GIIAS 2024: Pertamina Perkenalkan Bioethanol Sorgum Sebagai Bahan Bakar Alternatif
- Kamis, 01 Agustus 2024
JAKARTA-Pertamina terus meningkatkan kompetensi dan memperluas kolaborasi untuk mempercepat pengembangan dan pemanfaatan bioenergi di berbagai sektor. Dalam ajang GAIKINDO Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024, Pertamina bekerja sama dengan Toyota untuk melakukan pengisian perdana dan test drive menggunakan Bioethanol yang dihasilkan dari batang tanaman Sorgum.
Dalam kegiatan test drive yang dilakukan di GIIAS 2024, Bioethanol 100% (E100) yang dihasilkan dari Sorgum digunakan sebagai bahan bakar alternatif pada kendaraan Toyota Flex Fuel Vehicle (FFV).
Oki Muraza, Senior Vice President Research & Technology Innovation PT Pertamina (Persero), menjelaskan bahwa untuk keperluan test drive di GIIAS 2024, Pertamina memproduksi sebanyak 150 liter Bioethanol dari ampas biomasa batang Sorgum. Proses produksi ini dilakukan menggunakan peralatan distilasi dan dehidrasi yang ada di fasilitas Laboratorium Technology Innovation milik Pertamina.
Baca JugaPLN Enjiniring Kembangkan Pasar Oksigen Rendah Karbon, Tim GOXY Raih Juara III di HLN ke-79
"Nira sorgum diperoleh melalui kerja sama dengan universitas yang telah melakukan uji penanaman di berbagai lahan. Setelah itu, nira diolah melalui fermentasi menjadi Bioethanol, kemudian dimurnikan," jelas Oki saat uji coba Bioethanol di GIIAS 2024.
Oki juga menyebut bahwa Bioethanol yang diproduksi oleh Pertamina telah diuji pada kendaraan Toyota Fortuner Flex Fuel Vehicle (FFV), yang menunjukkan peningkatan performa dengan pembakaran lebih sempurna dan emisi lebih rendah dibandingkan bahan bakar fosil konvensional.
Selanjutnya, Pertamina berencana meningkatkan produksi Bioethanol dari skala laboratorium ke skala yang lebih besar serta menjajaki kemitraan untuk memastikan ketersediaan suplai Sorgum dan bahan nabati lainnya.
"Dengan memproduksi Bioethanol dari Sorgum, kita tidak hanya menyediakan sumber energi baru terbarukan untuk Indonesia, tetapi juga menciptakan inovasi yang tidak bersaing dengan kebutuhan pangan. Inisiatif ini juga dapat membuka lapangan kerja baru dan peluang usaha kecil menengah di sektor perkebunan Sorgum, pengolahan Nira, dan pengolahan Bioethanol," tambah Oki.
Fadjar Djoko Santoso, Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), menegaskan bahwa Pertamina sebagai pemimpin dalam transisi energi berkelanjutan mendorong penggunaan Bioethanol sebagai bahan bakar transportasi. Pada kesempatan ini, Pertamina menampilkan inovasi Bioethanol 100% (E100) dan mulai mengimplementasikan Bioethanol di Indonesia dengan produk Pertamax Green 95, yang mengandung 5% Bioethanol (E5).
Fadjar menjelaskan bahwa implementasi E5 di sektor hulu-hilir akan memberikan manfaat berupa pengurangan impor gasoline, menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan GDP, dan berpotensi mengurangi emisi sekitar 2,8 juta ton CO2 atau 1,9% emisi per tahun.
"Penggunaan Bioethanol akan memperkuat peta jalan Pertamina dalam pengembangan Energi Baru Terbarukan. Pertamina akan melakukannya secara bertahap untuk mendukung program pemerintah dalam mencapai target Net Zero Emission pada tahun 2060," kata Fadjar.
Sebagai pemimpin dalam transisi energi, Pertamina berkomitmen mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan mendorong program-program yang mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Semua upaya ini sejalan dengan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.
Redaksi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Arasoft Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia dengan Teknologi NamoAuthor
- Selasa, 19 November 2024
Feng Shui Adalah, Seni Menata Energi untuk Kehidupan yang Lebih Harmonis
- Minggu, 17 November 2024