Jumat, 31 Januari 2025

Ancaman Tersembunyi dari Pembangkit Listrik Panas Bumi Rantau Dedap: Menggali Lebih Dalam Masalah dan Solusi

Ancaman Tersembunyi dari Pembangkit Listrik Panas Bumi Rantau Dedap: Menggali Lebih Dalam Masalah dan Solusi
Ancaman Tersembunyi dari Pembangkit Listrik Panas Bumi Rantau Dedap: Menggali Lebih Dalam Masalah dan Solusi

Sumatera Selatan, salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan sumber panas bumi, telah menyaksikan operasi pembangkit listrik energi terbarukan selama beberapa tahun terakhir. Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Rantau Dedap, yang dioperasikan oleh PT Supreme Energy Rantau Dedap (SERD), adalah salah satu proyek besar yang beroperasi di kawasan ini. Namun, proyek tersebut tidak terlepas dari kontroversi dan kritik terkait dampaknya terhadap lingkungan dan masyarakat setempat.

Dampak Lingkungan yang Mengkhawatirkan

Beberapa riset mengindikasikan bahwa proyek panas bumi ini memiliki dampak negatif yang signifikan terhadap lingkungan di sekitarnya. Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh penduduk lokal adalah penurunan debit air sungai yang mereka andalkan untuk keperluan sehari-hari, termasuk irigasi pertanian. Boni Bangun, Koordinator Perubahan Iklim dan Transisi Energi Hutan Kita Institut (HaKI), menggarisbawahi kekhawatiran ini dengan mengatakan, "Pembukaan hutan oleh SERD bisa mengganggu sumber air sungai karena wilayah resapan berkurang."

Proyek ini melibatkan penggunaan lahan seluas 124,5 hektar, di mana 115 hektar di antaranya merupakan kawasan hutan lindung. Kehadiran pembangkit ini dianggap berdampak langsung pada tiga sungai besar yaitu Sungai Cawang, Sungai Asahan, dan Sungai Endikat. Sungai-sungai ini mendapatkan gangguan dalam jumlah air yang mengalir akibat perubahan penggunaan lahan yang signifikan.

Kekhawatiran Masyarakat Lokal

Masyarakat lokal juga merasakan perubahan yang mengkhawatirkan. Antoni, seorang warga Desa Singapura di Kecamatan Kota Agung, menyatakan bahwa tinggi air Sungai Endikat telah mengalami penurunan signifikan. Archito, Kepala Desa Singapura, juga mengungkapkan kekhawatirannya, "Kalau sungai nanti kering, banyak yang gagal panen."

Desa-desa sekitar sungai ini, terutama di wilayah hilir yang merupakan lumbung pangan Kabupaten Lahat, sangat tergantung pada stabilitas aliran air Sungai Endikat untuk memenuhi kebutuhan air irigasi. Menurut data 2023 dari BPS Sumatera Selatan, produksi padi di Lahat mencatat angka yang cukup tinggi, menjadikannya satu dari tujuh daerah penghasil padi terbesar di provinsi tersebut.

Potensi Gempa dan Polusi Air

Selain isu pengurangan debit air, studi dari Walhi Jawa Tengah dan Center of Economic and Law Studies (CELIOS) menunjukkan bahwa pembangkit listrik panas bumi seperti PLTP Rantau Dedap bisa memicu gempa bumi dan pencemaran air. Proses pengeboran untuk mendapatkan sumber panas dari kedalaman 2.000-3.000 meter dianggap berisiko menimbulkan gempa. Bosman Batubara, peneliti geologi Universitas Utrecht, menjelaskan bahwa injeksi fluida ke dalam batuan dapat menyebabkan pergerakan yang bisa memicu gempa bumi.

Pencemaran air juga menjadi salah satu isu kritis. Sumber panas bumi mengandung cairan hidrotermal dengan kontaminan seperti arsenik, yang dapat menimbulkan risiko kesehatan serius. "Arsenik adalah pemicu penyakit kanker pada manusia," jelas Bosman.

