
JAKARTA - Rapat Federal Open Market Committee (FOMC) yang digelar 16–17 September 2025 menjadi sorotan utama pasar global. Para analis memperkirakan The Federal Reserve (The Fed) bakal memangkas suku bunga untuk pertama kalinya di tahun ini, langkah yang dinilai dapat memengaruhi arah likuiditas lintas aset, termasuk kripto.
Sementara investor ritel masih menunggu kepastian dengan sikap hati-hati, kelompok crypto whale justru memilih strategi berbeda. Mereka diam-diam menambah kepemilikan di tiga altcoin besar yang diyakini akan diuntungkan jika The Fed mengambil kebijakan dovish.
Tren akumulasi ini terekam jelas pada data on-chain, menunjukkan keyakinan kuat dari pemain besar pasar kripto.
Baca JugaKUR BRI 2025: Simulasi Cicilan, Syarat Pengajuan, dan Tenor Cicilan Fleksibel
Cardano (ADA): Akumulasi Agresif Menjelang Breakout
Data menunjukkan bahwa sejak 9 September, whale dengan saldo lebih dari 1 miliar ADA meningkatkan kepemilikan mereka dari 1,88 miliar menjadi 1,94 miliar token. Sementara pemegang 10 juta–1 miliar ADA juga menambah dari 3,75 miliar menjadi 3,81 miliar. Total tambahan sekitar 120 juta ADA atau setara US$103 juta pada harga saat ini sekitar US$0,86.
Menariknya, pembelian tersebut dilakukan justru ketika harga ADA mendaki menuju US$0,95. Mereka tidak tergoda untuk melepas saat koreksi terbaru, mencerminkan keyakinan bahwa keputusan FOMC dapat menjadi katalis bullish.
Secara teknikal, ADA diperdagangkan dalam pola ascending triangle dengan support di US$0,85. Pergerakan di atas US$0,87–US$0,90 berpotensi membuka jalan menuju US$0,96 bahkan zona US$1,00. Namun, skenario bullish ini bisa batal jika ADA turun di bawah US$0,80.
Indikator bull–bear power (BBP) yang sempat berganti warna hijau-merah beberapa sesi terakhir mengindikasikan keraguan trader ritel. Justru di saat inilah whale mengambil posisi, menjadikan area koreksi sebagai entry point sebelum kebijakan Fed diumumkan.
Chainlink (LINK): Keyakinan pada Skenario Breakout
Whale juga tercatat aktif mengakumulasi Chainlink (LINK) sejak 4 September. Kepemilikan mereka naik dari 538,54 juta menjadi 574,41 juta LINK. Pada harga US$23,50, itu setara US$843 juta tambahan posisi.
Pembelian dilakukan saat harga LINK sempat tergelincir di bawah US$22, lalu berlanjut meskipun harga kembali menguat. Strategi ini menunjukkan orientasi jangka menengah, dengan keyakinan bahwa breakout teknikal akan segera terjadi.
Grafik LINK membentuk pola inverse head-and-shoulders, pola klasik pembalikan bullish. Breakout bersih di atas neckline US$25,96 dapat mengantarkan harga menuju target teknikal sekitar US$30,65. Namun, skenario ini bisa melemah jika harga jatuh di bawah US$22,91.
Konsistensi akumulasi oleh whale menegaskan ekspektasi mereka: kombinasi sentimen dovish FOMC dan konfirmasi pola teknikal berpotensi mengangkat harga LINK secara signifikan.
Ethena (ENA): Spekulasi Berbasis Fundamental Suku Bunga
Altcoin ketiga yang menjadi incaran adalah Ethena (ENA). Proyek ini memiliki stablecoin sintetis USDe yang bersaing dengan yield dolar tradisional, sehingga perubahan suku bunga AS punya dampak langsung terhadap daya tariknya.
Sejak 10 September, kelompok whale dengan kepemilikan 100 juta–1 miliar ENA menambah saldo mereka dari 4,46 miliar menjadi 5,66 miliar token. Itu artinya ada tambahan sekitar 1,2 miliar ENA atau senilai US$828 juta meskipun harga sempat jatuh dari US$0,81 ke US$0,69.
Pola beli ini memperlihatkan dip buying konsisten, bukan panic selling. Bahkan ketika ENA terkoreksi tajam 12% dalam sepekan, indikator RSI menunjukkan adanya hidden bullish divergence: harga membentuk higher low, sementara RSI justru mencatat lower low.
Saat ini, ENA diperdagangkan di kisaran US$0,69. Jika mampu merebut kembali level US$0,73 pada penutupan harian, ada peluang rebound ke US$0,80 hingga US$0,87. Namun, penurunan di bawah US$0,60 bisa membalikkan tren menjadi bearish. Whale tampak berspekulasi bahwa sinyal dovish dari The Fed akan memperkuat skenario bullish ENA.
Kesimpulan: Whale Bertaruh pada Momentum FOMC
Aksi akumulasi oleh crypto whale di ADA, LINK, dan ENA menjelang rapat FOMC menegaskan bahwa pemain besar pasar kripto memosisikan diri lebih awal. Sementara investor ritel masih bersikap defensif, whale melihat potensi katalis dari kebijakan moneter AS untuk mendorong reli harga altcoin tertentu.
Dengan ekspektasi pemangkasan suku bunga dan kemungkinan sinyal dovish berlanjut, tren jangka menengah ketiga aset ini berpotensi semakin positif. Namun, risiko koreksi tetap ada apabila The Fed memberi nada lebih hawkish atau pasar global terguncang faktor eksternal.
Bagi trader, aksi whale ini bisa dijadikan referensi: pasar besar tidak menunggu kepastian, melainkan bersiap lebih awal.

Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
KUR BNI 2025: Jenis, Simulasi Cicilan, Bunga Rendah serta Tenor Panjang
- Kamis, 18 September 2025
KUR BCA 2025: Syarat, Keunggulan, Simulasi Angsuran, dan Bunga Lebih Kecil
- Kamis, 18 September 2025
KUR Mandiri 2025: Plafon, Cara Pengajuan, Simulasi Cicilan dan Syarat Pengajuan
- Kamis, 18 September 2025
Berita Lainnya
KUR BCA 2025: Syarat, Keunggulan, Simulasi Angsuran, dan Bunga Lebih Kecil
- Kamis, 18 September 2025
KUR Mandiri 2025: Plafon, Cara Pengajuan, Simulasi Cicilan dan Syarat Pengajuan
- Kamis, 18 September 2025
Terpopuler
1.
Whale Crypto Akumulasi ADA, LINK, ENA Jelang Rapat FOMC
- 18 September 2025
2.
5 Aplikasi Trading Crypto Terbaik dan Terpercaya di Indonesia 2025
- 18 September 2025
3.
Harry Kane Pecahkan Rekor Beckham di Champions League 2025
- 18 September 2025
4.
Drama 23 Gol di Champions League, Juventus vs Dortmund Paling Gila
- 18 September 2025
5.
Leandro Trossard, Super Sub Terbaik Arsenal di Premier League
- 18 September 2025