Jumat, 17 Oktober 2025

BGN Tinjau SPPG Banyuwangi, Pastikan MBG Sesuai Standar

BGN Tinjau SPPG Banyuwangi, Pastikan MBG Sesuai Standar
BGN Tinjau SPPG Banyuwangi, Pastikan MBG Sesuai Standar

JAKARTA - Banyuwangi menjadi perhatian nasional dalam implementasi Program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Hal ini ditandai dengan kunjungan langsung Deputi Bidang Pemantauan dan Pengawasan Badan Gizi Nasional (BGN) Letjen TNI (Purn) Dadang Hendra Yudha ke beberapa Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di wilayah tersebut.

Fokus utama dari pemantauan ini adalah memastikan bahwa seluruh pelaksanaan program berjalan sesuai dengan standar operasional yang telah ditetapkan oleh BGN.

Baca Juga

Pemerintah Desak PSSI Segera Cari Pengganti Patrick Kluivert Setelah Gagal ke Piala Dunia

Dalam kunjungannya, Dadang menyampaikan bahwa langkah ini penting untuk menilai secara langsung kesiapan dapur-dapur umum yang telah beroperasi di Banyuwangi. 

“Kami ke Banyuwangi untuk melihat langsung dapur umum (SPPG) yang sudah beroperasi, apakah sudah sesuai dengan standar operasional BGN atau belum,” jelasnya.

BGN tidak hanya hadir untuk menilai, namun juga siap melakukan evaluasi menyeluruh jika ditemukan ketidaksesuaian dalam praktik di lapangan. 

“Kalaupun ada kekurangan, BGN akan melakukan koreksi dan perbaikan sesuai standar operasional dan tujuannya agar supaya outcome-nya sama, yakni dapur memberikan makanan sesuai standar gizi yang sudah ditentukan,” lanjutnya.

Empat Standar Penting yang Harus Dipenuhi

Dadang menegaskan bahwa SPPG harus memenuhi empat standar utama dalam pelaksanaan Program MBG. Pertama adalah standar kecukupan kalori, kemudian standar komposisi kandungan gizi yang mencakup persentase angka kecukupan gizi yang tepat. 

Komposisi ini harus mencerminkan keseimbangan antara karbohidrat, protein baik hewani maupun nabati serta kandungan serat.

“Jumlah kebutuhan kalori dan kebutuhan gizi berbeda-beda antara anak SD, SMP, SMA, juga untuk ibu hamil dan menyusui. Semuanya harus diukur dan dipastikan sesuai oleh ahli gizi yang bertugas di SPPG,” terang Dadang.

Standar ketiga adalah standar higienis, yang berfokus pada kebersihan lingkungan pengolahan makanan. Sedangkan yang keempat adalah standar keamanan, yang mencakup keamanan mulai dari bahan baku hingga distribusi dan penyimpanan makanan.

“Standar higienitas dan standar keamanan ini wajib diterapkan di semua SPPG, baik higienitas dan keamanan mulai bahan baku, proses produksi, pendistribusian dan penyimpanannya. Keempat standar BGN ini harus dipatuhi dan dipenuhi oleh semua pengelola SPPG,” tegas Dadang.

Kolaborasi Pemerintah Pusat dan Daerah

Di tengah kunjungannya, Dadang juga mendorong pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung keberhasilan Program MBG. Salah satu bentuk sinergi yang diharapkan adalah dukungan terhadap SPPG dalam memenuhi standar kebersihan dan memperoleh Sertifikasi Laik Higienis dan Sanitasi (SLHS).

“Program MBG ini juga memiliki multiplier effect yang cukup besar bagi perekonomian daerah dan membuka lapangan pekerjaan,” ujarnya. Hal ini menjadikan program MBG bukan hanya berdampak pada peningkatan gizi masyarakat, tetapi juga sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi lokal.

Komitmen Banyuwangi Mendukung Program Nasional

Menanggapi kunjungan tersebut, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan kesiapan pemerintah kabupaten untuk mendukung penuh pelaksanaan Program MBG agar berjalan aman dan lancar di daerahnya.

Menurut Ipuk, Banyuwangi telah melakukan pelatihan keamanan pangan bagi para petugas penjamah makanan yang bertugas di SPPG. Ini merupakan bagian dari komitmen daerah dalam menjamin makanan yang disajikan kepada penerima manfaat memenuhi standar kesehatan dan kebersihan.

“Saat ini jumlah petugas penjamah makanan yang telah mengikuti pelatihan keamanan pangan sebanyak 448 orang, sementara sudah 11 SPPG di Banyuwangi yang mendapatkan sertifikat SLHS,” kata Ipuk.

Dengan total 38 SPPG yang tersebar di wilayah Banyuwangi, program MBG telah menyasar sebanyak 111.805 penerima manfaat. Jumlah ini mencakup pelajar dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari TK hingga SMA, serta santri di pondok pesantren.

Pemkab juga melibatkan puskesmas dalam melakukan pendampingan pengelolaan program, termasuk inspeksi kesehatan lingkungan, pengujian sampel makanan di laboratorium, hingga penerbitan sertifikasi SLHS untuk SPPG yang telah memenuhi standar.

“Kami juga instruksikan puskesmas untuk melakukan pendampingan dalam pengelolaan MBG, melakukan inspeksi kesehatan lingkungan dan pemeriksaan sampel makanan di laboratorium, serta penerbitan SLHS bagi SPPG yang telah memenuhi standar,” kata Bupati Ipuk.

Monitoring Berkala Jadi Kunci Sukses

Dengan pendekatan pemantauan langsung dan sistematis seperti yang dilakukan BGN, Program MBG memiliki peluang besar untuk memberikan dampak positif berkelanjutan terhadap pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak usia sekolah dan kelompok rentan.

Upaya ini menunjukkan bahwa pengawasan mutu, kebersihan, dan keamanan dalam penyajian makanan bergizi bukan hanya menjadi tanggung jawab pusat, tetapi juga membutuhkan peran aktif dari pemerintah daerah, tenaga gizi, hingga masyarakat.

BGN berkomitmen untuk terus melakukan pemantauan berkala ke berbagai daerah guna memastikan bahwa standar operasional yang telah ditetapkan benar-benar dijalankan secara konsisten. Banyuwangi menjadi contoh daerah yang secara aktif berbenah dan bersinergi dalam mendukung suksesnya program strategis ini.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Mendikdasmen Pastikan Bahasa Inggris Wajib Mulai Tahun Ajaran 2027

Mendikdasmen Pastikan Bahasa Inggris Wajib Mulai Tahun Ajaran 2027

Ulang Tahun Prabowo, MBG Hadirkan Menu Favorit Sang Presiden

Ulang Tahun Prabowo, MBG Hadirkan Menu Favorit Sang Presiden

Anies Baswedan Doakan Presiden Prabowo di Hari Ulang Tahun

Anies Baswedan Doakan Presiden Prabowo di Hari Ulang Tahun

IHSG Dibuka Menguat, Pasar Saham Awali Jumat Positif

IHSG Dibuka Menguat, Pasar Saham Awali Jumat Positif

Rupiah Berpeluang Menguat, Pasar Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga AS

Rupiah Berpeluang Menguat, Pasar Antisipasi Pemangkasan Suku Bunga AS