Prediksi Mengejutkan: Harga Bitcoin Bisa Melesat Hingga USD700.000, Klaim Bos BlackRock

Jumat, 24 Januari 2025 | 10:45:33 WIB
Prediksi Mengejutkan: Harga Bitcoin Bisa Melesat Hingga USD700.000, Klaim Bos BlackRock

Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari perusahaan investasi multinasional raksasa asal Amerika Serikat, BlackRock. Kepala eksekutifnya, Larry Fink, memprediksi bahwa harga Bitcoin dapat mencapai angka fantastis, yaitu USD700.000 atau setara dengan sekitar Rp11,2 miliar dengan kurs Rp16.072 per USD. Prediksi ini didasarkan pada kemungkinan alokasi investor institusional sebesar 2% hingga 5% dari portofolio mereka ke dalam aset cryptocurrency, termasuk Bitcoin.

Dalam beberapa bulan terakhir, Bitcoin—mata uang digital terpopuler di dunia—telah menunjukkan tren kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2024 saja, harga Bitcoin mengalami lonjakan sebesar 121%, mencapai puncaknya di angka USD108.135 pada bulan Desember. Angka ini kemudian meroket menjadi USD109.225 pada hari Senin, setelah pelantikan Presiden AS, Donald Trump, Jumat, 24 Januari 2025.

Trump sendiri telah mengumumkan rencana ambisius untuk menjadikan Amerika Serikat sebagai "ibu kota kripto" dunia. Sebagai bagian dari rencana ini, ia berencana untuk mendirikan cadangan Bitcoin nasional. "Saya ingin Amerika memimpin dalam hal adopsi teknologi blockchain dan cryptocurrency," ujar Trump dalam salah satu kesempatan.

Dalam sebuah panel diskusi di pertemuan tahunan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Larry Fink menyampaikan keyakinannya terhadap potensi cryptocurrency sebagai alat lindung nilai finansial. "Saya adalah orang yang sangat percaya pada potensi cryptocurrency sebagai instrumen keuangan. Jika Anda khawatir dengan penurunan nilai mata uang Anda atau kestabilan ekonomi dan politik negara Anda, Bitcoin sebagai instrumen berbasis internasional dapat mengatasi ketakutan tersebut," tutur Fink kepada para audiens.

Fink menambahkan bahwa saat ini terdapat momentum menuju adopsi institusional terhadap cryptocurrency. "Saya baru saja bertemu dengan dana kekayaan negara minggu ini, dan diskusi mengenai alokasi 2% atau 5% ke dalam cryptocurrency menjadi topik utama. Jika semua orang mengadopsi strategi ini, harga Bitcoin bisa mencapai angka USD500.000, USD600.000, bahkan USD700.000," kata Fink.

Namun, ia memberikan catatan penting bahwa dirinya tidak mempromosikan cryptocurrency dengan cara apapun. Sebelumnya, pada tahun lalu, BlackRock telah meluncurkan Bitcoin Trust dan Ethereum Trust, yaitu dana yang diperdagangkan di bursa yang berinvestasi langsung ke dalam dua token kripto ini. Hal ini menunjukkan posisi BlackRock yang semakin serius dalam menangani aset digital.

Menariknya, Fink dulunya cukup skeptis terhadap aset digital ini. Pada tahun 2018, dia mengatakan kepada Bloomberg bahwa klien BlackRock saat itu tidak menunjukkan minat pada cryptocurrency. Namun, dengan perubahan tren dan adopsi institusional yang semakin meluas, tampaknya pandangan Fink terhadap aset digital ini mengalami perubahan signifikan.

Bitcoin sendiri diciptakan pada tahun 2009, memungkinkan transaksi uang melalui internet tanpa perlu bergantung pada bank atau pemerintah dalam sistem tradisional. Sifat token yang terdesentralisasi ini memang menghadirkan peluang sekaligus tantangan, karena dalam beberapa kasus, Bitcoin disalahgunakan oleh organisasi kejahatan terorganisir untuk tujuan terlarang seperti pencucian uang dan pendanaan terorisme.

Meski demikian, antusiasme terhadap Bitcoin dan cryptocurrency lainnya tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Banyak pihak yang terus mengeksplorasi dan mendalami potensi dari teknologi blockchain dan cryptography yang menyokong mata uang digital ini. Dengan prediksi harga Bitcoin yang mengejutkan tersebut, para investor dan pelaku ekonomi akan terus memantau perkembangan di dunia cryptocurrency ini.

Perubahan pesat yang dialami pasar digital ini menunjukkan betapa dinamisnya ekosistem di dalamnya, memberikan berbagai peluang baru bagi investor, institusi, dan pemerintah untuk memanfaatkannya secara maksimal. Bagi Fink, Bitcoin bukan hanya instrumen keuangan semata, tetapi juga gambaran masa depan ekonomi global yang semakin terkoneksi dan terdesentralisasi.

Terkini