Antisipasi Lonjakan Liburan, ASDP Siapkan Jalur Penyeberangan Alternatif Nataru 2025–2026
- Selasa, 21 Oktober 2025

JAKARTA - Peningkatan aktivitas penyeberangan saat libur panjang Natal dan Tahun Baru menjadi perhatian utama PT ASDP Indonesia Ferry. Untuk itu, ASDP mulai menyusun strategi guna menjaga kelancaran arus kendaraan antar-pulau.
Langkah antisipatif tersebut diwujudkan dengan rencana pengoperasian dua pelabuhan tambahan di Provinsi Banten. Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) di Serang dan Pelabuhan Pelindo Ciwandan di Cilegon menjadi opsi kuat untuk mendukung distribusi arus kendaraan.
Penyusunan skema operasional tersebut ditujukan untuk menghindari penumpukan di Pelabuhan Merak. Dengan alternatif yang disiapkan, arus kendaraan menuju Sumatra diharapkan dapat terbagi merata.
Baca Juga
Meski begitu, pelaksanaan rencana ini masih menunggu regulasi resmi dari pemerintah pusat. ASDP saat ini masih menanti terbitnya Surat Keputusan Bersama (SKB) dari tiga kementerian terkait.
Regulasi SKB Tiga Menteri Masih Ditunggu Sebelum Jalur Alternatif Diaktifkan
Keputusan resmi pengoperasian pelabuhan alternatif harus melalui persetujuan bersama tiga kementerian. Tiga lembaga tersebut adalah Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, dan Kepolisian Republik Indonesia.
General Manager ASDP Cabang Merak, Syamsudin, mengatakan kesiapan operasional tetap dilakukan meski belum ada keputusan final. "Tapi ini belum kami putuskan dan belum mengeluarkan statement terkait prediksi peningkatannya," ujar Syamsudin pada Selasa, 21 Oktober 2025.
Menurutnya, meski tanpa perhitungan angka pasti soal lonjakan penumpang, seluruh sumber daya disiapkan semaksimal mungkin. Kesiapan sejak dini menjadi kunci kelancaran operasi pada musim padat seperti libur akhir tahun.
"Walaupun tanpa ada prediksi peningkatan kami tetap akan mempersiapkan sebaik-baiknya," lanjut Syamsudin menjelaskan. Penambahan jalur bukan hanya solusi jangka pendek, tapi bisa jadi dasar kebijakan tahunan.
ASDP terus berkoordinasi lintas sektor untuk memastikan tidak ada hambatan dalam pengoperasian nantinya. Keputusan SKB akan menjadi payung hukum utama pelaksanaan rencana tersebut.
Dua Pelabuhan Alternatif Disiapkan untuk Mereduksi Kepadatan di Merak
Pemilihan Pelabuhan BBJ dan Ciwandan bukan tanpa alasan strategis. Kedua lokasi tersebut memiliki potensi untuk memecah konsentrasi kendaraan yang selama ini hanya terfokus di Merak.
Syamsudin menyebutkan bahwa evaluasi dari pelaksanaan Nataru sebelumnya menjadi landasan penyusunan rencana tahun ini. "Apakah Nataru tahun ini sukses dilakukan seperti tahun lalu dan akan dijadikan rekomendasi tahun ini agar harus lebih baik lagi," kata Syamsudin.
Dengan distribusi kendaraan yang lebih merata, arus kendaraan dari Jawa menuju Sumatra dapat lebih terkendali. Ini sejalan dengan misi ASDP dalam menyediakan transportasi yang aman, nyaman, dan tepat waktu.
"Kami akan persiapkan jauh-jauh hari dan akan kami sampaikan ke rekan-rekan," imbuhnya. Rencana operasional akan disosialisasikan segera setelah SKB diterbitkan.
Selain memastikan kelancaran perjalanan, penambahan jalur juga diharapkan meningkatkan rasa aman masyarakat. Terutama dalam situasi lalu lintas padat dan rawan kemacetan di lintas penyeberangan.
ASDP Fokus Pada Keamanan, Kenyamanan, dan Kepastian Informasi
ASDP menegaskan pentingnya dasar hukum untuk memastikan keberhasilan operasional Nataru 2025–2026. Tanpa SKB, operasional pelabuhan tambahan tidak dapat dijalankan secara resmi.
"Kami menunggu Surat Keputusan Bersama yang diputuskan oleh Kementerian," jelas Syamsudin. Kepastian hukum menjadi syarat utama pelaksanaan layanan alternatif tersebut.
Keputusan akhir tersebut bukan hanya berdampak pada ASDP sebagai operator, tetapi juga mempengaruhi seluruh ekosistem transportasi penyeberangan. Oleh karena itu, pihak ASDP meminta masyarakat untuk bersabar menanti keputusan resmi.
"Nah itu nanti dasar pegangan kami untuk operasi angkutan Natal dan Tahun Baru," lanjut Syamsudin. Ia memastikan bahwa pengumuman resmi akan disampaikan segera setelah regulasi terbit.
ASDP juga mengingatkan pentingnya peran koordinasi lintas sektor dalam memastikan kesiapan pelabuhan dan SDM. Semua elemen harus bergerak bersama untuk menjamin kelancaran operasional liburan akhir tahun.
Kesiapan tidak hanya mencakup aspek teknis dan logistik, namun juga pengawasan dan pelayanan terhadap penumpang. Tujuan utamanya adalah memberikan rasa aman dan kenyamanan optimal bagi masyarakat.

Zahra
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Prabowo Ungkap Proyek Jip Nasional, Dana dan Pabrik Siap
- 21 Oktober 2025
3.
PAN Usul Pimpinan MPR Ikut Gunakan Mobil Maung
- 21 Oktober 2025
4.
Persiapan Haji 2026 Dikebut, Hanya Tersisa Enam Bulan
- 21 Oktober 2025
5.
17 Tempat Makan Dekat Stasiun Tugu Jogja 2025
- 21 Oktober 2025