Rabu, 15 Oktober 2025

Ilmuwan Konfirmasi Diabetes Tipe 5, Kenali Perbedaan Utamanya

Ilmuwan Konfirmasi Diabetes Tipe 5, Kenali Perbedaan Utamanya
Ilmuwan Konfirmasi Diabetes Tipe 5, Kenali Perbedaan Utamanya

JAKARTA - Komunitas medis dunia kini mencatat adanya jenis diabetes baru, yang diberi nama diabetes tipe 5. 

Pengakuan resmi ini menjadi titik penting dalam dunia kesehatan, karena penyakit ini diperkirakan sudah memengaruhi 20-25 juta orang di seluruh dunia. Wilayah Asia dan Afrika tercatat memiliki jumlah kasus paling tinggi.

Selama ini, masyarakat lebih familiar dengan tiga jenis diabetes: tipe 1, tipe 2, dan gestasional. Diabetes tipe 1 muncul akibat sistem kekebalan tubuh yang keliru menyerang sel penghasil insulin di pankreas. 

Baca Juga

Istana Gyeongbok Buka Bangunan Kuno Dinasti Joseon untuk Turis

Sedangkan tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin yang sering terkait gaya hidup tidak sehat. Diabetes gestasional terjadi pada sebagian wanita selama kehamilan.

Namun, diabetes tipe 5 memiliki karakteristik berbeda. Dr. Rachel Reinert, ahli endokrinologi dari University of Michigan, menjelaskan, “Diabetes tipe 5 ditandai oleh sekresi insulin yang tidak mencukupi yang menyebabkan kadar gula darah meningkat, mirip dengan bentuk-bentuk diabetes lainnya.”

Perbedaan dengan Jenis Diabetes Lain

Yang membuat diabetes tipe 5 unik adalah penyebabnya yang berbeda dari tipe 1 dan tipe 2. Diabetes tipe 5 tidak terkait autoimun seperti tipe 1 dan tidak disebabkan resistensi insulin seperti tipe 2. Begitu pula, kondisi ini berbeda dengan tipe 3 dan tipe 4 yang lebih jarang ditemukan.

Menurut Dr. Reinert, pasien diabetes tipe 5 biasanya memiliki berat badan rendah dan mengalami kekurangan gizi sejak kecil. 

Kekurangan gizi kronis pada masa pertumbuhan diyakini dapat merusak pankreas secara permanen, sehingga sel-sel penghasil insulin menjadi lemah dan tidak mampu memproduksi insulin yang cukup.

Meski begitu, sel tubuh pengidap diabetes tipe 5 masih dapat merespons insulin eksternal jika diberikan sebagai terapi. Hal ini membuat pengelolaan kondisi ini berbeda dari tipe diabetes lainnya, terutama dalam hal dosis dan pola pemberian insulin.

Tantangan dalam Penanganan

Diabetes tipe 5 membutuhkan perhatian khusus dalam pengobatan. Pemberian insulin yang berlebihan tanpa disertai asupan makanan yang cukup dapat menimbulkan hipoglikemia, kondisi kadar gula darah terlalu rendah yang berpotensi mengancam nyawa.

“Penting bagi setiap pasien diabetes untuk mengetahui jenis diabetes yang mereka miliki agar bisa mendapatkan pengobatan yang tepat,” tegas Dr. Reinert. Pengakuan resmi atas tipe diabetes ini menjadi kunci untuk mencegah salah penanganan dan komplikasi lebih lanjut.

Selain itu, masih minimnya penelitian membuat pemahaman tentang diabetes tipe 5 terbatas. Belum ada panduan global yang baku mengenai diagnosis dan perawatan, sehingga setiap kasus sering kali memerlukan pendekatan individual.

Faktor Risiko dan Gejala

Beberapa penelitian awal menunjukkan bahwa kekurangan gizi kronis, terutama pada masa anak-anak, menjadi faktor risiko utama diabetes tipe 5. 

Orang yang mengalami defisiensi nutrisi dalam waktu lama dapat mengalami kerusakan permanen pada sel beta pankreas, yang bertanggung jawab menghasilkan insulin.

Gejala diabetes tipe 5 secara umum mirip dengan diabetes tipe lain, yaitu meningkatnya kadar gula darah, mudah lelah, haus berlebihan, dan penurunan berat badan yang tidak normal.

 Namun, pasien tipe 5 biasanya memiliki berat badan rendah sejak awal, berbeda dari banyak pasien diabetes tipe 2 yang cenderung obesitas. Selain itu, respons terhadap insulin eksternal menjadi salah satu indikator penting. 

Jika terapi insulin dilakukan dengan tepat, pengidap diabetes tipe 5 dapat mengontrol kadar gula darahnya dengan efektif.

Pentingnya Diagnosis Tepat

Pengakuan resmi terhadap diabetes tipe 5 membuka peluang baru bagi penelitian dan pengembangan pengobatan. Dengan mengetahui jenis diabetes yang tepat, pasien dapat menerima terapi yang sesuai dan mengurangi risiko komplikasi jangka panjang seperti gangguan jantung, ginjal, dan saraf.

Dokter juga dapat memberikan edukasi lebih spesifik terkait pola makan, aktivitas fisik, dan manajemen insulin, yang berbeda dibanding pasien diabetes tipe 1 atau tipe 2. 

Pengakuan ini menjadi langkah penting agar kondisi ini tidak terabaikan, terutama di wilayah dengan prevalensi tinggi seperti Asia dan Afrika. Diabetes tipe 5 menjadi bukti bahwa dunia medis terus berkembang dalam memahami penyakit metabolik. 

Jenis baru ini memiliki ciri khas sekresi insulin rendah tanpa autoimun atau resistensi insulin, dan berhubungan dengan riwayat kekurangan gizi sejak kecil.

Dengan pengakuan resmi, pasien di seluruh dunia kini memiliki kesempatan untuk didiagnosis lebih akurat dan menerima perawatan yang sesuai. Penting bagi setiap individu yang memiliki gejala diabetes untuk berkonsultasi dengan tenaga medis agar jenis diabetesnya diketahui dan terapi yang diberikan tepat.

Meski masih banyak penelitian yang diperlukan, pengakuan ini membuka pintu bagi pengembangan strategi pencegahan dan penanganan yang lebih efektif di masa depan.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Singapura Terapkan Dapur Pusat Sekolah Mulai Januari 2026

Singapura Terapkan Dapur Pusat Sekolah Mulai Januari 2026

7 Pilihan Makanan Segar untuk Tetap Fit di Cuaca Panas

7 Pilihan Makanan Segar untuk Tetap Fit di Cuaca Panas

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Herbal Dunia dengan 30 Ribu Tanaman

Indonesia Siap Jadi Pemain Utama Herbal Dunia dengan 30 Ribu Tanaman

Manfaat Konsumsi Kolagen Harian untuk Kulit Glowing dan Sehat

Manfaat Konsumsi Kolagen Harian untuk Kulit Glowing dan Sehat

WHO Waspadai Sirup Batuk India Terkontaminasi Picu Kematian

WHO Waspadai Sirup Batuk India Terkontaminasi Picu Kematian