
JAKARTA - Langkah besar di bidang teknologi kesehatan baru saja dimulai. Indonesia dan China sepakat untuk mempererat kolaborasi lintas negara dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI) di sektor medis.
Kedua negara meluncurkan inisiatif bersama bertajuk Global Health Artificial Intelligence Program, yang diharapkan menjadi tonggak penting dalam riset dan penerapan teknologi AI untuk kesehatan manusia.
Program ini tidak hanya bersifat simbolik, melainkan menjadi bentuk konkret kerja sama antara industri dan akademisi dua negara. Kolaborasi ini dipimpin oleh PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), dengan dukungan dua universitas ternama: Tsinghua University dari China dan Universitas Pelita Harapan (UPH) dari Indonesia.
Baca JugaPayment Gateway di Indonesia: Pengertian, Data, Fungsi & Tren 2025
Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) berlangsung di Lippo AI Tower, Jakarta, pada Minggu 19 Oktober 2025. Momentum ini menandai langkah maju bagi Indonesia dan China dalam memperkuat riset, inovasi, dan pengembangan talenta di bidang kecerdasan buatan untuk kesehatan global.
Indonesia Jadi Pusat Koordinasi Inovasi AI Kesehatan
Dalam kerja sama ini, Multipolar Technology mendapat mandat penting sebagai koordinator dan pengelola program. Tugasnya mencakup menjembatani tiga elemen utama: riset akademik, pengembangan teknologi, dan implementasi industri di kedua negara.
Multipolar akan berperan sebagai jembatan antara pusat riset AI dan life science Tsinghua University, UPH sebagai pionir pendidikan AI terapan di Indonesia, serta ekosistem teknologi lokal yang dimiliki Multipolar di bidang cloud computing, keamanan siber, data analytics, dan AI solusi industri.
Presiden Direktur Multipolar, Harianto Gunawan, menyebut kolaborasi ini bukan hanya proyek jangka pendek, melainkan strategi besar untuk menjadikan riset AI lebih aplikatif dan berorientasi pada manfaat nyata.
“Misi kami adalah mengubah riset menjadi solusi nyata yang bisa menyelamatkan nyawa dan membentuk masa depan layanan kesehatan,” ujar Harianto dalam keterangan resmi yang diterima.
Dengan posisi Indonesia sebagai pusat koordinasi, program ini juga memperkuat peran Tanah Air sebagai pemain penting dalam diplomasi teknologi di kawasan Asia.
Tujuh Fokus Utama Riset dan Pengembangan
Ruang lingkup kemitraan RI–China ini mencakup tujuh bidang riset utama yang dirancang untuk mempercepat pemanfaatan AI di dunia kesehatan. Bidang-bidang tersebut meliputi:
Genomik dan pengobatan presisi, untuk memahami karakter genetik dan menciptakan perawatan yang lebih personal.
Penemuan vaksin dan analitik prediktif, guna mempercepat deteksi dan pencegahan penyakit menular.
Optimalisasi manajemen rumah sakit, dengan AI yang membantu efisiensi operasional dan pelayanan pasien.
Pelatihan talenta dan pertukaran peneliti, agar muncul generasi ilmuwan AI di bidang medis.
Regulasi dan keamanan AI kesehatan, demi memastikan teknologi ini diterapkan secara etis dan aman.
Transfer teknologi dan komersialisasi, agar hasil riset dapat segera dimanfaatkan industri.
Pembentukan laboratorium bersama lintas negara, termasuk potensi pengembangan Belt and Road Joint Lab di bidang AI kesehatan.
Kehadiran laboratorium bersama ini diharapkan mempercepat integrasi penelitian dan implementasi, sehingga hasil riset dapat langsung diterjemahkan menjadi produk dan layanan medis berbasis AI.
Diplomasi Teknologi dalam Kerangka Belt and Road
Kerja sama ini tidak terlepas dari konteks besar diplomasi teknologi antara Indonesia dan China yang selama ini berlandaskan Belt and Road Initiative (BRI) dan Global Maritime Fulcrum (GMF). Kedua program tersebut telah menjadi fondasi hubungan sains dan teknologi antara dua negara.
Chairman Tsinghua University Council, Prof. Qiu Yong, menegaskan bahwa kolaborasi ini merupakan bagian dari komitmen China memperluas jaringan riset AI di kawasan Asia Tenggara, dengan Indonesia sebagai mitra strategis utama.
Sementara itu, Presiden UPH, Stephanie Riady, menyoroti pentingnya pengembangan SDM lokal agar kemitraan ini tidak hanya berfokus pada teknologi, tetapi juga pada penciptaan ekosistem ilmiah yang berkelanjutan.
“Kolaborasi ini bukan sekadar transfer teknologi, melainkan langkah membentuk generasi ilmuwan AI yang memiliki dampak nyata di masyarakat,” ujar Stephanie.
Dengan demikian, kemitraan ini memperkuat diplomasi sains Indonesia–China melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan akademisi, pelaku industri, dan pemerintah.
Momentum Strategis bagi Ekosistem Kesehatan Digital Indonesia
Selain menjadi ajang penguatan hubungan bilateral, inisiatif Global Health AI ini juga menjadi momen penting bagi transformasi digital sektor kesehatan di Indonesia.
Dengan meningkatnya kebutuhan layanan medis yang cepat dan akurat, penerapan AI dapat membantu menganalisis data kesehatan dalam skala besar, mendeteksi penyakit lebih dini, dan mengefisiensikan pengelolaan rumah sakit.
Langkah ini juga sejalan dengan strategi nasional transformasi digital yang digagas pemerintah Indonesia, khususnya di bidang kesehatan, pendidikan, dan teknologi informasi.
Dukungan Tokoh Nasional dan Internasional
Penandatanganan MoU turut disaksikan sejumlah tokoh penting dari kedua negara, di antaranya Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi RI Prof. Brian Yuliarto, Founder & Chairman Lippo Group Dr. Mochtar Riady, dan Duta Besar China untuk Indonesia Wang Lutong.
Kehadiran mereka menegaskan bahwa proyek ini mendapat dukungan penuh dari berbagai lini — mulai dari pemerintah, sektor industri, hingga lembaga pendidikan.
Penutup: Sinergi Dua Negara Menuju Masa Depan Kesehatan AI
Kolaborasi antara Indonesia dan China dalam pengembangan Global Health Artificial Intelligence bukan sekadar proyek teknologi, tetapi sebuah langkah strategis menuju masa depan kesehatan yang lebih cerdas dan terintegrasi.
Dengan menggabungkan kekuatan riset, inovasi, dan sumber daya manusia dari dua negara, program ini berpotensi menjadi model kerja sama internasional yang mampu menjawab tantangan kesehatan global melalui kekuatan AI.

Muhammad Anan Ardiyan
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Bangun Gaya Hidup Aktif Dengan Olahraga Demi Tubuh Sehat dan Pikiran Lebih Bahagia
- Selasa, 21 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Prabowo Ungkap Proyek Jip Nasional, Dana dan Pabrik Siap
- 21 Oktober 2025
3.
PAN Usul Pimpinan MPR Ikut Gunakan Mobil Maung
- 21 Oktober 2025
4.
Persiapan Haji 2026 Dikebut, Hanya Tersisa Enam Bulan
- 21 Oktober 2025
5.
17 Tempat Makan Dekat Stasiun Tugu Jogja 2025
- 21 Oktober 2025