Senin, 14 Oktober 2024

Inovasi Wasteco Pertamina Hulu Energi Raih Pengakuan di New York untuk SDGs

Inovasi Wasteco Pertamina Hulu Energi Raih Pengakuan di New York untuk SDGs

NEW YORK — Program Waste To Energy For Community (Wasteco) yang diusung PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebagai Subholding Upstream Pertamina baru-baru ini mendapatkan pengakuan global dalam ajang SDG Innovation Accelerator for Young Professionals 2024. Acara ini diikuti oleh 15 perusahaan anggota United Nations Global Compact (UNGC), dengan total 16 grup inovator yang terdiri dari para profesional muda dari perusahaan BUMN dan swasta.

Program Wasteco merupakan bagian dari inisiatif Desa Energi Berdikari Pertamina yang dijalankan oleh Pertamina Hulu Mahakam. Program ini berinovasi dalam pengelolaan sampah menjadi gas metana untuk memenuhi kebutuhan gas rumah tangga dan pelaku usaha UMKM di Kelurahan Manggar, Balikpapan, mendukung implementasi ESG perusahaan dan pencapaian SDGs, khususnya Tujuan 5, 7, 8, dan 13.

Program Wasteco telah berhasil mengolah sampah, mengurangi potensi emisi karbon, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui konsep ekonomi sirkular.

Baca Juga

19 Tahun PEPC Regional Indonesia Timur Mengabdi untuk Keberlanjutan Energi dan Kolaborasi yang Efektif

"Inovasi yang dilakukan PHE sangat luar biasa dan dapat diaplikasikan di berbagai wilayah operasi Pertamina. Harapan saya adalah jika ini berhasil diterapkan di Balikpapan, tentunya bisa juga diterapkan di lokasi lain di seluruh operasional Pertamina," ujar Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina (Persero) Ahmad Siddik Badruddin di sela acara sharing session di KJRI New York.

Inovasi PHE mendapat apresiasi dari Konsul Jenderal RI New York. "Ketika kita berbicara tentang keseimbangan, ada beberapa aspek yang perlu dipertimbangkan. Pertamina telah mencakup semua aspek keseimbangan, mulai dari keuntungan finansial hingga dampak sosial dan lingkungan, yang pada akhirnya mempengaruhi keseluruhan keseimbangan tersebut," ungkap Konsul Jenderal RI New York Winanto Adi.

Delegasi PHE juga menghadiri UN Global Compact Leaders Summit dan melakukan sharing session dengan Persatuan Mahasiswa Indonesia Amerika Serikat (Permias), khususnya yang bergerak di bidang Sustainability Management di New York.

"Melalui Wasteco, kami mengajak masyarakat untuk meningkatkan pemahaman mengenai perubahan iklim serta optimalisasi pemanfaatan energi dari sumber daya lokal. Inovasi Wasteco dikembangkan untuk mendukung akses energi yang lebih terjangkau, dapat diandalkan, dan berkelanjutan, berbasis sumber energi baru terbarukan (EBT), sehingga berdampak positif secara ekonomi bagi masyarakat," ucap Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita.

Program Wasteco mengintegrasikan kompetensi inti perusahaan ke dalam program ini dengan mengadopsi enam teknologi migas, antara lain kepala sumur (wellhead), alat ukur gas (metering), manifold, separator, pipa pengiriman (delivery pipe), dan gas suar (flaring). Inovasi ini telah mendapatkan hak paten dari Kemenkumham RI sejak 14 Juni 2023, yang menunjukkan bahwa metode pengelolaan gas metana dari sampah organik menjadi EBT dengan teknologi migas ini adalah inovasi baru yang pertama di Indonesia.

Hingga Juni 2024, Program Wasteco telah didistribusikan ke 380 sambungan rumah dengan lebih dari 1.500 penerima manfaat dan 28 UMKM, dengan memanfaatkan gas metana dari sampah sebesar 820.800 m³/tahun. Melalui Wasteco, masyarakat dapat menghemat biaya pengeluaran rumah tangga hingga Rp456 juta/tahun. Selain itu, program ini juga berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 296.356 ton CO2eq/tahun.

PHE berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam pengelolaan operasi dan bisnis hulu migas sesuai dengan prinsip ESG. PHE telah terdaftar sebagai anggota United Nations Global Compact (UNGC) sejak Juni 2022.

Dalam ajang SDG Innovation Accelerator For Young Professionals, apresiasi berupa sertifikat penyelesaian juga diberikan kepada masing-masing inovator yang telah mengikuti pembelajaran dan modul pembelajaran secara online selama enam bulan. Apresiasi juga diberikan kepada Corporate Secretary Pertamina Hulu Energi, Arya Dwi Paramita, sebagai salah satu mentor dalam ajang ini.

PHE berkomitmen pada Sepuluh Prinsip Universal dari UNGC dalam strategi dan operasionalnya, sebagai bagian dari penerapan aspek ESG. Mendukung aspek Governance, PHE juga berkomitmen pada Zero Tolerance on Bribery dengan memastikan pencegahan penipuan dan menjaga perusahaan tetap bersih dari penyuapan. Salah satu langkahnya adalah implementasi Sistem Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) yang telah terstandarisasi ISO 37001:2016.

PHE terus mengembangkan pengelolaan operasi yang prudent dan excellent, baik di dalam maupun luar negeri, secara profesional untuk mencapai visi menjadi perusahaan minyak dan gas bumi kelas dunia yang ramah lingkungan, bertanggung jawab sosial, dan memiliki tata kelola yang baik.

Redaksi

Redaksi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor energi dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Inovasi PLN Indonesia Power dalam Program UMKM Tingkatkan Kesejahteraan

Inovasi PLN Indonesia Power dalam Program UMKM Tingkatkan Kesejahteraan

Masyarakat Sejahtera Berkat Program Inovatif UMKM PLN Indonesia Power

Masyarakat Sejahtera Berkat Program Inovatif UMKM PLN Indonesia Power

Program UMKM PLN Indonesia Power Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir

Program UMKM PLN Indonesia Power Tingkatkan Kesejahteraan Masyarakat Pesisir

PLN Indonesia Power Berinovasi untuk Kesejahteraan Lewat Pemberdayaan UMKM

PLN Indonesia Power Berinovasi untuk Kesejahteraan Lewat Pemberdayaan UMKM

Program UMKM PLN Indonesia Power Berikan Nilai Tambah pada Kesejahteraan Masyarakat

Program UMKM PLN Indonesia Power Berikan Nilai Tambah pada Kesejahteraan Masyarakat