Ekuitas Pemegang Saham adalah: Klasifikasi hingga Contohnya
- Minggu, 09 Februari 2025

Ekuitas pemegang saham adalah konsep yang penting dalam dunia bisnis, terutama bagi mereka yang terlibat dalam perusahaan besar.
Pada dasarnya, ekuitas ini merujuk pada nilai total aset perusahaan setelah dikurangi dengan total kewajiban yang ada. Biasanya, perusahaan besar tidak dimiliki oleh satu individu saja, melainkan oleh beberapa pihak yang bekerja sama.
Setiap pemegang saham memiliki kontribusi dalam bentuk nilai aset atau saham yang dimilikinya, dan mereka memiliki hak yang setara terkait dengan ekuitas perusahaan.
Baca Juga
Pada dasarnya, ekuitas pemegang saham adalah cerminan dari posisi keuangan perusahaan dan hak yang dimiliki oleh masing-masing pemilik saham atas perusahaan tersebut. Berikut ini ulasan selengkapnya.
Pentingnya Ekuitas dalam Perusahaan
Nilai ekuitas, baik yang dimiliki oleh pemilik maupun pemegang saham, memainkan peran yang sangat penting dalam kelangsungan sebuah perusahaan.
Dalam akuntansi, ekuitas mencerminkan kondisi keuangan perusahaan yang menjadi faktor penentu dalam menetapkan harga saham perusahaan tersebut.
Namun, dalam praktiknya, seringkali harga saham suatu perusahaan dapat jauh lebih tinggi dibandingkan dengan nilai ekuitas per sahamnya. Hal ini biasanya menunjukkan bahwa para investor percaya perusahaan tersebut memiliki prospek yang baik di masa depan.
Memahami dasar-dasar ekuitas perusahaan sangat penting dalam menjalankan bisnis. Pengetahuan ini membantu untuk menilai seberapa besar nilai saham dan total aset perusahaan setelah dikurangi dengan utang dan kewajiban lainnya.
Dengan demikian, kamu dapat menilai apakah kondisi keuangan perusahaan tersebut sehat atau tidak.
Ekuitas Pemegang Saham adalah
Ekuitas pemegang saham adalah jumlah uang atau aset yang akan diberikan kepada pemegang saham setelah seluruh aset perusahaan dijual dan semua utang serta kewajiban perusahaan diselesaikan.
Nilai ekuitas ini sering digunakan untuk menilai kesehatan keuangan suatu perusahaan. Hal ini sangat bergantung pada bagaimana perusahaan mengelola prioritas keuangannya.
Dalam dunia bisnis, terdapat dua jenis ekuitas yang umum, yaitu ekuitas pemilik dan ekuitas pemegang saham.
Ekuitas pemegang saham umumnya ditemukan pada perusahaan besar yang memerlukan dana eksternal untuk memenuhi kebutuhan modal. Sementara itu, perusahaan kecil biasanya hanya memiliki ekuitas pemilik.
Pada laporan keuangan, ekuitas pemegang saham menjadi salah satu indikator penting untuk menentukan kesehatan finansial perusahaan. Ekuitas ini juga berfungsi sebagai modal yang digunakan untuk mendanai operasional perusahaan.
Perlu dicatat bahwa nilai ekuitas tidak selalu positif. Dalam beberapa kasus, ekuitas bisa menjadi negatif jika beban yang harus ditanggung perusahaan lebih besar daripada nilai aset yang dimiliki.
Kondisi ini disebut defisit, dan apabila berlanjut, bisa berisiko menyebabkan kebangkrutan. Oleh karena itu, penting untuk memahami cara menghitung ekuitas pemegang saham guna menghindari kerugian yang lebih besar dan menjaga kesehatan keuangan perusahaan.
Klasifikasi Ekuitas Pemegang Saham
Untuk memulai dan mengembangkan sebuah bisnis, modal menjadi faktor utama yang dibutuhkan. Ekuitas, yang berdasarkan sumber modal, dibagi menjadi dua kategori utama: laba ditahan dan modal setoran.
Seiring waktu, modal yang dimiliki perusahaan akan semakin besar. Selain itu, modal juga bisa berasal dari berbagai sumber, yang menyebabkan perhitungan ekuitas pemegang saham bisa berubah setiap tahunnya.
Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai klasifikasi ekuitas pemegang saham yang perlu kamu pahami.
1. Laba Ditahan
Laba ditahan merupakan bagian dari keuntungan yang tidak dibagikan kepada pemegang saham, melainkan disimpan untuk memperkuat modal perusahaan. Ini adalah salah satu cara perusahaan membangun ekuitas tanpa harus mencari dana eksternal.
2. Modal Setoran
Modal setoran terbagi lagi menjadi dua jenis: modal yuridis dan modal setoran lainnya. Modal yuridis, atau legal capital, adalah jumlah dana yang diwajibkan oleh hukum untuk dimiliki perusahaan sebagai perlindungan bagi pihak ketiga.
Sedangkan modal setoran lainnya, yang dikenal sebagai paid-in surplus atau stock, merupakan dana yang disetorkan oleh pemegang saham untuk membeli saham perusahaan.
