
JAKARTA - Kabar mengejutkan datang dari klub La Liga, Deportivo Alaves. Pelatih mereka, Eduardo Coudet, mengaku tidak mengetahui keberadaan bek naturalisasi Malaysia, Facundo Garces, yang tengah menjalani sanksi berat dari FIFA.
Pemain asal Argentina itu dihukum larangan beraktivitas di dunia sepak bola selama 12 bulan akibat dugaan pemalsuan dokumen naturalisasi.
“Untuk saat ini, tidak ada hal baru yang bisa saya sampaikan. Apa pun yang mungkin terjadi, klub pasti lebih terinformasi dan tahu apa yang harus dikatakan. Saat ini, di mana dia berada, saya tidak tahu; saya belum berbicara baru-baru ini,” ujar Coudet seperti dikutip dari Futbol Fantasy.
Baca JugaPayment Gateway di Indonesia: Pengertian, Data, Fungsi & Tren 2025
Pernyataan Coudet itu memunculkan tanda tanya besar di kalangan publik dan media Spanyol. Pasalnya, sejak pengumuman sanksi FIFA, nama Garces langsung dicoret dari skuad utama Alaves dan tak lagi terlihat di fasilitas latihan klub.
Kronologi Sanksi dan Keputusan Klub
Kasus Garces mencuat setelah FIFA mengumumkan hasil investigasi terkait dugaan pemalsuan dokumen asal-usul keturunan yang digunakan beberapa pemain untuk mendapatkan status naturalisasi di Malaysia.
Pada 26 September 2025, lembaga sepak bola tertinggi dunia itu menyatakan bahwa tujuh pemain, termasuk Garces, serta Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), terbukti melanggar aturan mengenai keabsahan dokumen genealogis.
Garces disebut menggunakan akta kelahiran palsu milik neneknya untuk memenuhi syarat menjadi pemain tim nasional Malaysia. Berdasarkan temuan FIFA, nenek Garces ternyata tidak lahir di Malaysia seperti yang tercantum dalam dokumen resmi yang diajukan FAM.
Sebagai konsekuensinya, FIFA menjatuhkan hukuman larangan bermain selama satu tahun di seluruh kompetisi yang berada di bawah naungan FIFA, serta denda finansial. Alaves pun langsung bereaksi cepat terhadap keputusan ini.
Sikap Tegas Deportivo Alaves
Hanya sehari setelah keputusan FIFA diumumkan, tepatnya pada 27 September 2025, Deportivo Alaves mengeluarkan pernyataan resmi. Klub menyatakan telah menerima pemberitahuan resmi terkait sanksi yang dijatuhkan kepada Garces dan memutuskan untuk tidak menyertakannya dalam laga pekan ketujuh La Liga melawan Mallorca.
Tak berhenti di situ, dua hari kemudian, klub yang bermarkas di Vitoria-Gasteiz itu kembali menegaskan posisinya. Mereka mengumumkan bahwa Garces dijatuhi skors sementara hingga proses hukum tuntas.
Dalam pernyataan keduanya, Alaves menegaskan bahwa pihak klub menghormati keputusan FIFA dan tetap menjunjung asas praduga tak bersalah.
“Kami menghormati keputusan otoritas sepak bola dunia dan berharap proses ini dapat diselesaikan secepat mungkin. Klub selalu mendukung prinsip keadilan dan transparansi,” tulis Alaves dalam pernyataan resminya.
Performa dan Kiprah Garces Sebelum Skandal
Sebelum kasus ini mencuat, Facundo Garces dikenal sebagai salah satu bek yang cukup konsisten di lini belakang Alaves. Ia terakhir kali tampil untuk klub pada 24 September 2025, hanya dua hari sebelum sanksi diumumkan.
Pemain berusia 26 tahun itu bergabung dengan Alaves pada awal musim dan sempat mencuri perhatian karena statusnya sebagai pemain naturalisasi Malaysia pertama yang tampil di La Liga. Ia memperoleh paspor Malaysia pada 2 Juni 2025 setelah diklaim memiliki nenek yang lahir di negeri tersebut.
Dengan kemampuan duel udara yang kuat dan disiplin bertahan, Garces sempat menjadi pilihan utama Coudet di lini belakang. Namun, kini kariernya di Spanyol berada di ujung tanduk setelah kasus ini menyeruak.
FIFA Ungkap Jaringan Pemalsuan Dokumen
Kasus Garces bukanlah insiden tunggal. FIFA mengungkap bahwa ada tujuh pemain yang terlibat dalam dugaan pemalsuan dokumen serupa untuk memenuhi syarat keturunan agar bisa bermain bagi tim nasional Malaysia.
Temuan tersebut juga menyeret Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM), yang dianggap lalai dalam melakukan verifikasi data. Dalam laporan resminya, FIFA menyebut bahwa beberapa dokumen kelahiran kakek atau nenek yang digunakan para pemain terbukti tidak autentik.
Karena itu, FIFA menjatuhkan sanksi kolektif terhadap para pemain yang terlibat dan memberikan peringatan keras kepada FAM untuk memperketat proses naturalisasi ke depannya.
Kasus ini menjadi pukulan telak bagi program naturalisasi pemain asing di Malaysia yang selama ini digadang-gadang sebagai langkah strategis memperkuat skuad nasional.
Ketidakpastian Masa Depan Garces
Hingga kini, keberadaan Garces masih belum diketahui secara pasti. Pelatih Eduardo Coudet pun mengaku belum pernah berkomunikasi lagi dengan sang pemain sejak sanksi dijatuhkan. “Saya tidak tahu dia di mana sekarang,” ujarnya singkat.
Situasi ini memunculkan berbagai spekulasi di media Spanyol. Beberapa pihak menduga bahwa Garces mungkin telah kembali ke Argentina, sementara lainnya meyakini ia memilih tetap berada di Spanyol untuk menghadapi proses hukum.
Yang jelas, hingga masa hukuman berakhir, Garces tidak akan bisa tampil di kompetisi resmi mana pun di bawah FIFA, termasuk La Liga, Copa del Rey, maupun pertandingan internasional bersama Malaysia.
Dampak terhadap Klub dan Reputasi
Bagi Alaves, kasus ini menjadi ujian reputasi di tengah upaya mereka menjaga kestabilan performa di La Liga. Klub kini berusaha meminimalkan dampak negatif dengan menegaskan komitmen mereka terhadap integritas kompetisi dan kepatuhan terhadap regulasi FIFA.
Meski kehilangan satu pilar di lini belakang, Coudet memilih untuk fokus pada pemain yang tersedia. Ia juga meminta publik tidak berspekulasi lebih jauh hingga proses hukum selesai.
Kasus Facundo Garces menjadi pengingat bagi dunia sepak bola bahwa proses naturalisasi bukan sekadar formalitas administratif, melainkan juga menyangkut integritas dan keabsahan identitas pemain.

Muhammad Anan Ardiyan
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Bangun Gaya Hidup Aktif Dengan Olahraga Demi Tubuh Sehat dan Pikiran Lebih Bahagia
- Selasa, 21 Oktober 2025
Terpopuler
1.
2.
Prabowo Ungkap Proyek Jip Nasional, Dana dan Pabrik Siap
- 21 Oktober 2025
3.
PAN Usul Pimpinan MPR Ikut Gunakan Mobil Maung
- 21 Oktober 2025
4.
Persiapan Haji 2026 Dikebut, Hanya Tersisa Enam Bulan
- 21 Oktober 2025
5.
17 Tempat Makan Dekat Stasiun Tugu Jogja 2025
- 21 Oktober 2025