025
4.
TVS Apache RTX 300 Hadir Lengkapi Segmen Motor Adventure
- 16 Oktober 2025