Indonesia Siap Tambah Kapasitas Energi Terbarukan Hingga 2040
- Rabu, 17 September 2025

JAKARTA - Pemerintah menetapkan target ambisius untuk memperluas kapasitas energi baru dan terbarukan (EBT) hingga 75 gigawatt (GW) dalam 15 tahun mendatang. Langkah ini bagian dari rencana menambah kapasitas listrik nasional sekitar 100 GW hingga 2040.
Dari total kapasitas baru tersebut, sekitar 75 persen akan berasal dari energi terbarukan, sementara sebagian kecil berasal dari energi nuklir dan gas. Upaya ini menjadi bagian dari strategi transisi energi menuju pembangunan rendah karbon.
Transformasi Energi Menuju Bersih
Baca Juga
Hashim Djojohadikusumo, Utusan Khusus Presiden untuk Perubahan Iklim dan Energi, menegaskan bahwa Indonesia akan beralih dari ketergantungan bahan bakar fosil ke energi bersih di bawah arahan Presiden Prabowo.
“Di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, Indonesia akan beralih dari pembangunan berbasis bahan bakar fosil ke pembangunan berbasis energi terbarukan,” kata Hashim. Pernyataan ini menjadi fondasi visi energi yang juga mempercepat langkah menuju net-zero emission.
PLN (Persero) menyatakan dukungan penuh melalui persiapan infrastruktur kelistrikan jangka panjang. Salah satunya adalah pembangunan jaringan transmisi hijau atau green enabling transmission line sepanjang 70.000 kilometer, untuk menyalurkan listrik hijau dari daerah produksi ke pusat konsumsi.
Dukungan Infrastruktur dan Investasi
Direktur Teknologi, Engineering, dan Keberlanjutan PLN, Evy Haryadi, menekankan transformasi energi ini membutuhkan investasi besar dan kolaborasi lintas sektor.
“Kami tengah mempersiapkan rencana dekarbonisasi sejalan target net-zero emissions pada 2060, termasuk pembangunan jaringan transmisi sepanjang 70 ribu kilometer. Namun proses ini memerlukan dukungan finansial signifikan,” ungkap Evy.
Evy juga menyoroti pentingnya pembiayaan hijau, seperti green bond dan pinjaman berkelanjutan, sebagai pilar utama untuk mempercepat proyek EBT. PLN mendorong sektor swasta, lembaga keuangan, dan pemangku kepentingan lain untuk bersinergi agar target kapasitas dapat tercapai tepat waktu.
Pertamina Perkuat Ketahanan Energi Nasional
Selain PLN, PT Pertamina (Persero) melaporkan capaian signifikan pada paruh pertama 2025 yang mendukung ketahanan energi nasional.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menyebutkan perusahaan berhasil mempertahankan produksi migas di atas 1 juta barel setara minyak per hari. Selain itu, Pertamina mengumumkan penemuan cadangan baru sebesar 724 juta barel setara minyak di Blok Rokan.
Simon menambahkan, ekosistem bisnis UCO Sustainable Aviation Fuel (SAF) tidak hanya mendukung swasembada energi, tetapi juga mendorong perekonomian mikro dan ekonomi sirkuler. Proyek ini membuka peluang bagi usaha lokal serta memperkuat ekosistem energi hijau.
Sinergi Lintas Sektor untuk Energi Bersih
Percepatan energi terbarukan membutuhkan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan swasta. Infrastruktur transmisi, proyek SAF, serta pengembangan energi surya dan angin menjadi bagian dari strategi jangka panjang.
PLN mempersiapkan kapasitas penyaluran yang memadai untuk mendukung integrasi EBT ke jaringan listrik nasional. Sementara Pertamina berfokus pada pengembangan bahan bakar berkelanjutan dan cadangan energi strategis.
Keberhasilan program ini diperkirakan akan mendorong penciptaan lapangan kerja baru, transfer teknologi, serta penguatan industri penunjang energi terbarukan.
Menuju Target 2040 dan Net-Zero Emission
Target 75 GW energi baru hingga 2040 merupakan langkah krusial menuju net-zero emission. Transformasi energi ini bukan hanya soal penambahan kapasitas listrik, tetapi juga perubahan pola konsumsi energi di seluruh sektor ekonomi.
Kehadiran energi terbarukan yang masif diharapkan menurunkan ketergantungan pada bahan bakar fosil, meningkatkan keamanan energi, dan mengurangi emisi karbon nasional.
“Sinergi antara PLN, Pertamina, sektor swasta, dan pemangku kepentingan lain menjadi kunci keberhasilan transisi energi. Semua pihak harus bekerja bersama untuk mewujudkan energi bersih dan ramah lingkungan,” ujar Hashim.
Dengan langkah-langkah ini, Indonesia menegaskan komitmen terhadap energi berkelanjutan, pembangunan hijau, dan kemandirian energi jangka panjang. Proyek-proyek energi bersih diharapkan membuka peluang ekonomi baru sekaligus memperkuat daya saing nasional di era transisi energi global.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Nokia dan HMD Perpanjang Lisensi Ponsel Fitur Global
- 17 September 2025
2.
Nokia Bidik Sektor Pertahanan dengan Ponsel Militer 5G
- 17 September 2025
3.
Aturan TKDN Dorong Industri Bata Ringan dan Investasi
- 17 September 2025
4.
5 Aplikasi Crypto Indonesia Terbaik 2025 untuk Investor
- 17 September 2025
5.
xStocks PINTU Buka Akses Tokenisasi Saham Global Blockchain
- 17 September 2025