JAKARTA - Upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi terus diperkuat melalui berbagai terobosan regulasi lintas kementerian.
Salah satu langkah yang saat ini mendapat sorotan adalah deregulasi aturan yang dinilai berpotensi memberi dampak signifikan pada percepatan ekonomi nasional. Pendekatan tersebut tidak hanya menyasar sektor makro, tetapi juga diarahkan untuk memaksimalkan peluang industri-industri berbasis kreativitas seperti olahraga.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Erick Thohir menyampaikan bahwa penyederhanaan regulasi antar-kementerian dapat menjadi mesin tambahan yang mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi. Menurutnya, jika langkah deregulasi dilakukan secara konsisten, kontribusinya terhadap ekonomi nasional bisa sangat terasa.
Deregulasi Dorong Ekonomi Naik hingga 0,78 Persen
Dalam keterangannya di Indonesia Arena, Jakarta, Minggu, Erick menjelaskan bahwa deregulasi kementerian memiliki potensi menaikkan pertumbuhan ekonomi hingga 0,78 persen. Ia mencontohkan bahwa jika pertumbuhan saat ini berada di angka 5 persen, maka penyederhanaan aturan dapat membantu mendorongnya hingga 6 persen.
“Jadi kalau sekarang perekonomian tumbuh 5 persen, kalau semua kementerian melakukan terobosan itu bisa naik 6 persen. Belum tambah Bapak Presiden melakukan pengeluaran anggaran belanja pemerintah yang sekarang lagi besar-besaran,” kata Menpora.
Erick menegaskan bahwa selarasnya langkah deregulasi antar kementerian dapat menghasilkan ekosistem ekonomi yang lebih efisien. Kombinasi antara percepatan regulasi dan belanja pemerintah dinilai mampu menciptakan ruang pertumbuhan baru di berbagai sektor.
Penguatan Ekosistem Jenama Lokal Lewat SNI dan TKDN
Salah satu fokus deregulasi yang sedang digodok melibatkan Kemenpora, Kementerian Perindustrian, serta Kementerian Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Ketiga kementerian tersebut tengah merancang regulasi mengenai ekosistem jenama olahraga lokal agar mampu memperkuat penetrasi di pasar dalam negeri.
Kebijakan itu mencakup penyusunan aturan terkait Standar Nasional Indonesia (SNI) serta Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN). Penetapan dua instrumen tersebut diharapkan menjadi fondasi bagi industri olahraga nasional untuk bersaing secara lebih kuat, sekaligus menumbuhkan keberpihakan terhadap produk buatan Indonesia.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah memperluas ruang industri olahraga yang selama ini belum sepenuhnya dioptimalkan. Erick sebelumnya menyampaikan optimismenya bahwa industri olahraga dapat menjadi salah satu komponen penting dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca juga: Menpora optimistis industri olahraga jadi komponen pertumbuhan ekonomi
Baca juga: Menpora siap permudah regulasi industri olahraga
Potensi Industri Olahraga Kian Besar di Tingkat Global
Harapan pemerintah terhadap industri olahraga bukan tanpa alasan. Erick menilai sektor ini memiliki nilai ekonomi yang sangat besar secara global. Sebagai perbandingan, ia menyebutkan bahwa industri olahraga di Amerika Serikat mencapai nilai 417 miliar dolar AS berdasarkan data konsultan keuangan Inggris, Kearney, yang dirilis pada 1 Juni 2025.
Tidak hanya itu, Kearney memprediksi bahwa industri olahraga dunia akan tumbuh sekitar delapan persen per tahun hingga mencapai 602 miliar dolar AS pada tahun 2030. Proyeksi tersebut menunjukkan besarnya potensi sektor olahraga jika dimaksimalkan dengan strategi yang tepat.
Di tingkat nasional, Menteri UMKM Maman Abdurahman telah memproyeksikan pertumbuhan industri olahraga Indonesia mencapai Rp41 triliun per tahun selama 2024. Angka ini memberikan gambaran kuat bahwa ruang pengembangan industri olahraga masih sangat terbuka luas.
Kinerja Ekspor Alat Olahraga Terus Mengalami Kenaikan
Di sisi lain, Kementerian Perindustrian mencatat bahwa ekspor alat olahraga menunjukkan tren positif. Selama periode Januari hingga Agustus, ekspor produk olahraga Indonesia naik sebesar 4,2 persen dengan nilai taksiran mencapai 84,78 juta dolar AS.
Pertumbuhan tersebut menunjukkan bahwa produk olahraga buatan dalam negeri semakin kompetitif di pasar global. Dengan adanya kebijakan SNI dan TKDN yang sedang disiapkan, pemerintah berharap daya saing produk lokal semakin meningkat, sekaligus mendukung terbangunnya ekosistem industri olahraga yang lebih mandiri.
Erick menilai bahwa deregulasi dan penguatan standar industri tidak hanya akan mendorong pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menciptakan kesempatan lebih besar bagi pelaku industri olahraga lokal untuk berkembang.
Sinergi Kementerian Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan
Melalui berbagai langkah yang tengah dipersiapkan, pemerintah berharap sinergi antar-kementerian dapat memperkuat fondasi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari deregulasi aturan, standartisasi produk, hingga penguatan jenama lokal, seluruh upaya tersebut diarahkan untuk menciptakan ekosistem usaha yang lebih sehat dan kompetitif.
Dari perspektif Erick Thohir, langkah kolektif ini bukan hanya menyasar pencapaian angka pertumbuhan ekonomi, melainkan juga pembentukan struktur industri yang lebih kuat dan berkelanjutan. Dengan memperkuat sektor-sektor baru seperti industri olahraga, pemerintah optimistis dapat menghadirkan sumber pertumbuhan ekonomi yang lebih beragam sekaligus bernilai tinggi.