Senin, 06 Oktober 2025

Psikolog Berikan Tips Efektif Menghadapi Rekan Kerja Narsistik

Psikolog Berikan Tips Efektif Menghadapi Rekan Kerja Narsistik
Psikolog Berikan Tips Efektif Menghadapi Rekan Kerja Narsistik

JAKARTA - Berinteraksi dengan orang narsistik di lingkungan kerja bisa menjadi tantangan tersendiri. 

Bagi sebagian orang, menghadapi perilaku yang menuntut perhatian berlebihan, menyepelekan kontribusi, atau melampaui batas profesional dapat menguras energi secara emosional. 

Fenomena ini kembali menjadi perbincangan warganet setelah sebuah unggahan di akun X @tanya*** menyoroti pengalaman seseorang yang kewalahan berhadapan dengan rekan kos sekaligus rekan kerja yang menunjukkan ciri Narcissistic Personality Disorder (NPD).

Baca Juga

Ekspor Obat Nyamuk Coil RI Meningkat, Dipercaya Pasar Global dan Bernilai Tambah Tinggi

Awalnya, hubungan mereka berjalan akrab dan harmonis, terutama dalam pekerjaan sehari-hari. Namun seiring waktu, interaksi itu mulai terasa melelahkan. 

“Sekarang malah ketemu lagi kata mama ku hadepin aja karena cuma dikerjaan, kan ngga ngekos, tapi jujur bayangin aja udah nguras energi apalagi aku orangnya ngga enakan,” tulis pengguna tersebut dalam unggahannya. Curhatan ini memicu diskusi luas mengenai cara menghadapi orang narsistik, khususnya di kantor.

Mengenali Perilaku Narsistik di Lingkungan Kerja

Orang dengan kepribadian narsistik kerap menuntut pengakuan berlebihan dan merasa unggul dibanding orang lain. Mereka bisa mengeksploitasi rekan kerja demi kepentingan pribadi, menyalahkan orang lain, hingga menimbulkan konflik yang tidak perlu. 

Dampak dari perilaku ini bisa dirasakan secara emosional, mengganggu konsentrasi, dan bahkan menekan produktivitas tim.

Psikolog dari Ibunda.id, Danti Wulan Manunggal, menekankan pentingnya kesadaran dan strategi yang tepat dalam menghadapi orang narsistik. 

“Orang dengan NPD sering kali berusaha memanfaatkan atau mengeksploitasi orang lain demi kepentingannya,” jelas Danti .

“Karena itu, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menetapkan batas yang jelas dan tegas,” tambahnya.

Tetap Tegas dan Asesif dalam Komunikasi

Kunci utama menghadapi orang narsistik adalah komunikasi yang asertif. Menurut Danti, penting untuk belajar mengatakan “tidak” secara sopan namun tegas, terutama ketika permintaan mereka tidak masuk akal atau mengganggu waktu pribadi.

Di kantor, hal ini bisa diterapkan dengan menjaga batas waktu dan tanggung jawab. Misalnya, tidak menanggapi pesan kerja di luar jam kantor kecuali benar-benar mendesak. Langkah ini membantu menjaga kesehatan mental sekaligus mengurangi kesempatan orang narsistik untuk mengeksploitasi waktu dan energi Anda.

Strategi “Gray Rock” untuk Menjaga Jarak Emosional

Danti juga menyarankan teknik “gray rock” atau “batu abu-abu” sebagai metode menghadapi perilaku manipulatif. Strategi ini menekankan respons yang datar, membosankan, dan tidak emosional. Dengan begitu, orang narsistik akan kehilangan minat karena tidak mendapatkan reaksi dramatis yang mereka inginkan.

“Jangan biarkan perilaku mereka memengaruhi harga diri atau emosi Anda. Mereka bisa merasa puas ketika melihat Anda marah atau tersulut emosi,” ujar Danti. Setiap interaksi harus tetap fokus pada fakta dan tujuan kerja, bukan opini pribadi atau gosip.