Ketergantungan pada Air

Pembangkit listrik panas bumi terkenal karena konsumsi airnya yang sangat tinggi. Riset terbaru menunjukkan bahwa pemanfaatan panas bumi memerlukan volume air yang besar, baik untuk proses pengeboran maupun operasional harian. Hal ini menambah ketegangan pada sumber daya air yang sudah terbatas, memperburuk kondisi masyarakat sekitar yang mengandalkan air sungai untuk kehidupan sehari-hari.

Reaksi Pemerintah dan Perusahaan

Meski terdapat banyak kekhawatiran dan laporan buruk dari masyarakat, Ardiansyah, Kepala Bidang Energi Dinas ESDM Sumatera Selatan, menyangkal tuduhan bahwa operasi SERD mempengaruhi debit air Sungai Endikat. "Geothermal itu jangan dibayangkan beroperasinya seperti batubara yang membuka hutan, bukan. Supreme itu mengebor tanah untuk mendapatkan magma," ujar Ardiansyah.

Begitu juga dengan pernyataan dari Eniya Listiani Dewi, Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi KESDM, yang menegaskan bahwa sistem yang digunakan adalah sistem closed-loop sehingga tidak mempengaruhi sumber air tanah permukaan.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Terlepas dari upaya mitigasi yang diklaim oleh pihak perusahaan dan pemerintah, kekhawatiran terkait dampak lingkungan dan sosial dari proyek panas bumi ini memerlukan perhatian serius dan tindakan yang lebih terpadu. Dialog antara pemangku kepentingan termasuk masyarakat lokal, ilmuwan, dan pemerintah harus ditingkatkan untuk mencapai pendekatan yang lebih berkelanjutan dan minim dampak negatif bagi semua pihak terlibat.

Keberlanjutan pembangunan energi panas bumi harus mencakup adanya regulasi ketat mengenai pengelolaan lingkungan dan penggunaan lahan. Penelitian independen lebih lanjut juga diperlukan untuk memahami sejauh mana pembukaan hutan dan pengeboran panas bumi mempengaruhi lingkungan dan masyarakat. Dengan demikian, Indonesia dapat mewujudkan potensi energi terbarukan yang berkelanjutan tanpa mengorbankan ekosistem berharga dan kehidupan masyarakat yang menggantungkan hidup padanya.

Mazroh Atul Jannah

Mazroh Atul Jannah

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Keberangkatan Kapal Pelni KM Sinabung Rute Baubau ke Ternate Februari 2025: Simak Jadwal dan Harga Tiket Terbaru

Keberangkatan Kapal Pelni KM Sinabung Rute Baubau ke Ternate Februari 2025: Simak Jadwal dan Harga Tiket Terbaru

Jadwal Kapal Pelni Kumai ke Semarang Februari 2025: Pilihan Kapal dan Harga Tiket

Jadwal Kapal Pelni Kumai ke Semarang Februari 2025: Pilihan Kapal dan Harga Tiket

Jadwal Kapal Pelni Rute Batam ke Belawan Februari 2025: Harga Tiket Dimulai dari Rp 267 Ribu

Jadwal Kapal Pelni Rute Batam ke Belawan Februari 2025: Harga Tiket Dimulai dari Rp 267 Ribu

Jadwal Keberangkatan Kapal Pelni KM Bukit Raya Februari 2025: Pemesanan Tiket Anambas ke Tanjung Priok Dimulai

Jadwal Keberangkatan Kapal Pelni KM Bukit Raya Februari 2025: Pemesanan Tiket Anambas ke Tanjung Priok Dimulai

Garuda Indonesia Sambut HUT ke 76 dengan Kolaborasi Brand Lokal, Hadirkan Bingkisan Spesial untuk Penumpang

Garuda Indonesia Sambut HUT ke 76 dengan Kolaborasi Brand Lokal, Hadirkan Bingkisan Spesial untuk Penumpang