Kamis, 09 Oktober 2025

Cermati Saham Bank Digital di Tengah Rumor IPO

Cermati Saham Bank Digital di Tengah Rumor IPO
Cermati Saham Bank Digital di Tengah Rumor IPO

JAKARTA - Tren digitalisasi di sektor perbankan semakin memperkuat eksistensi bank digital di Indonesia. Kabar rencana beberapa bank digital untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui initial public offering (IPO) kian ramai terdengar, memunculkan sentimen positif di pasar.

Salah satu yang santer disebut bakal IPO adalah Superbank, sementara BCA Digital alias blu by BCA juga muncul dalam rumor serupa. Namun, kedua bank ini menanggapi isu tersebut berbeda.

“Fokus kami menjaga kinerja yang kuat melalui solusi keuangan inovatif, pertumbuhan nasabah, serta kolaborasi dengan ekosistem terpercaya untuk mendorong pertumbuhan inklusif di Indonesia,” ujar juru bicara Superbank saat dihubungi KONTAN.

Baca Juga

Prospek Saham Grup Astra Menanjak Jelang Dividen Interim

Sebaliknya, BCA Digital menegaskan belum ada rencana IPO.

“BCA Digital belum ada rencana IPO,” tegas Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati.

Meski kepastian jadwal IPO belum ada, analis menilai isu ini tetap memberi dorongan sentimen positif bagi sektor perbankan digital.

IPO Bank Digital Dorong Minat Investor

Menurut Muhammad Wafi, Kepala Riset Korea Investment & Sekuritas Indonesia, rencana IPO bank digital bisa menjadi tolok ukur valuasi baru sekaligus memicu minat investor terhadap tema digital banking.

“Kalau valuasinya terlalu premium, potensi euforianya terbatas,” ujar Wafi.

Ia menekankan, daya tarik IPO akan sangat dipengaruhi oleh harga penawaran serta prospek profitabilitas masing-masing bank. Investor cenderung menilai bank digital bukan hanya dari potensi pertumbuhan, tetapi juga kemampuan menghasilkan laba secara berkelanjutan.

Pergerakan Saham Bank Digital

Dalam setahun terakhir, pergerakan saham bank digital menunjukkan tren yang beragam. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) mencatat kenaikan harga saham tertinggi, yakni 56,32% hingga ditutup di level Rp1.485 pada Rabu (8/10/2025).

Kenaikan ini didorong oleh fundamental yang membaik, mulai dari pertumbuhan kredit hingga dana murah, serta ruang rebound setelah valuasi sempat terkoreksi tahun lalu.

Sementara itu, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) naik 43,18% ke Rp378, sedangkan beberapa bank digital lain mengalami koreksi. PT Bank Jago Tbk (ARTO) turun 27,53% menjadi Rp2.080, dan PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) merosot 18,87% ke Rp236.

“Bulan ini bisa dibilang awal momentum re-entry, meski tetap selektif. Pilih yang sudah mulai laba dan punya ekosistem digital kuat,” ujar Wafi.

Sektor Bank Digital Terlihat Cerah

Analis menilai prospek bank digital semakin menarik seiring tren penurunan suku bunga acuan yang diharapkan menurunkan biaya dana (cost of fund/CoF). Kondisi ini membuka peluang ekspansi kredit, khususnya di segmen mikro dan ritel digital.

Miftahul Khaer, Research Analyst Kiwoom Sekuritas Indonesia, menyebut saham bank digital kini berada di titik menarik karena pasar mulai memperhitungkan konsistensi kinerja operasional.

Investor disarankan untuk memperhatikan indikator penting, seperti:

Cost to Income Ratio (CIR)

Non Performing Loan (NPL)

Pertumbuhan nasabah aktif

Strategi ini memungkinkan investor masuk secara bertahap sambil memantau kinerja fundamental bank digital yang dipilih.

Rekomendasi Saham Pilihan

Wafi merekomendasikan beberapa saham bank digital untuk dicermati, antara lain:

BBHI, dengan target harga Rp1.840

ARTO, dengan target harga Rp2.250

Sementara itu, Miftah menekankan strategi akumulasi bertahap, terutama bagi investor ritel, agar risiko volatilitas saham dapat diminimalkan.

Meskipun jadwal IPO beberapa bank digital masih simpang-siur, prospek sektor digital banking di Indonesia tetap cerah. Dukungan dari tren penurunan suku bunga, pertumbuhan nasabah aktif, serta inovasi layanan digital menjadi faktor pendorong utama.

Bagi investor, momentum ini menjadi peluang untuk mengamati saham bank digital unggulan sebelum IPO resmi diumumkan. Strategi buy on weakness sambil memantau indikator fundamental dinilai paling tepat untuk memaksimalkan potensi keuntungan sekaligus mengurangi risiko volatilitas pasar.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Dua Katalis Dorong Prospek Saham PT Timah (TINS) ke Level Baru

Dua Katalis Dorong Prospek Saham PT Timah (TINS) ke Level Baru

IHSG Kokoh di Tengah Koreksi Tipis, Tren Naik Masih Berlanjut

IHSG Kokoh di Tengah Koreksi Tipis, Tren Naik Masih Berlanjut

Cara Membedakan Emas UBS Asli, Simak Klarifikasi Perusahaan

Cara Membedakan Emas UBS Asli, Simak Klarifikasi Perusahaan

Kunjungan Menkeu ke BEI Dinilai Strategis di Tengah IHSG Cetak Rekor

Kunjungan Menkeu ke BEI Dinilai Strategis di Tengah IHSG Cetak Rekor

Likuiditas Domestik dan Saham Konglomerasi Jadi Penopang IHSG 2025

Likuiditas Domestik dan Saham Konglomerasi Jadi Penopang IHSG 2025