Kamis, 02 Oktober 2025

DNA Nenek 117 Tahun Ungkap Rahasia Panjang Umur Manusia

DNA Nenek 117 Tahun Ungkap Rahasia Panjang Umur Manusia
DNA Nenek 117 Tahun Ungkap Rahasia Panjang Umur Manusia

JAKARTA - Umur panjang selalu menjadi fokus perhatian para ilmuwan dan masyarakat umum. Baru-baru ini, para peneliti di Spanyol berhasil mengungkap rahasia umur panjang manusia dengan mempelajari DNA dari Maria Branyas, seorang wanita yang meninggal pada 2024 di usia 117 tahun. 

Maria adalah salah satu orang tertua di dunia, dan melalui analisis DNA-nya, para ilmuwan mendapatkan wawasan berharga tentang hubungan antara genetika dan penuaan.

Penelitian ini menggunakan sampel darah, air liur, urine, dan feses yang Maria sumbangkan sebelum meninggal. 

Baca Juga

KemenPPPA Dorong Regulasi Pembatasan Gawai untuk Anak

Data DNA yang diperoleh menjadi dasar untuk memahami bagaimana variasi genetik tertentu dan gaya hidup dapat berkontribusi pada umur panjang dan kesehatan optimal di usia lanjut.

Genom Muda dalam DNA Nenek 117 Tahun

Salah satu temuan utama penelitian ini adalah bahwa DNA Maria menunjukkan ciri-ciri sangat muda meskipun secara kronologis ia sudah berusia lanjut. 

Tim ilmuwan dari Josep Carreras Leukaemia Research Institute di Barcelona menjelaskan bahwa sel-sel tubuh Maria, berdasarkan DNA-nya, berperilaku jauh lebih muda dibandingkan usia aslinya.

Dalam DNA-nya ditemukan varian genetik langka yang berkaitan erat dengan umur panjang, sistem kekebalan tubuh, serta kesehatan jantung dan otak. 

Variasi genetik dalam DNA ini diduga menjadi kunci mengapa Maria mampu melampaui harapan hidup rata-rata perempuan di Catalonia lebih dari 30 tahun.

Analisis DNA ini membuka cakrawala baru dalam studi biologi penuaan dan bagaimana DNA tertentu dapat memperpanjang masa hidup sehat manusia.

Kesehatan Kardiovaskular dan Sistem Imun Berdasarkan DNA

Selain genom muda yang terlihat dari DNA-nya, Maria juga menunjukkan kesehatan kardiovaskular yang luar biasa. Ia memiliki tingkat peradangan yang rendah dan kadar kolesterol yang ideal, dengan kolesterol “baik” tinggi serta kolesterol “jahat” rendah. Kondisi ini jarang ditemui pada orang dengan usia lanjut seperti Maria.

Dalam DNA Maria juga ditemukan fakta menarik mengenai telomere struktur pelindung kromosom yang juga bagian dari DNA. Telomere milik Maria sangat pendek, namun hal ini justru diyakini memberikan keuntungan. 

Peneliti menilai bahwa usia sel yang lebih singkat, yang tercermin dalam DNA, dapat mencegah perkembangan kanker, penyakit yang umum menyerang usia lanjut.

Temuan ini menunjukkan bahwa aspek-aspek dalam DNA, termasuk panjang telomere, memiliki peran penting dalam proses penuaan dan kesehatan secara keseluruhan.

Peran Gaya Hidup dalam Mendukung DNA Sehat

Selain genetika yang tercatat dalam DNA-nya, gaya hidup Maria juga menjadi faktor penting dalam menjaga kesehatannya. Ia menjalani aktivitas fisik, sosial, dan mental secara aktif, yang berkontribusi menjaga kebugaran dan kesehatan otak.

Pola makan Mediterania yang kaya akan sayur, buah, biji-bijian, dan lemak sehat menjadi bagian dari gaya hidup Maria. Konsumsi yogurt secara rutin juga menjadi kebiasaan yang membantu kesehatan pencernaan dan sistem kekebalannya. 

Faktor-faktor ini dipercaya bekerja bersama dengan keunikan DNA-nya untuk mendukung umur panjang dan kualitas hidup yang prima.

Implikasi dan Harapan dari Penelitian DNA Ini

Meski penelitian ini hanya melibatkan satu individu, para ilmuwan optimis temuan yang didapat dari DNA Maria membuka peluang untuk menemukan biomarker penuaan sehat dan strategi memperpanjang usia manusia.

“Gambaran yang muncul dari studi ini, meski hanya berasal dari satu individu luar biasa, menunjukkan bahwa usia sangat lanjut dan kesehatan buruk tidak selalu saling terkait,” tulis para peneliti yang dipimpin oleh pakar epigenetik Eloy Santos-Pujol dan Aleix Noguera-Castells.

Dengan memahami lebih jauh kaitan DNA dan faktor lingkungan yang mendukung umur panjang, diharapkan pengembangan metode baru dalam pencegahan penyakit dan terapi dapat meningkatkan kualitas hidup manusia.

Kombinasi DNA dan Gaya Hidup Kunci Umur Panjang

Penelitian terhadap Maria Branyas menegaskan bahwa umur panjang dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik yang tercermin dalam DNA serta gaya hidup sehat dan aktif. Kedua unsur ini memungkinkan seseorang untuk hidup lebih lama dengan kondisi kesehatan yang optimal.

Studi ini juga memberi inspirasi bahwa proses penuaan tidak harus selalu identik dengan penurunan kualitas hidup. Dengan pola makan yang seimbang, aktivitas fisik yang rutin, serta menjaga kesehatan mental dan sosial, usia lanjut bisa dijalani dengan prima.

Para ilmuwan terus berupaya meneliti DNA dan faktor pendukung lainnya untuk menemukan cara memperpanjang masa hidup sehat manusia. Penemuan seperti ini menjadi harapan besar bagi masa depan kesehatan global.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Timnas Indonesia Siap Tempur, 8 Pemain Menuju Jeddah

Timnas Indonesia Siap Tempur, 8 Pemain Menuju Jeddah

Hasil Terkini Liga Champions: Bayern Kokoh, PSG Kalahkan Barcelona 2-1

Hasil Terkini Liga Champions: Bayern Kokoh, PSG Kalahkan Barcelona 2-1

Makna Hari Batik Nasional Sebagai Simbol Persatuan Budaya

Makna Hari Batik Nasional Sebagai Simbol Persatuan Budaya

Hasil Villarreal vs Juventus: Duel Sengit Berakhir Imbang

Hasil Villarreal vs Juventus: Duel Sengit Berakhir Imbang

Persib Bandung Dorong Liga Indonesia Naik Peringkat Asia

Persib Bandung Dorong Liga Indonesia Naik Peringkat Asia