
JAKARTA - Dalam menghadapi ancaman penyakit kronis seperti diabetes melitus dan hipertensi, olahraga memegang peranan penting yang tidak bisa diabaikan.
Dr. Gia Pratama, dokter umum sekaligus influencer kesehatan, menegaskan bahwa olahraga bukan sekadar aktivitas fisik biasa, melainkan kunci utama menjaga kesehatan secara menyeluruh. Ia menyampaikan hal ini dalam talkshow Sehat Bersama Prolanis di Kantor Pusat BPJS Kesehatan.
Dr. Gia menambahkan bahwa kontrol asupan gula dan garam memang penting, tetapi olahraga tetap menjadi faktor utama yang harus diterapkan dalam pencegahan penyakit kronis tersebut.
Baca Juga
"Diabetes melitus dan hipertensi adalah dua penyakit kronis yang sebenarnya dapat dicegah sebelum menjadi terlalu parah," jelasnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa olahraga yang berlebihan justru bisa berbahaya dan tidak efektif. Oleh karena itu, keseimbangan dalam berolahraga menjadi hal yang wajib dipahami oleh masyarakat.
Fungsi Olahraga Lebih Luas dari Penurunan Berat Badan
Masih banyak yang beranggapan olahraga hanya berguna untuk menurunkan berat badan. Padahal, menurut dr. Gia, manfaat olahraga jauh lebih luas, terutama bagi mereka yang menderita penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.
"Olahraga memiliki fungsi yang sangat banyak, terutama bagi penderita penyakit kronis diabetes melitus dan hipertensi. Padahal, fungsi olahraga lebih dari itu. Ada puluhan fungsi olahraga," ujarnya.
Dr. Gia bahkan menegaskan, "Jika ada satu obat yang mampu menggantikan seluruh fungsi olahraga, obat tersebut pasti akan menjadi obat terlaris di dunia. Sayangnya enggak ada. Jadi, kita semua harus olahraga. Termasuk yang sudah pre-diabetes, diabetes, dan hipertensi."
Pentingnya Pengawasan Konsumsi Gula dan Garam
Selain olahraga, pengawasan terhadap asupan gula dan garam menjadi perhatian penting. Dr. dr. Mahesa Paranadipa Maykel, M.H., MARS dari Dewan Jaminan Sosial Nasional, menyoroti perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan gula dan garam di masyarakat Indonesia.
"Indonesia perlu meningkatkan pengawasan terhadap penggunaan gula dan garam pada masyarakat," kata Dr. Mahesa. Ia menambahkan bahwa pengawasan ini bukan hanya pada program-program kesehatan tertentu, tapi juga perlu dilakukan screening kadar gula dan garam di berbagai tempat seperti kantor dan bandara. "Screening kadar gula dan garam penting dilakukan saat di kantor maupun di bandara sebelum bepergian," jelasnya.
Peran Pemeriksaan Rutin dan Edukasi Penyakit Kronis
Untuk mengelola penyakit kronis secara efektif, pemeriksaan rutin dan edukasi kesehatan menjadi bagian penting. Kepala Klinik Cahaya Kebagusan, dr. Grace Maria Kendek Allo, menjelaskan bahwa beberapa klinik kini memiliki program edukasi khusus yang berlangsung selama enam bulan.
"Edukasi ini dilakukan paling tidak selama enam bulan dengan proses yang mudah dipahami oleh masyarakat," terangnya. Dr. Grace juga mengangkat kekhawatiran banyak penderita hipertensi terhadap konsumsi obat rutin. Banyak yang takut bahwa minum obat terlalu sering dapat menimbulkan penyakit tambahan.
Namun, menurutnya, pasien hipertensi tidak perlu ragu meminum obat secara teratur, karena obat khusus hipertensi justru akan membantu menstabilkan tekanan darah mereka.
Program Prolanis: Strategi Efektif Atasi Penyakit Kronis
Untuk menekan angka penderita diabetes melitus dan hipertensi, BPJS Kesehatan meluncurkan Program Pengelolaan Penyakit Kronis atau Prolanis. Program ini merupakan pendekatan proaktif yang melibatkan peserta, Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), dan BPJS Kesehatan.
Tujuan Prolanis adalah mendorong perilaku hidup sehat melalui edukasi dan pemantauan, serta mencegah komplikasi dengan deteksi dini dan intervensi cepat pada faktor risiko penyakit kronis. Selain itu, program ini bertujuan meningkatkan efektivitas biaya dengan mengurangi kebutuhan perawatan di tingkat rujukan.
Beberapa FKTP telah menerapkan Prolanis sebagai layanan umum, dengan berbagai kegiatan seperti konsultasi medis, edukasi kelompok, senam prolanis, pemantauan status kesehatan, dan kunjungan rumah. Meskipun fokusnya pada penyakit kronis, Prolanis juga berfungsi sebagai tindakan preventif bagi masyarakat yang sehat, khususnya generasi muda.
Olahraga Seimbang dan Pengawasan Gizi Kunci Kesehatan
Pencegahan penyakit kronis seperti diabetes melitus dan hipertensi memerlukan pendekatan holistik yang mengedepankan olahraga seimbang, pengawasan ketat terhadap konsumsi gula dan garam, serta edukasi dan pemeriksaan rutin.
Program seperti Prolanis menjadi contoh nyata bagaimana sinergi antara individu, fasilitas kesehatan, dan BPJS Kesehatan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Olahraga tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tetapi juga memainkan peran vital dalam menjaga kesehatan sistem tubuh dan mencegah komplikasi penyakit kronis. Dengan pemahaman dan pengelolaan yang tepat, masyarakat dapat menjalani hidup sehat dan produktif tanpa harus dibayangi risiko penyakit kronis yang mengancam.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Prabowo Ungkap Proyek Jip Nasional, Dana dan Pabrik Siap
- 21 Oktober 2025
3.
PAN Usul Pimpinan MPR Ikut Gunakan Mobil Maung
- 21 Oktober 2025
4.
Persiapan Haji 2026 Dikebut, Hanya Tersisa Enam Bulan
- 21 Oktober 2025
5.
17 Tempat Makan Dekat Stasiun Tugu Jogja 2025
- 21 Oktober 2025