JAKARTA - Musim MotoGP 2025 harus berakhir lebih cepat bagi sang juara dunia, Marc Marquez. Pebalap Ducati Lenovo Team itu resmi menutup tahun ini lebih awal setelah cedera bahu yang dialaminya di MotoGP Mandalika tidak pulih sesuai harapan.
Keputusan tersebut menjadi langkah realistis di tengah perjuangannya memulihkan kondisi fisik, sekaligus menegaskan bahwa prioritas utama Marquez kini adalah pemulihan penuh demi menyambut musim 2026.
“Setelah menganalisis situasi secara keseluruhan, kami yakin bahwa langkah yang paling tepat, cerdas, dan konsisten adalah menghormati waktu pemulihan alami cedera ini, meskipun itu berarti saya tidak akan bisa balapan musim ini atau mengikuti sesi uji coba,” ujar Marquez seperti dikutip dari Crash.
Dengan keputusan itu, publik MotoGP tidak akan melihat aksi Marquez di seri GP Malaysia maupun putaran terakhir musim ini. Meski demikian, sang pebalap tujuh kali juara dunia tetap menegaskan semangatnya untuk kembali lebih kuat di musim mendatang.
Insiden Mandalika Jadi Awal Musibah
Kecelakaan yang menimpa Marc Marquez terjadi saat balapan MotoGP Mandalika 2025, tepatnya pada 5 Oktober 2025 di Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Pada lap pertama, ia terlibat kontak dengan Marco Bezzecchi (Aprilia) yang berujung fatal.
Benturan tersebut membuat Marquez kehilangan kendali atas motornya dan terlempar keras ke lintasan. Insiden itu seketika menghentikan laju sang juara dunia, yang sebelumnya tampil kompetitif dalam sesi latihan bebas dan kualifikasi.
“Saya sedih dengan kejadian ini, tetapi Bezzecchi sudah meminta maaf,” kata Marquez seusai kecelakaan, sebagaimana dikutip dari laporan Kompas.com.
Kecelakaan itu menyebabkan patah tulang dan cedera ligamen pada bahu kanan Marquez. Awalnya, tim medis menyimpulkan bahwa operasi tidak diperlukan dan cukup dilakukan pemulihan konservatif.
Namun, setelah satu minggu, hasil pemeriksaan lanjutan menunjukkan bahwa proses penyembuhan tidak berjalan sesuai harapan, sehingga dokter akhirnya memutuskan tindakan operasi sebagai solusi terbaik.
“Seminggu kemudian para dokternya memutuskan untuk melakukan operasi karena proses pemulihan cedera itu tidak berjalan sesuai harapan,” tulis laporan tersebut.
Dengan hasil ini, harapan Marquez untuk tampil di GP Australia dan GP Malaysia pun pupus.
Fokus Pemulihan Total Demi MotoGP 2026
Setelah menjalani operasi di Madrid, Marc Marquez kini diarahkan untuk fokus penuh menjalani masa pemulihan.
Pihak Ducati Lenovo Team mengonfirmasi bahwa sang pebalap harus melalui empat pekan tanpa menggerakkan lengannya sebelum memulai tahap rehabilitasi intensif.
Keputusan untuk absen di sisa musim menjadi pilihan rasional mengingat pentingnya waktu pemulihan alami. Tim medis dan manajemen Ducati menilai, memaksakan diri untuk kembali ke lintasan terlalu cepat justru berisiko memperparah cedera dan mengganggu karier jangka panjangnya.
“Kami tahu bahwa musim dingin yang sulit menanti kami, dengan banyak pekerjaan untuk memulihkan otot-otot saya hingga 100 persen dan siap untuk 2026,” ungkap Marquez.
Bagi The Baby Alien—julukan Marquez—masa pemulihan ini bukan sekadar istirahat, melainkan bagian dari strategi besar untuk menjaga kebugaran dan kesiapan menghadapi era baru MotoGP bersama Ducati.
“Ini tidak boleh mengaburkan atau membuat kami melupakan tujuan besar yang kami capai tahun ini, menjadi juara dunia lagi, dan segera kita semua akan merayakannya bersama,” lanjutnya.
Meski absen di dua balapan terakhir, prestasi Marquez di musim ini sudah cukup untuk mengamankan gelar juara dunia MotoGP 2025, sebuah pencapaian yang menunjukkan konsistensinya setelah periode sulit beberapa tahun terakhir akibat cedera beruntun.
Dukungan Mengalir untuk Sang Juara Dunia
Kabar absennya Marc Marquez dari sisa musim 2025 sontak mengundang gelombang dukungan dari penggemar dan komunitas MotoGP di seluruh dunia.
Ucapan semangat dan doa untuk kesembuhannya membanjiri media sosial, termasuk dari rekan-rekan sesama pebalap, tim, dan sponsor.
“Terima kasih kepada semua penggemar atas pesan-pesan baiknya, kepada Ducati dan semua sponsor atas dukungan dan pengertiannya,” ucap Marquez.
Ducati sendiri menunjukkan sikap profesional dengan memberikan dukungan penuh kepada sang pebalap, memastikan bahwa program rehabilitasi dijalankan secara maksimal.
Manajemen tim juga memastikan bahwa tidak akan ada tekanan agar Marquez mempercepat pemulihan demi tampil di tes pramusim.
Langkah itu dinilai sebagai bentuk kedewasaan Ducati dalam mengelola pembalap top mereka, terutama setelah melihat betapa pentingnya peran Marquez dalam mengembalikan dominasi tim di papan atas MotoGP.
Meski absen, Ducati tetap menegaskan keyakinannya bahwa Marquez akan kembali dalam kondisi terbaik dan siap mempertahankan performa gemilangnya di musim 2026.
Akhir Musim yang Pahit, Awal Babak Baru
Absennya Marc Marquez hingga akhir musim memang menjadi penutup pahit bagi MotoGP 2025, namun juga menjadi momentum refleksi bagi sang juara dunia.
Kecelakaan di Mandalika menjadi pengingat bahwa risiko cedera selalu mengintai dalam dunia balap, seberapa pun berpengalamannya seorang pebalap.
Namun, seperti yang sudah sering dibuktikan sebelumnya, Marquez dikenal memiliki mental juara dan semangat juang luar biasa.
Setelah serangkaian cedera dalam kariernya—mulai dari patah lengan di 2020 hingga cedera mata dan bahu—ia selalu berhasil bangkit dan kembali ke level tertinggi.
Kini, fokusnya tertuju pada pemulihan dan persiapan menuju musim MotoGP 2026, di mana ia diharapkan kembali menjadi sosok sentral dalam pertarungan perebutan gelar bersama Ducati.
Bagi penggemar, absennya Marquez mungkin meninggalkan kekosongan, tetapi banyak yang percaya bahwa The Baby Alien akan kembali dengan kekuatan dan tekad yang lebih besar.