Xiaomi Lakukan Penarikan Kembali 30 Ribu Unit Mobil Listrik SU7 di China Akibat Masalah Fitur Parkir Otomatis

Kamis, 30 Januari 2025 | 09:44:43 WIB
Xiaomi Lakukan Penarikan Kembali 30 Ribu Unit Mobil Listrik SU7 di China Akibat Masalah Fitur Parkir Otomatis

Dalam perkembangan terbaru industri otomotif, Xiaomi, perusahaan terkenal di dunia teknologi, baru-baru ini mengumumkan penarikan kembali atau recall lebih dari 30 ribu unit mobil listrik SU7 di China. Langkah ini dilakukan sebagai tanggapan terhadap ditemukannya permasalahan serius pada fitur rem parkir otomatis pada model tersebut. Keputusan ini bukan sekadar langkah pencegahan, tetapi upaya untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap brand Xiaomi yang baru saja merambah ke dunia otomotif.

Mengutip dari Car News China, masalah ini terdeteksi pada salah satu fitur otonomos yang menjadi unggulan dari Xiaomi SU7, yang dirancang untuk memudahkan kendaraan dalam melakukan parkir secara otomatis. Namun, fitur ini ternyata memiliki kelemahan krusial yang mengganggu operasionalnya dengan benar. Salah satu insiden pertama kali dilaporkan pada November tahun lalu, ketika pemilik SU7 tipe standar melaporkan adanya masalah saat menggunakan fitur parkir otomatis tersebut. Belakangan diketahui bahwa kendala terjadi karena kendaraan gagal mendeteksi objek secara akurat, yang menyebabkan insiden ringan berupa baret pada bodi mobil setelah menabrak obyek di sekitarnya.

Menanggapi laporan tersebut, Xiaomi segera mengambil tindakan cepat. Pada 24 Januari 2025, mereka mengumumkan recall untuk sebanyak 30.931 unit SU7 tipe standar yang diproduksi dalam rentang waktu antara 6 Februari hingga 26 November 2024. Ini merupakan langkah progresif dari perusahaan, yang menunjukkan komitmennya dalam menjaga kualitas produk serta keselamatan pengguna.

Juru bicara Xiaomi menjelaskan bahwa akar dari masalah terletak pada kegagalan sinkronisasi waktu layanan pencadangan cloud yang ada dalam sistem manajemen mobil. “Ini adalah kesalahan teknis yang tidak dapat kami toleransi. Kami bergerak cepat untuk memastikan peningkatan pada sistem guna mencegah kejadian serupa di masa depan,” demikian pernyataan yang disampaikan juru bicara tersebut.
 

Lebih dari Sekadar Pembaruan Perangkat Lunak

Proses recall ini tidak melibatkan penggantian komponen fisik, melainkan pemutakhiran pada sistem perangkat lunak kendaraan. Xiaomi mengklaim bahwa dengan pembaruan ini, mobil SU7 tidak harus dibawa ke pusat servis atau bengkel resmi. Proses pembaruan ini bisa dilakukan melalui sistem over-the-air (OTA), yang memungkinkan pemilik kendaraan untuk memperbarui sistem langsung dari rumah.

Sebelum menyatakan sistem parkir otomatis pada SU7 kembali dapat diandalkan, Xiaomi melakukan serangkaian pengujian ekstensif selama dua bulan guna memastikan bahwa permasalahan tersebut tidak akan terulang kembali. “Kami harus yakin bahwa sistem ini tidak hanya berfungsi, tetapi juga aman dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi nyata,” lanjut juru bicara Xiaomi.

Tak hanya itu, perusahaan ini juga berupaya untuk meningkatkan perlindungan sistem agar lebih responsif dan aman bagi penggunanya. Mereka mengimplementasikan fitur tambahan yang diharapkan dapat lebih meningkatkan akurasi teknologi deteksi objek pada mobil listrik ini. Hal ini menandai bagaimana Xiaomi tidak hanya berfokus pada memperbaiki kesalahan, tetapi juga pada peningkatan berkelanjutan dari teknologi mereka.

Dampak pada Reputasi Xiaomi di Industri Otomotif

Bagi Xiaomi, insiden ini adalah ujian nyata dalam debutnya di dunia otomotif, khususnya mobil listrik. Sebagai merek yang sudah dikenal dalam industri elektronik dan ponsel pintar, Xiaomi harus membuktikan bahwa mereka memiliki kapasitas untuk memenuhi standar kualitas dan keselamatan tinggi yang diharapkan oleh konsumen otomotif.

Meski menghadapi tantangan besar, upaya Xiaomi yang proaktif dalam merespons isu ini diharapkan dapat meminimalkan dampak negatif terhadap reputasi mereka. Seorang analis industri otomotif berpendapat, “Strategi Xiaomi untuk segera menangani masalah dan berupaya mencari solusi menunjukkan bahwa mereka serius dalam bermain di industri otomotif. Ini mungkin bisa menjadi pembelajaran penting bagi perusahaan lain dalam hal manajemen krisis.”

Lebih jauh lagi, langkah Xiaomi ini seakan menegaskan bahwa era kendaraan listrik dan otonomos menghadirkan tantangan baru yang membutuhkan respons cepat dan solusi inovatif. Dengan makin banyaknya teknologi baru yang diterapkan pada kendaraan modern, insiden semacam ini mungkin menjadi bagian dari proses pembelajaran yang lebih besar bagi seluruh industri.

Dalam lanskap otomotif global yang semakin kompetitif, tindakan Xiaomi menggarisbawahi esensi dari inovasi yang bertanggung jawab dan berorientasi pada konsumen. Meski demikian, bagaimana upaya mereka akan mempengaruhi pasar serta persepsi konsumen terhadap brand ini masih harus dilihat dalam beberapa bulan mendatang.

Dapat disimpulkan bahwa fokus terhadap keamanan dan performa teknologi adalah dua hal yang harus dikedepankan dalam setiap inovasi. Xiaomi, dengan segala kemampuannya di bidang teknologi, diharapkan mampu mengatasi tantangan ini dan solid dalam komitmennya untuk memberikan yang terbaik bagi konsumen di seluruh dunia. Langkah ini merupakan lebih dari sekadar perbaikan teknis, tetapi juga penegasan kembali prinsip Xiaomi dalam menghadirkan solusi mobilitas masa depan.

Terkini