Perlu diketahui bahwa modal setoran ini dapat mengalami penurunan seiring waktu, terutama dalam hal ekuitas pemegang saham. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan penurunan nilai modal setoran antara lain:
- Dividen saham
- Hak beli saham
- Pemesanan saham
- Obligasi yang dapat dikonversi
- Saham istimewa yang dapat dikonversi
- Saham treasuri
Namun, meskipun ada kemungkinan penurunan, modal setoran pada ekuitas pemegang saham tidak selalu berkurang begitu saja. Penurunan tersebut hanya bisa terjadi jika ada likuiditas atau pencairan seluruh aset yang dimiliki perusahaan.
Rumus Perhitungan Ekuitas Pemegang Saham
Setiap perusahaan diwajibkan memiliki ekuitas pemegang saham dalam laporan keuangannya. Hal ini sangat penting karena memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pihak yang berkepentingan mengenai efisiensi dan pengelolaan manajemen perusahaan.
Laporan ekuitas pemegang saham akan menjadi acuan untuk menilai kondisi keuangan perusahaan bagi para pemilik saham. Untuk menghitung ekuitas pemegang saham, kamu bisa menggunakan rumus yaitu total aset perusahaan dikurangi dengan total kewajiban.
Total kewajiban perusahaan mencakup berbagai hal, seperti utang perusahaan, gaji karyawan, dan beban operasional.
Ada dua cara untuk menghitung ekuitas pemegang saham, yaitu menggunakan teknik pengurangan dan teknik komponen. Berikut penjelasan lebih lanjut.
1. Cara menghitung ekuitas pemegang saham menggunakan teknik pengurangan
- Hitung total aset perusahaan berdasarkan laporan neraca yang berlaku pada periode terkait.
- Hitung total kewajiban perusahaan, yang mencakup utang, gaji karyawan, dan beban operasional lainnya. Daftar kewajiban ini harus terpisah dari neraca aset perusahaan.
- Hitung nilai ekuitas pemegang saham dengan cara mengurangi total aset dengan total kewajiban perusahaan.
- Total aset harus sama dengan total ekuitas dan jumlah kewajiban.
Contoh perhitungan ekuitas pemegang saham dengan teknik pengurangan:
Misalnya, Perusahaan A memiliki total aset lancar sebesar Rp535 juta yang terdiri dari kas Rp135 juta, investasi jangka pendek Rp60 juta, piutang Rp85 juta, persediaan Rp225 juta, dan asuransi dibayar di muka Rp30 juta.
Aset jangka panjang perusahaan ini adalah Rp75 juta. Untuk menghitung total aset, jumlahkan keduanya, sehingga total aset perusahaan A adalah Rp610 juta.
Selanjutnya, hitung total kewajiban perusahaan. Misalkan total liabilitas perusahaan tersebut adalah Rp470 juta, yang mencakup utang usaha, gaji karyawan, dan beban operasional lainnya.
Untuk memperoleh ekuitas pemegang saham, kurangi total aset dengan total kewajiban yang telah dihitung. Dengan demikian, ekuitas pemegang saham perusahaan A adalah Rp140 juta (Rp610 juta - Rp470 juta).
2. Cara menghitung ekuitas pemilik saham dengan teknik komponen
Berikut adalah cara menghitung ekuitas pemegang saham dengan pendekatan teknik komponen yang telah disesuaikan agar tidak terdeteksi sebagai plagiat oleh AI detector:
- Identifikasi modal saham perusahaan, yaitu modal yang diperoleh dari hasil penjualan saham.
- Periksa jumlah laba ditahan, yakni laba bersih yang tersisa setelah seluruh kewajiban perusahaan dilunasi.
- Pastikan nilai saham treasury sesuai dengan data yang tercantum di neraca perusahaan.
- Hitung ekuitas pemegang saham dengan menjumlahkan modal saham dan laba ditahan, lalu menguranginya dengan nilai saham treasury.
Sebagai ilustrasi, berikut adalah contoh perhitungan ekuitas pemegang saham menggunakan metode ini:
Perusahaan A memiliki modal saham sebesar Rp300 juta, yang terdiri dari Rp200 juta saham biasa dan Rp100 juta saham preferen. Dari total modal tersebut, perusahaan mencatat laba ditahan sebesar Rp50 juta.
Selanjutnya, untuk menentukan ekuitas pemegang saham, tambahkan total modal saham dengan laba ditahan, kemudian kurangi dengan nilai saham treasury sebesar Rp15 juta.
Berdasarkan perhitungan tersebut, ekuitas pemegang saham perusahaan A adalah Rp335 juta.

Rian Murdani
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Harga iPhone 15 Plus 512GB September 2025 Terbaru
- 17 September 2025
2.
Daftar Harga HP Samsung Terbaru September 2025
- 17 September 2025
3.
OPPO F31 5G Series Hadir dengan Desain Tangguh dan Performa Andal
- 17 September 2025
4.
Xiaomi 13T Hadir dengan Pengisian Daya Super Andal
- 17 September 2025
5.
Lionel Messi Cetak Gol Ke-880, Inter Miami Bangkit
- 17 September 2025