Dokumentasi dan Perlindungan Diri

Selain menjaga sikap, langkah konkret yang dianjurkan adalah mendokumentasikan interaksi penting. Catat tanggal, waktu, isi pembicaraan, dan siapa saja yang hadir. Catatan ini akan berguna bila sewaktu-waktu Anda perlu melaporkan situasi ke atasan atau HRD.

Selain itu, fokus pada pekerjaan dan pencapaian individu juga penting. “Buat catatan pencapaian secara rutin. Dengan begitu, Anda punya bukti objektif tentang kontribusi di kantor, meski orang narsistik itu mencoba mengklaim hasil kerja Anda,” tambah Danti. Hindari membagikan informasi pribadi yang bisa digunakan untuk manipulasi di kemudian hari.

Mengelola Ekspektasi

Menyadari bahwa orang narsistik hampir tidak mungkin berubah adalah kunci lain dalam menghadapi mereka. Danti menekankan pentingnya mengatur ekspektasi. “Jangan buang energi berharap mereka akan sadar atau berubah. Fokus saja pada hal yang bisa Anda kendalikan, yaitu cara Anda bereaksi,” ujarnya.

Dengan memahami keterbatasan empati mereka, Anda bisa mencegah kekecewaan dan kelelahan emosional. Kesadaran ini membantu pekerja tetap tenang dan rasional dalam setiap interaksi, sehingga produktivitas tidak terganggu.

Mencari Dukungan Bila Produktivitas Terganggu

Jika perilaku orang narsistik mulai memengaruhi pekerjaan atau kesehatan mental, jangan hadapi sendiri. Melibatkan atasan atau HRD menjadi langkah yang tepat. Namun, pastikan semua laporan disertai data dan bukti objektif, bukan sekadar keluhan emosional.

Danti juga menekankan pentingnya dukungan profesional jika situasi sudah berdampak signifikan pada kesejahteraan psikologis. 

“Jangan ragu menemui psikolog atau konselor bila interaksi itu membuat Anda stres berat atau kehilangan motivasi kerja. Ingat, menjaga kesejahteraan diri adalah prioritas utama,” ujarnya.

Menghadapi orang narsistik di kantor membutuhkan kombinasi kesadaran, strategi komunikasi, batasan yang jelas, dan perlindungan diri. 

Langkah-langkah praktis seperti komunikasi asertif, teknik “gray rock”, pencatatan interaksi, serta pengelolaan ekspektasi terbukti efektif dalam menjaga kesehatan mental dan produktivitas.

Selain itu, dukungan dari atasan, HRD, atau profesional psikologi sangat penting ketika situasi mulai mengganggu pekerjaan atau kesejahteraan. 

Dengan pendekatan yang tepat, pekerja dapat mempertahankan integritas diri dan kualitas kerja, sekaligus meminimalkan dampak negatif dari perilaku orang narsistik.

Dalam era kerja yang penuh tekanan, memahami karakteristik dan strategi menghadapi orang narsistik menjadi keterampilan penting. 

Bukan hanya untuk menjaga karier, tetapi juga untuk melindungi kesehatan mental, hubungan interpersonal, dan kenyamanan di lingkungan kerja.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rahasia Menyimpan Uang Tunai di Rekening Agar Aman dan Efisien

Rahasia Menyimpan Uang Tunai di Rekening Agar Aman dan Efisien

Menjelajah Masa Lalu Lewat Google Street View Praktis

Menjelajah Masa Lalu Lewat Google Street View Praktis

Hindari Kata Sandi Lemah, Data Login Terancam Bocor

Hindari Kata Sandi Lemah, Data Login Terancam Bocor

Waspada! Polusi Udara Jakarta Pagi Ini Masuk Kategori Tidak Sehat

Waspada! Polusi Udara Jakarta Pagi Ini Masuk Kategori Tidak Sehat

Cara Efektif Hadapi Rekan Kerja dengan Kepribadian Narsistik

Cara Efektif Hadapi Rekan Kerja dengan Kepribadian Narsistik