Proyeksi Laba RAJA Tumbuh Signifikan Didukung Akuisisi dan Investasi Energi
- Rabu, 08 Oktober 2025

JAKARTA - PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) diprediksi mencatat pertumbuhan laba bersih dua digit tahun ini. Proyeksi ini muncul seiring langkah strategis akuisisi dan kemitraan jangka panjang yang dijalankan emiten migas milik Happy Hapsoro.
Pendapatan RAJA sepanjang semester I/2025 tercatat naik 3,3% year on year (YoY), sementara laba kotor meningkat 4,8% YoY. Margin yang solid ini muncul meski perseroan menghadapi tekanan pasar energi yang cukup signifikan.
Langkah strategis RAJA mencakup akuisisi 49% saham PT Hafar Daya Konstruksi (HDK) dan PT Hafar Daya Samudera (HDS). Akuisisi ini dipandang memperkuat posisi RAJA di sektor midstream energi, khususnya dalam jasa engineering, procurement, construction, and installation (EPCI) lepas pantai.
Baca JugaJaguar Land Rover Hadapi Tantangan Berat Pasca Serangan Siber
Kolaborasi dengan PTRO melalui Hafar Group juga membuka akses RAJA pada keahlian teknis, modal, dan peluang proyek baru. Kemitraan ini sekaligus meningkatkan kredibilitas RAJA di pasar energi dan logistik kelautan.
Selain akuisisi, kontrak jangka panjang menjadi pilar pendapatan RAJA. Perjanjian ini memiliki durasi 10–30 tahun dan memastikan arus kas stabil serta mengurangi risiko terhadap volatilitas harga energi.
Beberapa kontrak utama termasuk kerjasama dengan PetroChina di Blok Jabung selama 20 tahun, Pertagas untuk pipa minyak selama 20 tahun, serta ExxonMobil di Blok Cepu selama 30 tahun. Kontrak dengan Sinarmas Group untuk pasokan gas selama 10 tahun juga turut mendukung stabilitas pendapatan perseroan.
"Kontrak-kontrak jangka panjang ini menjadi fondasi RAJA untuk menghadapi fluktuasi pasar," ujar Irsyady Hanief, Research Analyst Henan Putihrai Sekuritas.
RAJA juga berinvestasi di sektor energi bersih dan terbarukan. Proyek yang sedang berjalan meliputi pabrik blue ammonia, fasilitas regasifikasi LNG, dan pembangkit listrik tenaga surya fotovoltaik.
Investasi energi baru tersebut mendapat jaminan pasar dari pemerintah. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, penambahan kapasitas pembangkit ditargetkan 70 gigawatt, di mana 72% berasal dari energi baru terbarukan (EBT).
Partisipasi sektor swasta menjadi kunci dalam pengembangan pembangkit listrik. PLN sendiri akan menangani transmisi dan distribusi, sementara RAJA dan perusahaan swasta lainnya fokus pada pembangunan pembangkit.
Proyeksi Laba dan Pendapatan RAJA
Henan Putihrai Sekuritas memproyeksikan laba bersih RAJA tahun 2025 mencapai US$35 juta. Nilai ini tumbuh 20,27% YoY dibanding laba bersih 2024 sebesar US$29,1 juta.
Tahun berikutnya, laba bersih diperkirakan naik 13,42% YoY menjadi US$39,7 juta. Estimasi ini sejalan dengan proyeksi pendapatan perseroan yang juga meningkat.
Pendapatan RAJA tahun ini diperkirakan mencapai US$265,5 juta, naik 4,3% dari US$254,5 juta pada 2024. Tahun depan, pendapatan diperkirakan naik tipis menjadi US$267,4 juta.
Merujuk laporan keuangan semester I/2025, RAJA membukukan pendapatan sebesar US$127,63 juta. Angka ini naik 3,33% YoY dibanding pendapatan semester I/2024 sebesar US$123,51 juta.
Mayoritas pendapatan bersumber dari penjualan gas senilai US$70,2 juta. Kontribusi lain datang dari lifting migas US$25,15 juta dan jasa penyaluran minyak melalui kerja sama operasi US$16,98 juta.
Beban pokok pendapatan semester I/2025 tercatat US$89,97 juta. Beban umum dan administrasi sebesar US$11,18 juta, beban keuangan US$4,73 juta, dan beban pajak penghasilan bersih US$8,69 juta.
Laba bersih semester I/2025 yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat US$11,35 juta. Angka ini turun 20,57% YoY dibanding US$14,29 juta pada paruh pertama 2024.
Penurunan laba ini dipengaruhi beberapa faktor operasional dan fluktuasi pasar. Namun, langkah akuisisi dan kontrak jangka panjang diharapkan mendorong pemulihan laba pada semester II/2025.
RAJA menegaskan strategi jangka panjang sebagai kunci stabilitas dan pertumbuhan. Investasi di energi bersih sekaligus membuka peluang diversifikasi bisnis dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Pertumbuhan laba dua digit juga didorong oleh proyeksi permintaan energi dan proyek infrastruktur migas yang terus berkembang. RAJA memposisikan diri sebagai pemain utama di segmen midstream dan jasa EPCI lepas pantai.
Dengan strategi ini, perseroan tidak hanya menargetkan pertumbuhan laba tetapi juga memperkuat posisi kompetitif. RAJA berharap investasi, akuisisi, dan kemitraan jangka panjang akan menambah nilai bagi pemegang saham.
Secara keseluruhan, RAJA menunjukkan fundamental yang solid. Pilar pendapatan kontrak jangka panjang dan diversifikasi investasi di sektor energi baru membuat prospek perusahaan tetap positif.
Dengan proyeksi laba yang meningkat, RAJA siap menghadapi tantangan pasar energi. Pertumbuhan ini diharapkan memberi efek positif pada kepercayaan investor dan peluang proyek baru di masa depan.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Pet123 Indonesia: Belanja Online Kebutuhan Hewan Aman dan Terpercaya
- Rabu, 08 Oktober 2025
Berita Lainnya
Wings Corporation Buka Lowongan Kerja Luas untuk Fresh Graduate 2025
- Rabu, 08 Oktober 2025
IHSG 2025 Berpeluang Menutup Tahun Dekati Level 8.000 Meski Fluktuatif
- Rabu, 08 Oktober 2025
Danantara Masuk GIAA, Modal Baru Rp30 Triliun Diharapkan Pulihkan Keuangan
- Rabu, 08 Oktober 2025
Ardhantara Pimpin FUTR, Targetkan Proyek Energi Terbarukan Berskala Nasional
- Rabu, 08 Oktober 2025
Momentum IHSG Bullish, Emiten Fokus Perluas Kepemilikan Publik Saham
- Rabu, 08 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Spesifikasi Lengkap Samsung Galaxy Tab S11 Series Tablet Premium
- 08 Oktober 2025
2.
Ramalan 4 Zodiak: Keberuntungan dan Keberlimpahan 8 Oktober 2025
- 08 Oktober 2025
3.
Prediksi Keuangan Shio 8 Oktober 2025, Stabil dan Menguntungkan
- 08 Oktober 2025
4.
3 Destinasi Wisata Hemat di Malang untuk Liburan Seru Keluarga
- 08 Oktober 2025