OJK Perkuat Sinergi Pembiayaan Perumahan MBR, DPR Nyatakan Dukungan Penuh

OJK Perkuat Sinergi Pembiayaan Perumahan MBR, DPR Nyatakan Dukungan Penuh

JAKARTA – Dalam upaya menghadapi tantangan pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong sinergi antara berbagai lembaga pembiayaan. Terobosan ini mendapat dukungan penuh dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) khususnya dari Komisi XI yang salah seorang anggotanya berasal dari Fraksi Partai Demokrat, H. Fathi.

Kolaborasi yang sedang dibina oleh OJK melibatkan perusahaan pembiayaan dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera). Langkah ini dinilai sangat strategis, terutama dalam mendukung target program pembangunan sebanyak tiga juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dalam beberapa tahun mendatang.

H. Fathi mengungkapkan bahwa inisiatif ini merupakan langkah konkrit untuk mencapai pemerataan ekonomi, terutama dalam pemenuhan kebutuhan dasar di sektor perumahan. “Perumahan adalah kebutuhan dasar masyarakat, terutama bagi kelompok MBR. Dukungan dari lembaga pembiayaan seperti PT SMF dan BP Tapera akan memberikan solusi nyata dalam menyediakan pendanaan yang stabil dan berjangka panjang untuk program ini," kata Fathi dalam keterangannya, Rabu (15/1/2025).

Lebih jauh, Fathi juga menegaskan pentingnya kebijakan yang berpihak pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. "Semua kebijakan yang diambil harus berpihak pada masyarakat yang benar-benar membutuhkan. Pemerintah dan lembaga terkait harus memastikan tidak ada kendala administratif maupun teknis yang menghambat percepatan pembangunan," ujar Fathi.

Data terbaru menunjukkan bahwa hingga 2024, BP Tapera telah berhasil menyalurkan dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) untuk 655.300 unit rumah dengan total nilai mencapai Rp 76,05 triliun. Angka ini menunjukkan adanya komitmen serius dalam mendukung pembiayaan perumahan yang terjangkau bagi masyarakat.

Di sisi lain, PT SMF juga telah menunjukkan kontribusinya dalam pendanaan FLPP dengan total senilai Rp 26,33 triliun yang dialokasikan untuk pembangunan 709.956 unit hunian sejak tahun 2018. Angka-angka ini memperlihatkan bahwa upaya bersama antara BP Tapera dan PT SMF benar-benar dapat memberikan dampak signifikan dalam meningkatkan aksesibilitas perumahan bagi MBR.

Fathi menambahkan bahwa Komisi XI DPR RI akan terus memantau pelaksanaan program ini agar tetap sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Menurutnya, SMF dan BP Tapera harus menjadi contoh keberhasilan sinergi sektor keuangan dalam mendukung kesejahteraan rakyat. "Kami akan memastikan pengawasan dan dukungan regulasi berjalan optimal," ungkapnya.

Kolaborasi antara OJK, SMF, dan BP Tapera ini diharapkan dapat menjadi model sinergi nasional dalam upaya mempercepat penyediaan perumahan yang layak dan terjangkau. Selain itu, pemerintah dan berbagai pihak terkait juga diharapkan dapat memperkuat kerangka regulasi dan administratif agar proses pengadaan perumahan lebih efisien dan tepat sasaran.

Dengan adanya dukungan penuh dari DPR dan kolaborasi yang kuat antara lembaga pembiayaan, target pembangunan tiga juta rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah bukan hanya sekadar harapan, namun dapat segera menjadi kenyataan yang dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas. Komitmen ini mencerminkan tekad bersama dalam menciptakan Indonesia yang lebih sejahtera dan berkeadilan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Implementasi kebijakan dan upaya sinergi yang dilakukan ini juga menekankan pentingnya pendekatan holistik dalam menyelesaikan masalah perumahan yang sudah lama menjadi tantangan di Indonesia. Diharapkan, langkah ini tidak hanya memenuhi kebutuhan perumahan namun juga memberikan dampak positif pada sektor ekonomi lainnya seperti penciptaan lapangan kerja dan penguatan industri terkait.