4 Makna 24 Oktober 2025: Dari Dedikasi Dokter hingga Pelestarian Kanguru

Jumat, 24 Oktober 2025 | 12:15:35 WIB
4 Makna 24 Oktober 2025: Dari Dedikasi Dokter hingga Pelestarian Kanguru

JAKARTA - Setiap tanggal dalam kalender memiliki kisah dan pesan tersendiri bagi dunia. Tanggal 24 Oktober 2025 menjadi salah satu momen istimewa yang dipenuhi dengan beragam peringatan bermakna.

Hari ini bukan sekadar penanda waktu, tetapi juga pengingat akan solidaritas, kemanusiaan, dan pelestarian kehidupan di bumi. Di tanggal ini, dunia memperingati Hari Dokter Nasional, Hari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Hari Polio Sedunia, serta Hari Kanguru Sedunia.

Masing-masing peringatan memiliki sejarah dan nilai yang berbeda, namun semua mengarah pada satu pesan: menjaga kehidupan dan memperkuat kepedulian global. Dari tenaga medis hingga aktivis lingkungan, setiap pihak memiliki peran penting dalam menjaga keberlangsungan manusia dan alam.

Berikut makna di balik keempat peringatan penting tersebut yang dirayakan pada Jumat, 24 Oktober 2025.

1. Hari Dokter Nasional: Menghargai Pengabdian Tanpa Batas

Setiap 24 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Dokter Nasional sebagai bentuk penghormatan bagi tenaga medis. Peringatan ini bertepatan dengan berdirinya Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pada tahun 1950.

Momen ini menjadi kesempatan untuk merefleksikan dedikasi para dokter yang terus berjuang di garis depan kesehatan masyarakat. Mereka bukan hanya menyembuhkan pasien, tetapi juga menjaga kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Di tengah kemajuan teknologi medis dan tantangan global seperti pandemi serta perubahan iklim, dokter dituntut untuk selalu beradaptasi. Kompetensi, empati, dan keteguhan mereka menjadi pondasi utama bagi sistem kesehatan nasional.

Peringatan ini juga menjadi ajakan bagi masyarakat untuk lebih menghargai profesi dokter dan memahami risiko besar yang mereka hadapi setiap hari. Dari layanan medis hingga penelitian ilmiah, dokter memainkan peran vital dalam membangun bangsa yang sehat dan tangguh.

2. Hari PBB: Delapan Dekade Menjaga Perdamaian dan Solidaritas Dunia

Tahun 2025 menandai 80 tahun berdirinya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), lembaga yang lahir pasca Perang Dunia II pada 24 Oktober 1945. Sejak berdiri, PBB menjadi simbol kerja sama internasional dan semangat perdamaian global.

Selama delapan dekade, PBB telah berperan dalam menegakkan hak asasi manusia, memperjuangkan kesetaraan, dan membantu negara-negara yang menghadapi konflik. Melalui berbagai lembaga seperti WHO, UNICEF, dan UNHCR, PBB menghadirkan harapan bagi jutaan orang di seluruh dunia.

Namun, di usia ke-80 ini, PBB dihadapkan pada tantangan baru berupa perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, serta krisis kemanusiaan yang semakin kompleks. Untuk itu, organisasi ini memperkuat langkah melalui Agenda 2030 dan Pact for the Future.

Kedua inisiatif tersebut bertujuan memperkuat kolaborasi antarnegara demi keberlanjutan bumi dan keadilan global. Setiap 24 Oktober, peringatan Hari PBB menjadi momentum bagi dunia untuk memperbarui komitmen terhadap nilai-nilai perdamaian dan persatuan.

3. Hari Polio Sedunia: Mengakhiri Perjuangan Panjang Melawan Penyakit Global

Setiap 24 Oktober, dunia juga memperingati Hari Polio Sedunia sebagai bentuk penghargaan terhadap perjuangan panjang melawan salah satu penyakit paling mematikan dalam sejarah. Peringatan ini digagas oleh Rotary International dan didukung oleh mitra global seperti WHO serta Global Polio Eradication Initiative (GPEI).

Tahun 2025 menjadi periode penting dalam perjalanan menuju dunia bebas polio. GPEI meluncurkan Global Action Plan 2022–2029, sebuah strategi untuk memastikan eradikasi polio tetap berada di jalur yang benar meskipun menghadapi keterbatasan pendanaan global.

Strategi tersebut menekankan pentingnya efisiensi operasi lokal dan jangkauan vaksinasi hingga ke daerah paling terpencil. Menurut WHO, keberhasilan pemberantasan polio sangat bergantung pada komitmen politik dan dukungan finansial yang berkelanjutan dari setiap negara.

Salah satu contoh nyata keberhasilan ini terlihat dari pelaksanaan vaksinasi di Gaza yang tetap berjalan meski di tengah konflik. Kerja sama lintas batas ini menunjukkan bahwa solidaritas kemanusiaan masih bisa terwujud bahkan di situasi paling sulit.

Kini, dunia berada di ambang sejarah besar. Jika polio berhasil dihapuskan, maka penyakit ini akan menjadi penyakit manusia kedua yang musnah sepenuhnya, setelah cacar.

4. Hari Kanguru Sedunia: Menjaga Satwa Ikonik dan Ekosistem Australia

Selain peringatan seputar kesehatan dan kemanusiaan, tanggal 24 Oktober juga diperingati sebagai Hari Kanguru Sedunia atau World Kangaroo Day. Peringatan ini pertama kali digagas oleh Kangaroos Alive dan Animal Justice Party pada tahun 2020.

Hari tersebut muncul sebagai reaksi atas kebakaran hutan hebat 2019–2020 yang menewaskan jutaan hewan liar di Australia. Tragedi itu menjadi titik balik kesadaran global tentang pentingnya melindungi satwa khas negeri tersebut, yaitu kanguru.

Peringatan ini mengajak masyarakat dunia untuk hidup berdampingan secara etis dengan kanguru serta menjaga habitat aslinya. Beragam kegiatan digelar, mulai dari kontes fotografi alam hingga kompetisi dokumenter bertema “Roo Doco”.

Selain itu, terdapat Deklarasi Yuin, inisiatif dari masyarakat adat Australia Selatan yang menyerukan perlindungan kanguru sebagai simbol spiritual dan ekologis bangsa. Deklarasi ini menjadi bukti bahwa pelestarian satwa bukan hanya soal ekologi, tetapi juga soal identitas budaya.

Dengan populasi sekitar 500 juta ekor di alam liar, pelestarian kanguru menjadi bagian penting dari upaya menjaga keanekaragaman hayati. Melestarikan kanguru berarti juga menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan kehidupan di bumi bagian selatan.

Makna Bersama: Harmoni antara Kemanusiaan dan Alam

Peringatan pada 24 Oktober 2025 memperlihatkan bagaimana manusia dan alam saling terhubung. Baik dokter, diplomat, ilmuwan, maupun aktivis lingkungan, semuanya memiliki peran dalam menjaga keseimbangan dunia.

Hari ini menjadi pengingat bahwa kemajuan tidak boleh mengorbankan kemanusiaan ataupun alam. Dari ruang praktik dokter hingga hutan belantara Australia, semangat kepedulian dan tanggung jawab bersama harus terus dijaga.

Inilah makna besar di balik tanggal 24 Oktober 2025. Bukan sekadar angka di kalender, tetapi simbol dari tekad manusia untuk terus merawat kehidupan dalam segala bentuknya — dari tubuh yang sehat, dunia yang damai, hingga alam yang lestari.

Terkini