Pemprov DKI Siapkan Posko Pohon Tumbang Hadapi Cuaca Ekstrem
JAKARTA - Ancaman cuaca ekstrem yang diprediksi masih akan melanda Jakarta hingga awal tahun depan mendorong pemerintah daerah memperkuat langkah mitigasi. Salah satu upaya yang kini diintensifkan adalah pelibatan aktif masyarakat dalam mendeteksi potensi bahaya di lingkungan sekitar, khususnya risiko pohon tumbang yang kerap muncul saat hujan lebat disertai angin kencang.
Untuk mendukung langkah tersebut, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta membuka posko pelaporan pohon tumbang. Posko ini menjadi saluran resmi bagi warga untuk melaporkan kondisi pohon yang dinilai membahayakan keselamatan maupun mengganggu aktivitas publik. Pemerintah berharap, dengan adanya pelaporan dini, risiko korban jiwa dan kerugian akibat pohon tumbang dapat ditekan.
Warga Diajak Aktif Laporkan Potensi Bahaya
Baca Juga
Kepala Distamhut DKI Jakarta, M. Fajar Sauri, menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mendukung upaya mitigasi risiko pohon tumbang. Ia mengimbau warga untuk tetap waspada, terutama saat terjadi angin kencang, serta menghindari aktivitas di bawah pohon yang tampak rapuh atau berisiko.
“Mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, menghindari aktivitas di bawah pohon saat angin kencang, serta berperan aktif melaporkan potensi bahaya pohon di lingkungan sekitar melalui narahubung posko pohon tumbang,” kata Fajar.
Menurutnya, keterlibatan warga sangat membantu petugas dalam memperoleh informasi lapangan secara cepat dan akurat. Laporan masyarakat akan menjadi dasar awal bagi tim teknis untuk melakukan pemeriksaan dan menentukan tindakan yang diperlukan, mulai dari pemangkasan hingga penebangan apabila pohon dinilai membahayakan.
Mitigasi Berlapis Hadapi Cuaca Ekstrem
Fajar menjelaskan, langkah pembukaan posko pohon tumbang merupakan bagian dari strategi mitigasi berkelanjutan yang dilakukan Distamhut. Upaya tersebut disusun berdasarkan informasi dan peringatan dini dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), yang memprediksi potensi cuaca ekstrem masih akan berlangsung dari Desember hingga Januari 2026.
Mitigasi dilakukan melalui tiga pendekatan utama, yakni sebelum, saat, dan setelah cuaca ekstrem terjadi. Pada tahap pra-cuaca ekstrem, Distamhut melakukan pemeriksaan berkala terhadap pohon-pohon yang masuk kategori berisiko tinggi. Pohon tua, pohon yang tumbuh miring, atau memiliki batang berongga menjadi prioritas utama pemeriksaan.
Selain pemeriksaan visual, petugas juga melakukan pemangkasan penyeimbang tajuk dan pembersihan cabang kering. Pemeriksaan kesehatan pohon dilakukan untuk mendeteksi potensi bahaya sejak dini agar tindakan pencegahan dapat segera dilakukan sebelum cuaca memburuk.
“Penanganan pohon berisiko kami lakukan berdasarkan hasil pemeriksaan teknis dan data lapangan, mulai dari pemangkasan hingga penebangan pada pohon yang dinilai membahayakan. Langkah ini merupakan bagian dari upaya adaptasi terhadap meningkatnya intensitas cuaca ekstrem di Jakarta,” ujarnya.
Ribuan Pohon Berisiko Telah Ditangani
Distamhut mencatat, hingga awal Desember 2025, penanganan terhadap pohon berisiko telah dilakukan secara masif. Sebanyak 69.932 pohon berisiko telah ditangani melalui berbagai tindakan pengendalian. Tindakan tersebut meliputi pemangkasan ringan, sedang, dan berat atau toping, serta penebangan pada pohon yang dinilai sangat berbahaya.
Selain itu, pemeriksaan kesehatan pohon terus dilakukan sebagai bagian dari upaya pencegahan dini. Data hasil pemeriksaan tersebut menjadi acuan bagi penentuan prioritas penanganan di berbagai wilayah Jakarta.
Saat cuaca ekstrem berlangsung, Distamhut juga mengaktifkan Tim Siaga Pohon Tumbang di seluruh wilayah kota administratif. Tim ini bertugas melakukan pemantauan secara real-time dengan mengacu pada peringatan BMKG dan laporan masyarakat.
“Pada saat cuaca ekstrem berlangsung, kami juga mengaktifkan Tim Siaga Pohon Tumbang di seluruh wilayah kota administratif. Pemantauan dilakukan secara real-time dengan mengacu pada peringatan BMKG serta laporan masyarakat,” kata Fajar.
Penanganan diprioritaskan pada pohon tumbang yang mengancam keselamatan warga serta mengganggu akses jalan utama dan fasilitas publik.
Pemulihan dan Penanaman Pasca Kejadian
Setelah cuaca ekstrem berlalu, Distamhut melanjutkan penanganan pada tahap pasca-kejadian. Tahapan ini meliputi evakuasi dan pembersihan material pohon tumbang, inventarisasi pohon yang rusak, serta analisis penyebab tumbangnya pohon.
Hasil evaluasi tersebut menjadi dasar untuk langkah tindak lanjut, termasuk penanaman kembali. Distamhut memilih jenis pohon yang lebih adaptif terhadap angin kencang dan curah hujan tinggi agar risiko kejadian serupa dapat diminimalkan di masa mendatang.
“Sebagai tindak lanjut, dilakukan penanaman kembali dengan jenis pohon yang lebih adaptif terhadap angin kencang dan curah hujan tinggi, disertai penyusunan laporan evaluasi,” jelas Fajar.
Melalui langkah berlapis ini, pemerintah berharap pengelolaan ruang hijau Jakarta tetap terjaga, sekaligus memberikan rasa aman bagi masyarakat di tengah tantangan cuaca ekstrem yang semakin intens.
Narahubung Posko Pohon Tumbang
Sudin Tamhut Jakarta Pusat – Hasan Sidik (0857-1892-1759)
Sudin Tamhut Jakarta Selatan – Syaiful (0896-1607-5173)
Sudin Tamhut Jakarta Utara – Kadir (0852-8147-3023)
Sudin Tamhut Jakarta Timur – Yudha (0822-4974-5016)
Sudin Tamhut Jakarta Barat – Adji Okta (0896-7001-4107)
Dinas Pertamanan dan Hutan Kota – Suriadih (0857-7388-5599)
Rekomendasi
