Kamis, 16 Oktober 2025

Pemprov Sulteng Gandeng Kementerian ESDM Tertibkan Tambang Ilegal

Pemprov Sulteng Gandeng Kementerian ESDM Tertibkan Tambang Ilegal
Pemprov Sulteng Gandeng Kementerian ESDM Tertibkan Tambang Ilegal

JAKARTA - PT Pertamina Patra Niaga memastikan kesiapan penuh dalam mendukung langkah pemerintah yang berencana meningkatkan kadar bioetanol dalam bahan bakar menjadi 10 persen atau E10.

 Kebijakan ini merupakan kelanjutan dari implementasi E5 yang telah diterapkan melalui produk Pertamax Green 95. Bioetanol merupakan bahan bakar nabati hasil olahan tanaman yang mengandung gula dan pati, seperti tebu dan singkong. 

Penggunaan bioetanol diharapkan dapat mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap impor bahan bakar fosil sekaligus mendorong kemandirian energi nasional.

Baca Juga

Kebijakan Hentikan Tambang Jabar Hambat Proyek Infrastruktur Bogor

Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menjelaskan bahwa adopsi bioetanol sebagai campuran bahan bakar telah menjadi praktik umum di banyak negara maju. 

Kebijakan ini juga sejalan dengan visi energi berkelanjutan yang tertuang dalam Asta Cita Presiden Prabowo untuk mencapai kemandirian dan ketahanan energi nasional.

“Pemerintah berkomitmen mendorong energi hijau, dan kami siap mendukungnya melalui implementasi E10,” kata Mars Ega dalam keterangannya

Bioetanol Dorong Transisi Energi Nasional

Rencana penerapan E10 menjadi bagian dari strategi jangka panjang pemerintah untuk mempercepat transisi energi menuju sumber yang lebih bersih dan terbarukan.

 Dalam skema ini, campuran etanol hingga 10 persen diharapkan dapat menurunkan emisi karbon dari kendaraan bermotor sekaligus mengoptimalkan potensi sektor pertanian dalam penyediaan bahan baku.

Pertamina Patra Niaga memandang kebijakan ini bukan sekadar proyek energi, tetapi juga momentum untuk memperkuat ekosistem ekonomi hijau di dalam negeri. Selain memberi nilai tambah bagi petani tebu dan singkong, pengembangan bioetanol juga mendorong investasi di bidang riset dan infrastruktur energi terbarukan.

Mars Ega menilai, dengan dukungan teknologi kendaraan modern, penggunaan bioetanol dapat berjalan lebih efisien dan aman. “Pabrikan otomotif juga telah mengantisipasi dengan teknologi kendaraan yang mampu menggunakan bioetanol sebagai bahan bakarnya,” ujarnya.

Fokus pada Edukasi dan Kolaborasi Industri

Sebagai penyedia layanan publik, Pertamina Patra Niaga menempatkan aspek edukasi sebagai prioritas dalam implementasi program E10. 

Perusahaan akan berkolaborasi dengan pabrikan otomotif, akademisi, serta lembaga penelitian untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait manfaat dan cara penggunaan bahan bakar berbasis bioetanol.

Langkah edukatif ini dinilai penting agar konsumen memahami perbedaan antara bahan bakar konvensional dan campuran bioetanol, termasuk dampaknya terhadap performa kendaraan. 

Pertamina juga berencana memperkuat komunikasi publik melalui berbagai kanal informasi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan platform digital.

Mars Ega menegaskan, edukasi publik merupakan bentuk tanggung jawab sosial Pertamina dalam mendukung kebijakan energi pemerintah. “Kami ingin memastikan bahwa masyarakat memahami manfaat E10 sekaligus merasa yakin terhadap kualitas dan keamanannya,” ujarnya.

Sinergi dengan SPBU Swasta dan Mitra Bisnis

Selain fokus pada aspek teknis dan edukasi, Pertamina Patra Niaga juga memperkuat kerja sama dengan badan usaha pengelola SPBU swasta dalam rangka memastikan distribusi bahan bakar berbasis bioetanol berjalan lancar. 

Mars Ega mengungkapkan bahwa negosiasi skema business to business (B2B) masih berlangsung guna mencari format terbaik yang menguntungkan kedua belah pihak.

“Kami mengedepankan semangat saling menghormati dan memahami internal prosedur masing-masing perusahaan agar layanan kepada masyarakat secara luas dapat segera terlayani dengan baik,” jelasnya.

Kolaborasi ini diharapkan mampu memperluas akses bahan bakar ramah lingkungan hingga ke wilayah-wilayah non-metro. Pertamina Patra Niaga berkomitmen menjaga kesinambungan pasokan dan kualitas layanan di seluruh jaringan SPBU, termasuk bagi mitra swasta yang turut berperan dalam distribusi energi nasional.

Peningkatan Layanan dan Standar SPBU

Selain menyiapkan implementasi E10, Pertamina Patra Niaga juga melanjutkan program retail make over untuk meningkatkan kenyamanan pelanggan di seluruh SPBU. Program ini mencakup perbaikan fasilitas umum seperti toilet dan musala, peningkatan kualitas bahan bakar, serta penataan kebersihan lingkungan SPBU.

Mars Ega menegaskan, peningkatan mutu layanan menjadi bagian dari transformasi menyeluruh yang dijalankan Pertamina Patra Niaga dalam menghadapi era energi baru. 

“(Perbaikan) ini tidak mudah namun sudah menjadi tugas dan tanggung jawab Pertamina Patra Niaga untuk terus memberikan layanan terbaik kepada masyarakat dari Sabang sampai Merauke,” katanya.

Program ini juga diharapkan dapat memperkuat citra Pertamina sebagai perusahaan energi nasional yang tidak hanya berorientasi pada efisiensi bisnis, tetapi juga pada kepuasan dan keselamatan konsumen.

Menuju Kemandirian Energi Nasional

Dengan berbagai langkah tersebut, Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk menjadi motor penggerak dalam transformasi energi nasional. Implementasi E10 menjadi salah satu tonggak penting menuju kemandirian energi yang berbasis sumber daya dalam negeri.

Selain mendukung target pengurangan emisi karbon, pengembangan bioetanol juga membuka peluang ekonomi baru di sektor pertanian dan industri olahan. 

Sinergi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat menjadi kunci agar kebijakan energi hijau ini dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi seluruh lapisan masyarakat.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Produksi Emas RI Masih Didominasi Dua Perusahaan Besar

Produksi Emas RI Masih Didominasi Dua Perusahaan Besar

Harga Batu Bara Tertekan, Pasokan Melimpah dan Permintaan Lesu

Harga Batu Bara Tertekan, Pasokan Melimpah dan Permintaan Lesu

SPBU Swasta Krisis BBM, Kebijakan Etanol Pertamina Jadi Sorotan

SPBU Swasta Krisis BBM, Kebijakan Etanol Pertamina Jadi Sorotan

Harga Minyak Dunia Melemah Akibat Ketegangan Baru AS-China

Harga Minyak Dunia Melemah Akibat Ketegangan Baru AS-China

Harga Minyak Dunia Melemah Usai Peringatan Surplus dari IEA

Harga Minyak Dunia Melemah Usai Peringatan Surplus dari IEA