PLN dan KAI Bersinergi Dorong Jalur Kereta Api Elektrifikasi

Selasa, 21 Oktober 2025 | 17:43:53 WIB
PLN dan KAI Bersinergi Dorong Jalur Kereta Api Elektrifikasi

JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) dan PT PLN (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) terkait elektrifikasi jalur kereta api nasional di Auditorium Jakarta Railways Center. Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama KAI, Bobby Rasyidin, dan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, disaksikan oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Gubernur Banten Andra Soni, serta jajaran pejabat Kementerian Perhubungan, PLN, dan KAI.

Kolaborasi ini menandai tonggak penting dalam modernisasi transportasi publik Indonesia. Elektrifikasi jalur kereta api diharapkan meningkatkan efisiensi operasional, keandalan layanan, sekaligus mendukung target Net Zero Emission 2060.

“Elektrifikasi merupakan langkah besar dalam modernisasi perkeretaapian. Saat ini, okupansi KA lokal dan feeder di Jawa Barat terus meningkat. Di wilayah Banten, pertumbuhan pengguna KA Lokal dan Commuter Line juga signifikan, khususnya di relasi Rangkasbitung. Selain itu, jalur Padalarang–Cicalengka sepanjang 40 kilometer serta relasi Cikampek hingga Jawa Timur menjadi wilayah potensial untuk pengembangan elektrifikasi berikutnya,” jelas Bobby Rasyidin.

Skema B2B Tanpa Melibatkan APBN

Keunikan proyek ini adalah elektrifikasi jalur kereta api dilakukan murni melalui skema business to business (B2B) antara KAI dan PLN, tanpa menggunakan anggaran negara (APBN). Skema ini memungkinkan kedua BUMN untuk menjalankan kerja sama yang lebih fleksibel, efisien, dan berkelanjutan.

Bagi KAI, elektrifikasi akan meningkatkan kualitas layanan, mempercepat perjalanan, dan meningkatkan kenyamanan penumpang. Sementara PLN memperoleh kesempatan untuk memperluas dominasi energi bersih di sektor transportasi.

“Kolaborasi ini menjadi lompatan besar yang memberi manfaat ekonomi dan lingkungan bagi kedua perusahaan serta bagi masyarakat Indonesia,” ujar Bobby.

Darmawan Prasodjo menambahkan, “Elektrifikasi menghadirkan efisiensi biaya transportasi, membuat layanan kereta api lebih murah dan kompetitif. Skema kerja sama B2B ini memungkinkan kolaborasi berkelanjutan, dengan dukungan sistem kelistrikan yang andal. PLN siap mendukung Asta Cita menuju swasembada energi nasional.”

Manfaat Ekonomi dan Lingkungan

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyampaikan apresiasi atas sinergi kedua BUMN dalam memperkuat transportasi nasional berbasis energi bersih. Elektrifikasi jalur kereta api menjadi prioritas dalam Rencana Induk Perkeretaapian Nasional (RIPNAS) 2025–2030, karena manfaatnya luas.

“Elektrifikasi jalur kereta api meningkatkan efisiensi operasional, menghemat energi, dan memperkuat daya saing industri perkeretaapian dalam negeri. Selain itu, ini menciptakan sistem transportasi publik modern, aman, ramah lingkungan, serta mendorong pertumbuhan ekonomi regional,” ujar Dudy.

Implementasi jalur kereta berbasis listrik diharapkan menurunkan konsumsi bahan bakar fosil, sekaligus mengurangi emisi karbon nasional. Dengan demikian, proyek ini berkontribusi langsung terhadap tujuan pembangunan berkelanjutan dan mitigasi perubahan iklim di Indonesia.

Pembentukan Tim Kerja dan Pemetaan Jalur Prioritas

Melalui nota kesepahaman ini, KAI dan PLN akan membentuk tim kerja bersama untuk menyusun kajian teknis, finansial, dan operasional. Tim ini juga akan melakukan pemetaan jalur prioritas elektrifikasi di berbagai wilayah Indonesia.

Kajian ini akan menilai potensi pertumbuhan penumpang, kebutuhan energi, serta kesiapan infrastruktur untuk memastikan jalur yang dielektrifikasi mampu menghasilkan efisiensi operasional dan kenyamanan maksimal.

Implementasi jalur listrik diharapkan menjadi model transportasi rendah emisi yang efisien dan kompetitif, sekaligus menjadi acuan bagi pengembangan jaringan kereta api di wilayah lain di Indonesia.

Dukungan Terhadap Net Zero Emission dan Energi Bersih

Elektrifikasi jalur kereta api ini merupakan bagian dari strategi nasional untuk mendukung Net Zero Emission 2060. Dengan mengganti kereta berbahan bakar diesel menjadi listrik, KAI dapat mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan memanfaatkan energi bersih dari PLN.

Selain itu, penggunaan energi listrik yang andal dan efisien memungkinkan layanan kereta api menjadi lebih ekonomis bagi masyarakat, mendorong pertumbuhan sektor transportasi publik yang ramah lingkungan, serta meningkatkan daya saing ekonomi regional.

Nota Kesepahaman antara PLN dan KAI menandai awal dari era transportasi kereta api rendah emisi di Indonesia. Kolaborasi strategis ini tidak hanya meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi operasional, tetapi juga memperkuat upaya pengurangan emisi karbon, mendukung ekonomi hijau, serta memperkuat konektivitas nasional.

Dengan pembentukan tim kerja, pemetaan jalur prioritas, dan penerapan skema B2B, proyek elektrifikasi jalur kereta api ini menjadi contoh nyata sinergi lintas sektor untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Terkini