
JAKARTA - Harga minyak mentah dunia menunjukkan stabilitas di tengah dinamika geopolitik yang berkembang. Pasar global mencermati kemungkinan tercapainya gencatan senjata antara Rusia dan Ukraina, seiring intensifnya upaya diplomasi yang dipimpin Presiden AS Donald Trump. Isyarat perundingan lanjutan serta usulan pertemuan tingkat tinggi turut menenangkan pelaku pasar, meski ketidakpastian tetap membayangi.
Stabilnya Harga Minyak di Tengah Isu Gencatan Senjata
Harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober tercatat di US$66,51 per barel, tidak jauh berbeda dari sesi sebelumnya, setelah sempat naik 1,1%. Sementara itu, minyak mentah WTI untuk pengiriman September berada di US$63,31 per barel pada perdagangan Selasa pagi waktu Singapura, menunjukkan kestabilan di tengah spekulasi pasar.
Diplomasi Trump Jadi Sorotan Pasar Energi
Presiden Trump diketahui telah menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendorong pertemuan langsung dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, menyusul diskusi antara Trump dan Zelenskiy di Gedung Putih. Upaya diplomasi ini dilihat sebagai sinyal penting bagi pasar energi, khususnya terkait potensi pelonggaran ketegangan yang selama ini menambah tekanan pada harga minyak global.
Baca JugaHarga BBM Pertamina Hari Ini: Update Lengkap Seluruh Indonesia
Konflik Masih Berlangsung, Tapi Jalan Damai Terbuka
Meski intensitas perundingan meningkat, serangan masih terjadi di lapangan. Ukraina mengklaim telah menyerang sistem pipa minyak Druzhba, salah satu jalur penting penyaluran minyak Rusia ke Eropa Tengah. Serangan ini menunjukkan bahwa proses menuju gencatan senjata masih jauh dari pasti.
Namun, analis pasar seperti Vandana Hari dari Vanda Insights menilai bahwa pasar minyak memasuki fase "menunggu dan melihat", seiring terbukanya peluang penyelesaian konflik. Menurutnya, selama jalur diplomasi terus ditempuh, potensi stabilisasi harga tetap ada meskipun risiko tetap tinggi.
Efek Terhadap Sanksi dan Ekspor Minyak Rusia
Investor juga mencermati bagaimana hasil perundingan ini akan memengaruhi kebijakan sanksi, khususnya terhadap ekspor minyak Rusia. Pemerintahan Trump telah memperketat sanksi terhadap India karena membeli minyak dari Rusia, sementara Tiongkok—pembeli terbesar—masih luput dari sanksi sekunder. Keputusan selanjutnya terkait kebijakan energi global diperkirakan akan bergantung pada hasil pertemuan diplomatik yang direncanakan.
Potensi Pertemuan Putin-Zelenskiy Picu Optimisme Pasar
Menurut pernyataan Kanselir Jerman Friedrich Merz, pertemuan langsung antara Putin dan Zelenskiy bisa terjadi dalam dua minggu ke depan. Zelenskiy sendiri menyebut diskusinya dengan Trump sebagai "yang terbaik sejauh ini", memunculkan harapan baru bagi penyelesaian konflik yang telah berlangsung sejak 2022.
Stabilitas Harga Minyak Tergantung Dinamika Diplomasi Global
Meskipun harga minyak menunjukkan kestabilan jangka pendek, arah selanjutnya sangat bergantung pada perkembangan diplomasi antara Rusia dan Ukraina. Pasar energi global tetap rentan terhadap lonjakan atau penurunan harga tergantung hasil perundingan, intensitas konflik, dan kebijakan sanksi internasional.Untuk sementara, investor memilih bersikap hati-hati sembari menanti kejelasan hasil pertemuan-pertemuan tingkat tinggi yang sedang digagas.

Zahra
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Harga Listrik Prabayar dan Pascabayar PLN Stabil September
- 23 September 2025
2.
Pilihan 5 Rumah Murah Kota Padang, Tipe 36 Mulai Rp 117 Juta
- 23 September 2025
3.
Penyaluran KUR Perumahan Siap Dukung UMKM Produktif
- 23 September 2025
4.
PLN Andalkan Listrik Andal Dukung Stadion BJ Habibie
- 23 September 2025
5.
Pertamina NRE Dorong Pertanian Mandiri Energi Cilamaya
- 23 September 2025