Jumat, 17 Januari 2025

Harga BBM Stabil per 15 Januari 2025: Pertamina, Shell, dan BP AKR Tawarkan Tarif Kompetitif

Harga BBM Stabil per 15 Januari 2025: Pertamina, Shell, dan BP AKR Tawarkan Tarif Kompetitif
Harga BBM Stabil per 15 Januari 2025: Pertamina, Shell, dan BP AKR Tawarkan Tarif Kompetitif

JAKARTA - Memasuki pertengahan Januari 2025, harga bahan bakar minyak (BBM) di berbagai stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) seperti Pertamina, Shell, dan BP AKR menunjukkan kecenderungan stabil setelah mengalami kenaikan kompak pada awal bulan. Meski demikian, beberapa perubahan harga sempat terjadi, terutama di SPBU Shell yang menarik perhatian publik karena penyesuaian harga yang cepat setelah kenaikan pada 1 Januari 2025.

Stabilitas dan Penyesuaian Harga di SPBU Shell

SPBU Shell mencatatkan langkah berbeda dengan menjaga harga BBM tetap terjangkau bagi konsumen. Harga Shell Super saat ini berada pada Rp12.810 per liter, turun sedikit dari harga yang sempat dipatok Rp12.930 per liter pada awal bulan. Penurunan ini, meskipun kecil, menandai komitmen Shell dalam memberikan solusi hemat bagi pengguna BBM berkualitas. Lain halnya dengan produk premium seperti Shell V-Power, yang tetap di harga Rp13.530 per liter dan Shell V-Power Nitro+ yang dibanderol Rp13.730 per liter. Untuk diesel berkinerja tinggi, Shell V-Power Diesel dihargai Rp14.030 per liter.

Juru bicara Shell Indonesia, dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu, menyebut bahwa, "Kami senantiasa memantau pergerakan pasar global dan domestik untuk memberikan harga terbaik kepada konsumen. Penyesuaian harga ini merupakan langkah kami untuk memastikan bahwa pelanggan mendapatkan nilai tambah dari setiap tetes bahan bakar yang mereka gunakan."

Konsistensi Harga Pertamina untuk Produk Non-Subsidi

Di lain sisi, SPBU Pertamina juga menawarkan variasi harga yang konsisten bagi produk non-subsidi. Pertamax yang menjadi pilihan banyak pengemudi kendaraan bermotor, naik dari Rp12.100 pada Desember 2024 menjadi Rp12.500 per liter sejak awal Januari 2025. Selain itu, Pertamax Turbo ditawarkan pada harga Rp13.700 per liter, mengalami sedikit peningkatan dari sebelumnya. Produk diesel sekelas Pertamina Dex serta Dexlite mengalami penyesuaian harga masing-masing menjadi Rp13.900 dan Rp13.600 per liter.

Pertamina juga tetap mempertahankan harga untuk BBM bersubsidi. Solar subsidi masih dihargai Rp6.800 per liter, sementara Pertalite tetap pada level Rp10.000 per liter.

Seorang pejabat Pertamina yang tidak ingin disebutkan namanya menjelaskan strategi ini dengan mengatakan, "Kebijakan harga yang kami tempuh bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara daya beli masyarakat dan kelangsungan distribusi bahan bakar berkualitas di seluruh nusantara."

Harga BP AKR Bertahan di Kondisi Stabil

Sementara itu, BP AKR juga mengikuti jejak stabilitas harga. BP Ultimate tetap dihargai Rp13.530 per liter, sedikit meningkat dari harga akhir tahun lalu. Produk lain seperti BP 92 dan BP Diesel menunjukkan stabilitas harga masing-masing Rp12.810 dan Rp13.730 per liter. BP Ultimate Diesel, dihargai pada Rp14.030 per liter, merefleksikan konsistensi harga dalam menghadapi dinamika pasar.

Pihak manajemen BP AKR mengungkapkan, "Kami berkomitmen menyediakan bahan bakar berkualitas unggul dengan harga yang berefleksi dari kondisi pasar agar konsumen tetap mendapatkan nilai terbaik."

Bagaimana Dinamika Harga BBM Mempengaruhi Konsumen?

Di tengah dinamika penyesuaian harga ini, konsumen tentu berperan penting dalam menentukan pilihan mereka. Perlunya kehati-hatian dalam memilih bahan bakar yang tidak hanya ekonomis namun juga berkualitas menjadi pertimbangan utama. Dengan perubahan harga BBM yang sering kali tidak terelakkan, konsumen diharapkan mampu menyesuaikan strategi penggunaan kendaraan mereka untuk mengoptimalkan pengeluaran atas bahan bakar.

Kenaikan yang terjadi pada awal tahun 2025 ini bukan hanya menjadi bahan diskusi di kalangan pengamat energi, tetapi juga bagi pengemudi yang setiap hari berhadapan dengan harga yang ada di pompa bensin.

Melihat situasi ini, seorang pengamat energi, Ahmad Setiawan, menyatakan, "Pendekatan proaktif dari penyedia layanan BBM sangat diperlukan untuk menjamin kestabilan pasokan dan harga yang dapat diterima oleh masyarakat luas."

Menyongsong Stabilitas Harga di Masa Depan

Dengan harga yang relatif stabil per 15 Januari 2025, harapan ke depan adalah agar SPBU Pertamina, Shell, dan BP AKR terus mengedepankan pengelolaan yang bijaksana untuk menjamin keseimbangan antara pasokan dan permintaan bahan bakar. Faktor lain seperti harga minyak internasional, kebijakan pemerintah, dan fluktuasi nilai tukar menjadi elemen penting yang akan terus memengaruhi harga BBM di tanah air.

Pembuat kebijakan serta pemangku kepentingan lainnya perlu terus memantau dan merespons setiap perubahan secara tepat agar masyarakat dapat terus menikmati layanan BBM dengan harga yang wajar di masa mendatang.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

BSI Tingkatkan Syariah Compliance dengan Mendukung Pemberantasan Judi Online

BSI Tingkatkan Syariah Compliance dengan Mendukung Pemberantasan Judi Online

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bersiap Ambil Alih Pengawasan Aset Kripto dari Bappebti

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bersiap Ambil Alih Pengawasan Aset Kripto dari Bappebti

Mantan Pegawai BNI Lapor Ketua Tim Audit ke Polisi: Dugaan Pencemaran Nama Baik

Mantan Pegawai BNI Lapor Ketua Tim Audit ke Polisi: Dugaan Pencemaran Nama Baik

Apple Siap Investasi Rp16 Triliun untuk Pembangunan Pabrik AirTag di Indonesia, Targetkan Rampung 2026

Apple Siap Investasi Rp16 Triliun untuk Pembangunan Pabrik AirTag di Indonesia, Targetkan Rampung 2026

BBTN dan CIMB Niaga Didorong OJK untuk Spin Off Unit Usaha Syariah, Menyongsong Era Baru Perbankan Syariah Indonesia

BBTN dan CIMB Niaga Didorong OJK untuk Spin Off Unit Usaha Syariah, Menyongsong Era Baru Perbankan Syariah Indonesia