Indonesia Peroleh Komitmen Investasi Energi Hijau dari Singapura, Dorong Pengembangan Industri Ramah Lingkungan
- Kamis, 23 Januari 2025
Jakarta - Indonesia telah menerima komitmen jutaaan dolar untuk investasi energi hijau dari Singapura. Kesepakatan ini direncanakan untuk mengembangkan zona dan taman investasi berkelanjutan serta proyek energi terbarukan di kawasan Batam, Bintan, Karimun (BBK), dan Kendal Industrial Park. Kesepakatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat hubungan ekonomi antara kedua negara dan meningkatkan kontribusi mereka terhadap upaya pelestarian lingkungan global.
Komitmen tersebut disampaikan secara langsung oleh Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Singapura, Gan Kim Yong, dan Menteri Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan P. Roeslani. Pertemuan ini berlangsung dalam rangkaian acara bergengsi World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) di Davos, Swiss, pada Senin, 20 Januari 2025.
Akhmad Ma'ruf Maulana, Wakil Ketua Umum Bidang Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), Kawasan Industri (KI), dan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kadin Indonesia, menyambut positif komitmen tersebut. Menyambut peningkatan kerjasama ini, Kadin bersama pengelola KI telah menyiapkan beberapa insentif yang menarik bagi investor dari Singapura. Salah satu insentif yang ditawarkan adalah kemudahan berupa bebas sewa lahan selama lima tahun di Kawasan Industri PSN Wiraraja, Gesip Galang, dan beberapa daerah lainnya.
“Relaksasi ini diberikan oleh Pengelola Kawasan Industri di bawah naungan Kadin Indonesia, di samping fasilitas Tax Holiday dari Pemerintah Indonesia,” ujar Ma'ruf dalam pernyataan resminya pada Kamis, 23 Januari 2025.
Investasi Singapura ini diharapkan dapat menjadi katalisator untuk pembangunan industri hijau, khususnya dalam sektor Data Center di Batam. Indonesia selama ini telah menjadi pemasok listrik tenaga surya bagi Singapura, memberikan Singapura keuntungan berupa kredit karbon dan sertifikasi energi hijau yang sangat mendukung upaya negara tersebut dalam mencapai target ekonomi hijau. Namun, kontribusi langsung Singapura dalam pengembangan industri hijau di Indonesia dinilai masih sangat minim.
"Kami harapkan Singapura pun memahami kebutuhan Indonesia untuk mengembangkan energi hijau di Indonesia," tegas Ma'ruf.
Ma'ruf menekankan pentingnya kerja sama yang saling menguntungkan dan setara antara Indonesia dan Singapura. Kerja sama ini tidak hanya untuk mencapai pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia, tetapi juga dalam membangun hubungan bilateral yang kuat dan berkelanjutan antara kedua negara di masa depan.
Ajakan ini dinilai sebagai langkah proaktif oleh Ma'ruf, yang berharap dapat mendorong kerja sama yang lebih berimbang dan menciptakan ekosistem investasi kondusif. “Kami berharap Singapura tidak hanya memanfaatkan energi bersih dari Indonesia, tetapi juga aktif berinvestasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan bersama di kawasan,” pungkasnya.
Dengan adanya komitmen investasi dari Singapura ini, Indonesia optimis bahwa industri hijau di dalam negeri dapat berkembang lebih pesat. Pemerintah Indonesia bersama Kadin dan para pelaku industri lainnya terus berupaya menarik lebih banyak investasi khususnya yang berfokus pada keberlanjutan lingkungan.
Implementasi proyek-proyek ini tidak hanya akan meningkatkan nilai ekonomi Indonesia, tetapi juga mendukung pemeliharaan lingkungan dan usaha global dalam menghadapi perubahan iklim.
Baca JugaOJK Raih Peringkat Kedua dalam Penilaian Integritas Nasional 2024
Tri Kismayanti
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
OJK Naikkan Batas Maksimal Pinjaman Produktif Fintech P2P Lending Hingga Rp5 Miliar
- Kamis, 23 Januari 2025
OJK Cabut Izin Usaha PT Berdikari Insurance, Berikut Tindak Lanjut yang Harus Dilakukan
- Kamis, 23 Januari 2025