Tiga Pelajaran Berharga dari Debut Sukses Luciano Spalletti di Juventus
- Minggu, 02 November 2025
JAKARTA - Kemenangan 2-1 Juventus atas Cremonese menandai awal yang menjanjikan bagi Luciano Spalletti dalam petualangan barunya sebagai pelatih Bianconeri.
Laga perdana di Serie A itu bukan sekadar tiga poin, tetapi juga menjadi cerminan awal dari arah baru Juventus di bawah pelatih berpengalaman tersebut. Dengan ide-ide segar dan pendekatan taktis yang fleksibel, Spalletti tampak membawa napas baru ke dalam permainan tim yang sempat stagnan di era sebelumnya.
Meski menghadapi tim promosi, laga ini jauh dari kata mudah. Cremonese yang kini ditangani Davide Nicola sudah membuktikan diri sebagai lawan tangguh setelah mampu menahan bahkan mengalahkan tim-tim besar seperti Atalanta, Milan, dan Como.
Baca Juga
Namun, Spalletti mampu menunjukkan kapasitasnya dengan menghadirkan gaya bermain dinamis dan terorganisir yang memberi hasil positif di lapangan.
Dari laga pembuka ini, ada tiga pelajaran penting yang bisa dipetik: efektivitas taktik dinamis Spalletti, ketangguhan Cremonese, serta terbentuknya chemistry baru di lini depan antara Lois Openda dan Dusan Vlahovic.
1. Taktik Dinamis Spalletti Maksimalkan Potensi Pemain
Salah satu perbedaan mencolok yang langsung terlihat adalah perubahan pendekatan taktik. Jika di era Igor Tudor Juventus dikenal dengan sistem yang kaku seperti 3-5-2 atau 3-4-2-1, kini tim tampil lebih lentur dan dinamis. Spalletti memadukan struktur bertahan yang solid dengan kebebasan bergerak bagi para pemainnya, menciptakan permainan yang lebih mengalir.
Teun Koopmeiners yang biasanya bermain sebagai gelandang tengah kini ditempatkan di sisi kiri dari tiga bek, sedangkan Weston McKennie mendapat peran fleksibel — bergerak dari gelandang bertahan menjadi gelandang serang, bahkan sesekali melebar ke sayap.
Lois Openda juga menunjukkan adaptasi luar biasa dengan berpindah dari peran winger ke posisi nomor 9 untuk menemani Dusan Vlahovic di lini depan.
Pendekatan ini membuat Cremonese kewalahan, terutama di babak pertama. Rotasi posisi dan pergerakan cepat antarlini membuat lawan sulit membaca arah serangan. Juventus terlihat lebih hidup, agresif, dan penuh inisiatif. Spalletti tampak memahami betul potensi individu para pemainnya dan berani memberi kebebasan kreatif yang selama ini terbelenggu di bawah pelatih sebelumnya.
“Juventus punya banyak pemain berbakat, tinggal bagaimana sistem mendukung mereka,” ujar salah satu analis sepak bola Italia setelah pertandingan. Pendekatan liberal Spalletti terhadap peran pemain tampaknya berhasil mengeluarkan kemampuan terbaik skuadnya.
2. Cremonese Tunjukkan Perlawanan Sengit
Meski harus mengakui keunggulan Juventus, Cremonese menunjukkan bahwa mereka bukan tim promosi biasa. Davide Nicola mampu menanamkan semangat juang tinggi dan disiplin taktik pada timnya. Setelah tertinggal di babak pertama, Cremonese tampil lebih agresif pada paruh kedua, memaksa Juventus untuk tetap waspada hingga peluit akhir berbunyi.
Salah satu sorotan dalam laga ini adalah performa Jamie Vardy. Penyerang veteran asal Inggris itu mencetak gol keduanya musim ini dan menjadi ancaman nyata bagi pertahanan Juventus. Keberhasilan Vardy menembus lini belakang menunjukkan bahwa Cremonese memiliki potensi untuk tetap bersaing di Serie A dan bukan sekadar pelengkap.
Nicola menyadari betul bahwa bertahan saja tidak cukup untuk bertahan di kompetisi seketat Serie A. Ia mencoba menyeimbangkan permainan antara pertahanan rapat dan serangan balik cepat, strategi yang sempat membuat Juventus beberapa kali kehilangan ritme di babak kedua.
“Kami belajar banyak dari pertandingan ini. Kami harus tetap berani, bahkan melawan tim besar,” ungkap Nicola seusai laga.
Jika performa seperti ini bisa dijaga, Cremonese berpeluang besar menghindari zona degradasi dan menjadi kuda hitam di musim 2025/2026.
3. Duet Openda-Vlahovic Jadi Harapan Baru di Lini Depan
Masalah utama Juventus musim lalu adalah produktivitas lini depan. Jonathan David yang lebih dulu beradaptasi di tim hanya mampu mencetak satu gol dalam sembilan pertandingan, sementara Openda belum sempat mencetak gol sejak bergabung. Namun, debut Spalletti membawa perubahan berarti di area ini.
Dalam pertandingan melawan Cremonese, Openda dan Vlahovic diturunkan bersamaan, dan hasilnya langsung terlihat. Kombinasi keduanya menghasilkan tekanan berkelanjutan terhadap pertahanan lawan.
Openda yang diberi kebebasan bergerak dari tengah ke sayap mampu membuka ruang dan menciptakan peluang bagi Vlahovic. Gol kemenangan Juventus lahir dari salah satu skema kerja sama keduanya yang apik.
“Spalletti memberi saya kebebasan untuk bergerak lebih luas, dan saya merasa nyaman dengan sistem ini,” kata Openda usai pertandingan. Fleksibilitas yang ditunjukkan penyerang asal Belgia itu memberikan dimensi baru dalam serangan Juventus.
Kembalinya Kenan Yildiz ke dalam skuad menambah kedalaman di lini depan, namun juga menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi dan rotasi pemain. Spalletti tampaknya harus menyeimbangkan antara menjaga chemistry pemain inti dan memberikan kesempatan bermain bagi talenta muda.
Kemenangan atas Cremonese bukan hanya catatan positif di papan klasemen, tetapi juga simbol awal yang menjanjikan dari era baru Juventus.
Spalletti berhasil menanamkan identitas permainan yang lebih cair, mengandalkan kerja sama tim tanpa mengorbankan kreativitas individu. Jika performa seperti ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin Juventus kembali bersaing di jalur juara.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Jadwal Bus Sinar Jaya KSPN Malioboro–Parangtritis 2 November 2025
- Minggu, 02 November 2025
Rute dan Jadwal KA Prameks Kutoarjo–Jogja Terbaru 2 November 2025
- Minggu, 02 November 2025
Jadwal Kapal Pelni Biak–Sorong November 2025, Cek KM Sinabung Dobonsolo
- Minggu, 02 November 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Ronaldo Gemilang, Al Nassr Tundukkan Al Feiha Lewat Drama
- 02 November 2025
2.
Arteta Akui Burnley Tangguh, Puji Ketangguhan Mental Arsenal
- 02 November 2025
3.
Hansi Flick Beberkan Kondisi Terkini Lamine Yamal di Barcelona
- 02 November 2025
4.
Kylian Mbappe Tegaskan Tekad Jadi Legenda Baru Real Madrid
- 02 November 2025
5.
Performa Naik Turun, Ini Rating Pemain MU Lawan Nottingham Forest
- 02 November 2025













