JAKARTA - Menurut data dari DataM Intelligence, pasar asuransi kesehatan global diproyeksikan tumbuh dari sekitar US$2,2 miliar pada 2022 menjadi US$3,6 miliar pada 2031. Angka ini menunjukkan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 6,4 persen.
Kenaikan ini mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya perlindungan kesehatan, serta bertambahnya kebutuhan atas layanan kesehatan yang semakin kompleks. Permintaan yang kuat ini menjadi pendorong utama perkembangan produk asuransi kesehatan di berbagai negara.
Asia-Pasifik Jadi Motor Pertumbuhan Pasar Asuransi Kesehatan
Melansir Insurance Asia, kawasan Asia-Pasifik termasuk yang tumbuh paling cepat di dunia. Faktor utama yang memengaruhi adalah peningkatan pendapatan, perluasan populasi kelas menengah, dan pengeluaran kesehatan yang terus meningkat.
Negara-negara seperti China, India, dan Jepang menjadi kontributor terbesar dalam pertumbuhan ini. Selain itu, kemajuan teknologi kesehatan digital dan layanan telemedicine membuka akses asuransi kesehatan yang lebih luas bagi masyarakat di wilayah tersebut.
Segmen Asuransi Kesehatan Individu dan Korporat Kian Populer
Asuransi kesehatan individu tetap menjadi segmen terbesar secara global karena fleksibilitas produk yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan nasabah. Sementara itu, asuransi kesehatan korporat semakin diminati di pasar negara berkembang.
Hal ini terjadi seiring dengan pemberi kerja yang memperluas manfaat kesehatan bagi karyawannya. Selain itu, peningkatan penyakit kronis dan biaya medis yang semakin tinggi turut mendorong permintaan akan asuransi kesehatan. Di sisi lain, program pemerintah dan inisiatif kesehatan nasional mempercepat adopsi asuransi di berbagai ekonomi berkembang.