Jumat, 07 November 2025

Wamendag Roro Dorong IEU-CEPA Tingkatkan Daya Saing Indonesia

Wamendag Roro Dorong IEU-CEPA Tingkatkan Daya Saing Indonesia
Wamendag Roro Dorong IEU-CEPA Tingkatkan Daya Saing Indonesia

JAKARTA - Wakil Menteri Perdagangan, Dyah Roro Esti, menekankan pentingnya memperkuat implementasi Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). 

Perjanjian ini menjadi strategi untuk meningkatkan perdagangan, investasi, dan daya saing Indonesia di kancah global. Menurut Roro, kerja sama ini bukan sekadar perjanjian perdagangan, melainkan fondasi bagi kepastian usaha, pertumbuhan ekonomi yang inklusif, dan penguatan daya saing nasional di tengah tren proteksionisme yang meningkat.

“Jika kita ingin memperkuat perdagangan dan daya saing, kita harus menghadapi proteksionisme dengan kolaborasi yang lebih dalam,” ujar Wamendag Roro. 

Baca Juga

Info Terbaru Harga BBM di Seluruh Indonesia 7 November 2025

IEU-CEPA sebagai Instrumen Kepastian Usaha

Roro menegaskan bahwa melalui IEU-CEPA, Indonesia dan Uni Eropa sepakat untuk menghapus lebih dari 98 persen tarif barang, memperluas akses pasar, serta memberikan kepastian bagi pelaku usaha kedua belah pihak. 

Mekanisme transparan yang diterapkan di dalam perjanjian ini bertujuan memastikan perdagangan berjalan adil dan melindungi kepentingan semua pihak dari risiko proteksionisme sepihak.

“IEU-CEPA adalah bukti nyata bahwa kerja sama dapat membangun kepercayaan, menciptakan kepastian usaha, dan memastikan tidak ada pihak yang dirugikan,” ujar Roro.

Menurut data Kementerian Perdagangan, total perdagangan Indonesia-Uni Eropa mencapai 30,4 miliar dolar AS pada 2024 dengan tren kenaikan 6,2 persen. 

Uni Eropa juga menjadi sumber investasi asing langsung (FDI) terbesar ke-6 bagi Indonesia, dengan total investasi mencapai 3,5 miliar dolar AS, menandakan hubungan ekonomi kedua pihak yang saling menguntungkan.

Kemitraan Strategis Berbasis Nilai Bersama

Roro menekankan bahwa IEU-CEPA lebih dari sekadar perjanjian perdagangan; perjanjian ini merupakan bentuk kemitraan strategis yang berlandaskan kerja sama, keberlanjutan, dan pertumbuhan inklusif. 

Selain memberikan kepastian usaha, IEU-CEPA mendorong kolaborasi di sektor ekonomi strategis, termasuk manufaktur, jasa, dan perdagangan produk unggulan Indonesia.

“Perjanjian ini membuka ruang bagi kolaborasi yang berkelanjutan, menciptakan kepastian usaha, dan membangun kepercayaan antara Indonesia dan Uni Eropa,” katanya. Dengan demikian, pelaku usaha dapat merencanakan ekspansi bisnis dengan lebih matang, memperkuat inovasi, dan meningkatkan daya saing di pasar global.

Menjaga Keseimbangan Perdagangan dan Lingkungan

Selain fokus pada perdagangan, Roro menyoroti pentingnya keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. Dunia kini menghadapi tantangan ganda: meningkatkan ekonomi tanpa mengorbankan lingkungan.

“Kita semua ingin terus berdagang dan berbisnis, namun kita juga harus memastikan bahwa kegiatan ekonomi kita tidak merusak lingkungan. Diperlukan asistensi dan kerja sama agar transisi menuju ekonomi hijau tidak menghambat perdagangan global,” jelasnya.

Roro menekankan perlunya penyelarasan kebijakan perdagangan dan lingkungan antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya menghadapi regulasi baru seperti EU Deforestation Regulation (EUDR) dan Carbon Border Adjustment Mechanism (CBAM). 

Regulasi ini perlu dijalankan dengan semangat kolaboratif agar tujuan mitigasi perubahan iklim tidak menjadi hambatan baru bagi perdagangan internasional.

