IHSG Sentuh Level Tertinggi, Saham Telkom Melonjak Dua Digit

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:10:20 WIB
IHSG Sentuh Level Tertinggi, Saham Telkom Melonjak Dua Digit

JAKARTA - Pasar modal Indonesia kembali menunjukkan kekuatannya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 21 Oktober 2025, melesat signifikan 1,84 persen atau setara 149 poin, menutup perdagangan di posisi 8.238,08 — level tertingginya pada hari itu. 

Kenaikan ini mempertegas tren positif yang sudah berlangsung dalam beberapa pekan terakhir, seiring meningkatnya optimisme investor terhadap arah kebijakan suku bunga global dan stabilitas ekonomi domestik.

Berdasarkan pantauan VIVA melalui Stocbit, IHSG sempat bergerak di kisaran 8.161–8.238, dengan total nilai transaksi mencapai Rp20,53 triliun dan frekuensi perdagangan sekitar 2,30 juta kali. Aktivitas bursa yang tinggi ini menunjukkan bahwa minat investor terhadap saham-saham unggulan semakin kuat, terutama di tengah meredanya tekanan eksternal dari Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Mayoritas Sektor Menguat, Saham Telekomunikasi Pimpin Penguatan

Hampir seluruh sektor saham kompak menghijau pada perdagangan hari ini. Penguatan terbesar datang dari sektor telekomunikasi, yang mencatat lonjakan dua digit, diikuti oleh sektor keuangan dan energi. Hanya dua sektor yang masih tertekan, yaitu teknologi dan barang non-siklikal, masing-masing turun 1,35 persen dan 0,87 persen.

Sektor telekomunikasi menjadi bintang utama setelah saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) melambung tinggi sebesar 11,56 persen atau 340 poin, menutup perdagangan di posisi Rp3.280 per lembar. Penguatan ini tidak hanya mendorong kinerja indeks secara keseluruhan, tetapi juga mencerminkan optimisme investor terhadap kinerja fundamental Telkom di tengah transformasi digital yang semakin agresif.

Selain TLKM, saham-saham unggulan lainnya juga mencatatkan performa impresif. PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk (ADMR) naik 8,73 persen atau 110 poin ke level Rp1.370, sementara PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) — salah satu saham blue-chip di sektor perbankan — menanjak 7,62 persen atau 600 poin hingga mencapai Rp8.475 per saham.

Faktor Global Dorong Optimisme Pasar

Kenaikan IHSG hari ini tak lepas dari berbagai katalis positif global. Analis Phintraco Sekuritas menilai penguatan indeks didorong oleh ekspektasi penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia (BI). Ekspektasi tersebut menciptakan ruang bagi investor untuk kembali masuk ke pasar saham, terutama pada sektor-sektor sensitif terhadap suku bunga seperti perbankan dan properti.

Selain itu, sentimen global juga membaik setelah ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok menunjukkan tanda-tanda mereda. Menurut laporan riset Phintraco, “Katalis positif yang mendorong IHSG antara lain ekspektasi membaiknya ekonomi kuartal IV-2024 dan rencana buyback saham oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).”

Langkah buyback yang dilakukan BBCA dipandang sebagai sinyal kuat kepercayaan diri manajemen terhadap prospek jangka panjang perusahaan, sekaligus menambah daya tarik saham perbankan di tengah kondisi pasar yang positif.

Analisis Teknis: Momentum Kenaikan Masih Terjaga

Dari sisi teknikal, Phintraco Sekuritas mencatat bahwa tren penguatan IHSG masih berlanjut. Indeks disebut membuka perdagangan dengan gap di level 8.117 dan berhasil ditutup di atas garis rata-rata pergerakan (MA) 5 dan 20 harian, yang menandakan kekuatan tren naik jangka pendek masih solid.

“Secara teknikal, slope negatif MACD berlanjut menyempit dan Stochastic RSI melanjutkan reversalnya,” tulis Phintraco dalam risetnya. Artinya, potensi kenaikan lanjutan masih terbuka lebar selama IHSG mampu bertahan di atas level support kuatnya.

Kondisi teknikal ini turut diperkuat oleh peningkatan volume transaksi dan minat beli asing yang kembali masuk ke saham-saham unggulan, terutama di sektor telekomunikasi dan keuangan.

Sentimen Domestik Perkuat Daya Tarik Pasar

Selain faktor global, sentimen domestik juga memberikan dorongan kuat terhadap IHSG. Ekspektasi terhadap stabilnya kebijakan moneter Bank Indonesia (BI) dan sinyal positif dari indikator makroekonomi memperkuat persepsi bahwa perekonomian nasional masih berada di jalur pertumbuhan.

Kinerja korporasi kuartal ketiga yang mulai dirilis pekan ini juga menjadi salah satu faktor yang menjaga semangat investor. Emiten-emiten besar di sektor perbankan, infrastruktur, dan energi menunjukkan kinerja solid yang diharapkan mampu menopang pergerakan indeks hingga akhir tahun.

Tak hanya itu, antusiasme investor ritel juga semakin tinggi, tercermin dari peningkatan aktivitas perdagangan saham-saham berkapitalisasi menengah yang mengalami kenaikan signifikan dalam beberapa hari terakhir.

Prediksi Pergerakan IHSG Selanjutnya

Dengan posisi IHSG yang kini mendekati rekor tertingginya, analis memperkirakan potensi penguatan masih terbuka selama tidak ada tekanan besar dari faktor eksternal. Level psikologis 8.250–8.300 diprediksi menjadi area uji berikutnya sebelum pasar menentukan arah konsolidasi.

Namun, pelaku pasar diingatkan untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas jangka pendek, terutama menjelang keputusan suku bunga The Fed dan BI yang akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan.

Saham-saham dengan fundamental kuat seperti TLKM, BBCA, dan ADMR masih menjadi incaran investor, sementara sektor telekomunikasi diprediksi tetap menjadi fokus utama berkat prospek digitalisasi dan permintaan data yang terus meningkat di Indonesia.

Kesimpulan: IHSG di Jalur Kuat Menuju Rekor Baru

Kenaikan IHSG sebesar 1,84% ke level 8.238,08 menandai kepercayaan investor terhadap stabilitas ekonomi dan arah kebijakan moneter ke depan. Lonjakan harga saham-saham unggulan seperti Telkom, BBCA, dan ADMR mempertegas bahwa pasar masih melihat potensi pertumbuhan yang kuat di sektor-sektor strategis.

Dengan dukungan sentimen global yang membaik, ekspektasi penurunan suku bunga, serta penguatan teknikal yang konsisten, IHSG berpeluang untuk menembus level tertingginya dalam waktu dekat.

Jika tren positif ini terus berlanjut, bursa saham Indonesia akan kembali menjadi salah satu pasar paling tangguh di kawasan Asia, sekaligus membuka peluang cuan besar bagi investor yang jeli membaca momentum.

Terkini

Prabowo Ungkap Proyek Jip Nasional, Dana dan Pabrik Siap

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:34 WIB

PAN Usul Pimpinan MPR Ikut Gunakan Mobil Maung

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:29 WIB

Persiapan Haji 2026 Dikebut, Hanya Tersisa Enam Bulan

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:25 WIB

17 Tempat Makan Dekat Stasiun Tugu Jogja 2025

Selasa, 21 Oktober 2025 | 18:41:23 WIB