Selasa, 23 September 2025

BGN Bentuk Tim Khusus Tangani Dugaan Keracunan MBG

BGN Bentuk Tim Khusus Tangani Dugaan Keracunan MBG
BGN Bentuk Tim Khusus Tangani Dugaan Keracunan MBG

JAKARTA - Badan Gizi Nasional (BGN) bergerak cepat menanggapi kasus dugaan keracunan yang dialami sejumlah pelajar setelah mengonsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG). Untuk memastikan penyebab dan menangani masalah ini, BGN membentuk tim investigasi khusus yang dipimpin oleh Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang.

“Saya diberikan tugas Pak Kepala untuk di bidang investigasi, investigasi ini berkait dengan yang rame sekarang adalah kasus dugaan (keracunan), saya sebut dugaan karena belum tentu semua yang bermasalah atau keracunan (disebabkan MBG),” ujar Nanik saat konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta, Senin (22 September 2025).

Tim investigasi ini bertugas menelusuri berbagai aspek, mulai dari bahan baku, proses memasak, hingga pemeriksaan sampel makanan yang disimpan, sehingga menjadi second opinion sebelum hasil resmi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) keluar.

Baca Juga

IPO Merdeka Gold (EMAS) Oversubscribed, Proyek Tambang Menjanjikan

“Insyaallah tim investigasi dalam minggu ini akan segera turun. Tim ini akan terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan juga dari teman-teman yang mempunyai profesi di bidang kesehatan. Jadi ini untuk mempercepat temuan sambil menunggu BPOM, supaya masyarakat segera mendapatkan jawabannya,” tambah Nanik.

Proses Investigasi dan Penelusuran

Menurut Nanik, kasus keracunan tidak bisa langsung disimpulkan hanya karena pelajar mengonsumsi MBG. Ada berbagai faktor yang dapat menjadi penyebab, mulai dari alergi, kondisi kesehatan anak, hingga kesalahan teknis dalam pendistribusian.

“Ada faktor lain yang bisa menjadi sebab, mulai dari alergi, kondisi kesehatan anak, hingga kesalahan teknis dalam pendistribusian,” tegas Nanik.

Dengan pembentukan tim ini, BGN menegaskan komitmennya untuk memastikan masyarakat mendapatkan jawaban cepat dan akurat, sekaligus memperkuat kepastian keamanan makanan dalam program MBG.

Insiden Dugaan Keracunan di Banggai Kepulauan

Kasus terbaru terjadi di Banggai Kepulauan, di mana sejumlah pelajar dilarikan ke rumah sakit setelah diduga mengalami keracunan akibat menu MBG. Sebuah video viral menunjukkan anak-anak yang mengalami kejang setelah mengonsumsi makanan dari program tersebut, memicu perhatian luas dari masyarakat.

Direktur RSUD Trikora, Feldy Deki, melaporkan bahwa dari total 335 pasien yang dirawat, 301 di antaranya telah membaik dan dipulangkan pada Sabtu (20 September 2025). Sisanya masih menjalani perawatan karena gejala seperti sesak napas dan kram pada otot dada, tangan, dan kaki.

“Kami berusaha memberikan penanganan maksimal kepada seluruh pasien yang masih dalam perawatan. Kami juga akan terus berkoordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memberikan update kondisi pasien serta penanganan lebih lanjut jika diperlukan,” ujar Feldy.

Kolaborasi dan Pengawasan Berkelanjutan

Dalam menghadapi dugaan keracunan MBG, BGN menegaskan pentingnya koordinasi lintas lembaga, termasuk dengan rumah sakit, BPOM, serta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Tujuannya agar setiap kasus dapat ditangani dengan cepat dan tepat, serta untuk meminimalkan risiko bagi pelajar lain yang menjadi sasaran MBG.

Selain itu, BGN memastikan tim investigasi akan memeriksa menu makanan maupun dapur yang digunakan dalam program MBG. Proses ini mencakup penelusuran bahan baku, teknik pengolahan, dan prosedur distribusi, sehingga masyarakat bisa memperoleh kepastian terkait keamanan makanan yang disediakan.

Edukasi dan Pencegahan

BGN juga menekankan pentingnya edukasi bagi tenaga pendamping dan kader yang mendistribusikan MBG, termasuk Tim Pendamping Keluarga (TPK). Tujuannya agar program ini berjalan aman, efektif, dan mampu menjangkau seluruh sasaran dengan benar.

Nanik menyebutkan, salah satu fokus utama adalah meningkatkan pemahaman kader tentang prosedur distribusi dan mengenali potensi risiko alergi atau kondisi kesehatan penerima MBG, terutama pada ibu hamil, ibu menyusui, dan balita.

Penanganan Cepat dan Transparan

Pembentukan tim investigasi ini menjadi bukti bahwa BGN mengutamakan penanganan cepat dan transparan. Hasil investigasi diharapkan dapat menjadi acuan bagi publik, sambil menunggu hasil resmi dari BPOM. Dengan langkah ini, BGN berkomitmen agar program MBG tetap berjalan dengan aman dan tetap memberikan manfaat bagi masyarakat yang membutuhkan.

“Jadi tim akan menginvestigasi masalah yang diduga keracunan ini baik di bidang menu makanan maupun dapurnya,” kata Nanik. Hal ini sekaligus menegaskan bahwa dugaan keracunan MBG tidak serta merta menjadi kesalahan program, melainkan membutuhkan penelusuran menyeluruh untuk menemukan penyebab sebenarnya.

Dengan pembentukan tim investigasi khusus, BGN menegaskan langkah serius untuk menangani dugaan keracunan MBG, memastikan keamanan pangan, serta memberikan jawaban cepat kepada masyarakat. Upaya ini mencakup investigasi menyeluruh, koordinasi lintas lembaga, dan edukasi bagi tenaga pendamping, sehingga program MBG tetap dapat memberikan manfaat optimal bagi pelajar dan kelompok rentan lainnya.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Prabowo Hadiri KTT PBB, Dukung Solusi Dua Negara

Prabowo Hadiri KTT PBB, Dukung Solusi Dua Negara

Rencana Kenaikan Gaji ASN Masih Belum Pasti Terlaksana

Rencana Kenaikan Gaji ASN Masih Belum Pasti Terlaksana

Pemerintah Genjot Bansos, Rp 101 Triliun Tersalur

Pemerintah Genjot Bansos, Rp 101 Triliun Tersalur

Puan Maharani: DPR Butuh Kajian Soal IKN 2028

Puan Maharani: DPR Butuh Kajian Soal IKN 2028

Kemendagri Matangkan Retreat Sekda untuk Perkuat Tata Kelola

Kemendagri Matangkan Retreat Sekda untuk Perkuat Tata Kelola