“Kita perlu memastikan bahwa upaya mitigasi iklim tidak menghambat kemajuan perdagangan, melainkan justru memperkuat komitmen bersama menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan,” tegasnya.

Potensi Kerja Sama yang Masih Bisa Dimaksimalkan

Roro menyoroti bahwa Indonesia dan Uni Eropa masih memiliki potensi kerja sama yang besar, khususnya di sektor perdagangan strategis, investasi berkelanjutan, dan pengembangan teknologi ramah lingkungan. 

Dengan implementasi IEU-CEPA secara optimal, kedua pihak dapat memaksimalkan keuntungan ekonomi sambil menjaga keberlanjutan lingkungan.

Kementerian Perdagangan mencatat tren positif pada sektor perdagangan dan investasi bilateral. Perjanjian ini diharapkan mendorong pelaku usaha di Indonesia untuk meningkatkan kualitas produk, memperluas pasar ekspor, serta menarik investor asing agar berpartisipasi dalam pembangunan industri yang kompetitif dan berdaya saing global.

Mendorong Investasi dan Peningkatan Daya Saing

Roro menekankan bahwa IEU-CEPA menciptakan kepastian hukum dan transparansi, yang merupakan kunci untuk menarik investasi. Kepastian ini memungkinkan pelaku ekonomi merencanakan strategi bisnis jangka panjang, meningkatkan produktivitas, dan memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar internasional.

“Kerja sama strategis seperti IEU-CEPA menjadi penopang penting bagi keterbukaan perdagangan sekaligus memberikan perlindungan bagi pelaku ekonomi dari risiko proteksionisme,” katanya.

Selain itu, implementasi IEU-CEPA mendukung transformasi ekonomi Indonesia ke arah digitalisasi, inovasi industri, dan pengembangan sektor ekspor berkelanjutan. Hal ini akan mendorong terciptanya lapangan kerja baru yang lebih berkualitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi inklusif.

Menuju Ekonomi Hijau dan Inklusif

Wamendag Roro juga menekankan bahwa keberhasilan kerja sama Indonesia-Uni Eropa tidak hanya diukur dari angka perdagangan dan investasi, tetapi juga dari kemampuan untuk mendorong ekonomi yang hijau dan inklusif. 

Melalui mekanisme IEU-CEPA, kedua pihak dapat bekerja sama mengurangi emisi karbon, menjaga keberlanjutan sumber daya alam, dan mempromosikan praktik bisnis yang ramah lingkungan.

“Kami berharap kerja sama ini dapat menjadi model bagaimana perdagangan internasional dan keberlanjutan lingkungan dapat berjalan beriringan, sehingga ekonomi Indonesia semakin tangguh, inklusif, dan kompetitif secara global,” pungkasnya.

Melalui implementasi IEU-CEPA, Indonesia menegaskan komitmennya untuk membangun perdagangan dan investasi yang berkelanjutan, meningkatkan daya saing global, serta menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan. 

Perjanjian ini menjadi contoh nyata bahwa kolaborasi internasional dapat mendorong ekonomi yang inklusif, transparan, dan berorientasi pada masa depan hijau.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pilihan 5 Rumah Subsidi Berkualitas Harga Terjangkau Kabupaten Semarang

Pilihan 5 Rumah Subsidi Berkualitas Harga Terjangkau Kabupaten Semarang

Akses Kredit UMKM Ekosistem Perumahan Kini Lebih Terjangkau

Akses Kredit UMKM Ekosistem Perumahan Kini Lebih Terjangkau

Panas Bumi Menjadi Energi Andal, Stabil, dan Ramah Lingkungan

Panas Bumi Menjadi Energi Andal, Stabil, dan Ramah Lingkungan

PLN Dukung Pemanfaatan FABA Sesuai Standar Nasional Indonesia Baru

PLN Dukung Pemanfaatan FABA Sesuai Standar Nasional Indonesia Baru

Lotte Dorong Hilirisasi Industri Nasional Lewat Proyek Petrokimia Besar

Lotte Dorong Hilirisasi Industri Nasional Lewat Proyek Petrokimia Besar