Inilah Manfaat Suplemen Tambah Darah yang Perlu Diketahui
- Selasa, 21 Oktober 2025

JAKARTA - Sering kali, perempuan merasa lelah berkepanjangan, tampak pucat, atau cepat kehilangan energi.
Namun, banyak yang mengabaikan gejala ini, menganggapnya sekadar efek kelelahan biasa. Padahal, bisa jadi kondisi tersebut merupakan sinyal dari tubuh karena kekurangan zat besi nutrisi penting yang berperan besar dalam membentuk hemoglobin, protein pembawa oksigen di dalam darah.
Kondisi kekurangan zat besi ini tidak bisa dianggap remeh, terutama bagi perempuan di usia produktif. Dibandingkan laki-laki, kebutuhan zat besi perempuan jauh lebih tinggi karena proses biologis seperti menstruasi, kehamilan, dan menyusui.
Baca Juga
Oleh karena itu, memahami pentingnya konsumsi obat tambah darah sejak dini bisa menjadi langkah sederhana namun berdampak besar dalam mencegah anemia.
Risiko Kekurangan Zat Besi pada Perempuan
Menurut berbagai penelitian, perempuan usia reproduktif memiliki risiko lebih tinggi mengalami kekurangan zat besi (iron deficiency/ID) maupun anemia defisiensi besi (iron deficiency anaemia/IDA).
Kondisi ini bukan hanya membuat tubuh menjadi lemah, tetapi juga dapat memengaruhi kemampuan fisik, konsentrasi, suasana hati, dan bahkan kesehatan bayi saat kehamilan.
Ada beberapa penyebab utama mengapa perempuan lebih rentan terhadap kekurangan zat besi:
Menstruasi dan Kehilangan Darah Rutin
Setiap bulan, perempuan kehilangan darah dan zat besi selama menstruasi. Jika asupan makanan tidak mampu menggantikan zat besi yang hilang, cadangan zat besi tubuh akan terus berkurang.
Kebutuhan yang Lebih Tinggi pada Masa Tertentu
Masa remaja, kehamilan, dan menyusui merupakan periode ketika tubuh memerlukan lebih banyak zat besi. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan pesat atau pembentukan jaringan baru dalam tubuh.
Gejala Awal yang Sering Dianggap Sepele
Kelelahan kronis, napas pendek saat aktivitas ringan, sulit fokus, hingga mood swing bisa jadi gejala awal kekurangan zat besi. Sayangnya, banyak yang menganggap hal tersebut sebagai kelelahan biasa.
Ferritin Rendah Walau Hemoglobin Normal
Dalam beberapa kasus, kadar hemoglobin seseorang bisa terlihat normal, tetapi cadangan zat besinya (ferritin) sudah sangat menipis. Oleh sebab itu, pemeriksaan ferritin menjadi penting, terutama bagi yang mengalami gejala kekurangan zat besi secara berulang.
Siapa yang Perlu Mengonsumsi Obat Tambah Darah?
Menurut pedoman dari World Health Organization (WHO), suplementasi zat besi direkomendasikan untuk beberapa kelompok berikut:
Perempuan usia reproduksi (remaja dan dewasa) yang masih mengalami menstruasi.
Masyarakat di wilayah dengan prevalensi anemia ? 40%.
Perempuan dengan risiko tinggi, seperti yang mengalami menstruasi berat, sedang hamil, rutin donor darah, atlet wanita, atau menjalani diet rendah zat besi.
Dosis dan Jadwal Minum Obat Tambah Darah
Masih berdasarkan rekomendasi WHO, berikut ini adalah panduan umum dalam mengonsumsi suplemen zat besi sebagai pencegahan:
Dosis harian: 30–60 mg zat besi elemental.
Durasi konsumsi: Sekitar 3 bulan dalam satu tahun di daerah dengan angka anemia tinggi.
Bila sudah terdiagnosis anemia, dosis bisa berbeda sesuai arahan tenaga medis.
Cara Minum yang Tepat agar Zat Besi Terserap Optimal
Untuk mendapatkan hasil maksimal, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan saat mengonsumsi obat tambah darah:
Minumlah saat perut agak kosong, atau bersama makanan ringan agar tidak terlalu mengganggu lambung.
Hindari konsumsi bersamaan dengan teh, kopi, atau susu karena minuman ini bisa menghambat penyerapan zat besi.
Konsumsi bersama vitamin C seperti jus jeruk atau buah stroberi agar penyerapan zat besi meningkat.
Jika muncul efek samping seperti mual atau sembelit, cobalah menurunkan dosis atau mengganti waktu konsumsi menjadi selang sehari.
Ingat, konsumsi suplemen ini tidak boleh putus di tengah jalan. Tujuannya bukan hanya untuk menaikkan kadar hemoglobin sementara, tetapi juga untuk mengisi kembali cadangan zat besi dalam tubuh secara penuh.
Manfaat Minum Obat Tambah Darah Secara Rutin
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi suplemen zat besi secara rutin dapat:
Meningkatkan kadar hemoglobin.
Mengisi cadangan zat besi tubuh.
Meningkatkan performa fisik dan mental.
Mengurangi risiko kelelahan kronis.
Membantu stabilitas mood dan konsentrasi, terutama bagi perempuan aktif yang tidak terdiagnosis anemia sekalipun.
Efek Samping dan Hal yang Perlu Diperhatikan
Walau aman, konsumsi obat tambah darah bisa menyebabkan efek samping ringan seperti:
Mual.
Konstipasi atau diare.
Rasa logam di mulut.
Kembung atau ketidaknyamanan perut.
Namun, efek ini biasanya bisa diatasi dengan menyesuaikan waktu minum atau mengubah dosis.
Perlu juga diingat bahwa tidak semua orang membutuhkan suplemen zat besi. Jika kadar zat besi tubuh normal, konsumsi suplemen tanpa indikasi medis dapat menimbulkan risiko kelebihan zat besi (iron overload), meskipun kasusnya sangat jarang.
Selain itu, anemia tidak selalu disebabkan oleh kekurangan zat besi, melainkan bisa juga akibat defisiensi vitamin B12 atau kondisi penyakit kronis.
Langkah Kecil, Dampak Besar
Minum obat tambah darah bukanlah hal besar, tapi dapat membawa dampak signifikan terhadap kesehatan perempuan. Ini adalah bentuk perawatan diri yang sangat penting tidak hanya ketika tubuh sudah menunjukkan gejala lemas, tetapi juga sebagai langkah preventif agar terhindar dari penyakit yang lebih serius.
Dengan meningkatnya kesadaran tentang pentingnya zat besi, diharapkan semakin banyak perempuan yang memahami kebutuhan nutrisinya, dan menjadikan suplementasi zat besi sebagai bagian dari rutinitas menjaga kesehatan jangka panjang.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
2.
Prabowo Ungkap Proyek Jip Nasional, Dana dan Pabrik Siap
- 21 Oktober 2025
3.
PAN Usul Pimpinan MPR Ikut Gunakan Mobil Maung
- 21 Oktober 2025
4.
Persiapan Haji 2026 Dikebut, Hanya Tersisa Enam Bulan
- 21 Oktober 2025
5.
17 Tempat Makan Dekat Stasiun Tugu Jogja 2025
- 21 Oktober 2025