Hutama Karya Dorong Konektivitas Jambi Lewat Tol Tempino–Ness
JAKARTA - Pengoperasian Tol Betung–Tempino–Jambi (Betejam) Seksi 3 segmen Tempino–Ness sejak 14 September 2025 menghadirkan suasana baru bagi mobilitas masyarakat di Provinsi Jambi. Dalam sepekan pertama, PT Hutama Karya mencatat sebanyak 51.947 kendaraan telah melintas di jalur bebas hambatan pertama di provinsi ini.
Data tersebut menunjukkan betapa besar antusiasme warga yang memanfaatkan tol baru ini sebagai alternatif perjalanan yang lebih cepat, aman, dan nyaman dibanding jalur sebelumnya. Dengan dibukanya akses baru, harapan untuk konektivitas lebih baik di Sumatra semakin nyata.
Kebutuhan Konektivitas Jadi Pendorong Utama
Baca JugaJadwal Kapal Pelni Tual Timika Oktober 2025, Tiket dan Armada Lengkap
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, menegaskan bahwa tingginya trafik kendaraan ini tidak lepas dari kebutuhan masyarakat Jambi terhadap jalur alternatif di Lintas Sumatra.
Menurutnya, keberadaan ruas tol baru ditambah dengan hadirnya Gerbang Tol (GT) Pijoan semakin memperluas jangkauan layanan. Hal ini memberi dampak positif, baik bagi perjalanan harian warga maupun aktivitas logistik yang membutuhkan efisiensi waktu.
“Dengan tambahan GT Pijoan, perjalanan dari Bayung Lencir ke Simpang Ness dan sebaliknya menjadi lebih lancar dan lebih singkat,” kata Adjib dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Waktu Tempuh Jauh Lebih Singkat
Salah satu manfaat paling terasa dari pengoperasian segmen Tempino–Ness adalah efisiensi waktu perjalanan. Tol sepanjang 18,49 kilometer ini memangkas jarak tempuh yang sebelumnya memakan waktu berjam-jam.
Dari Bayung Lencir menuju Simpang Ness kini hanya membutuhkan sekitar 45 menit, padahal sebelumnya perjalanan serupa bisa mencapai hampir tiga jam. Begitu pula dari Jambi menuju Betung, waktu perjalanan berkurang dari lebih empat jam menjadi hanya sekitar dua jam lewat jalur tol ini.
Efisiensi waktu yang signifikan tersebut tidak hanya menguntungkan masyarakat umum, tetapi juga membuka peluang besar bagi sektor ekonomi dan pariwisata. Jalur yang lebih singkat akan mempermudah arus barang dan mempercepat akses wisatawan ke berbagai destinasi di Jambi.
Manfaat Bagi Ekonomi dan Pariwisata
Adjib menambahkan, hadirnya ruas tol ini berpotensi memberikan multiplier effect. Kelancaran distribusi logistik diyakini akan memperkuat pertumbuhan ekonomi lokal.
Selain itu, sektor pariwisata di Jambi juga diperkirakan ikut terdongkrak. Wisatawan yang sebelumnya enggan berkunjung karena akses sulit kini bisa lebih mudah mencapai berbagai destinasi dengan waktu perjalanan yang lebih singkat.
Dengan konektivitas yang semakin baik, wilayah Jambi diharapkan mampu menarik lebih banyak investasi sekaligus membuka peluang usaha baru bagi masyarakat sekitar.
Tetap Wajib Siapkan Uang Elektronik
Meski hingga kini ruas tol masih dioperasikan tanpa tarif, Hutama Karya tetap mengimbau agar pengguna jalan menyiapkan kartu uang elektronik untuk tapping di gerbang tol. Hal ini penting untuk memudahkan transisi ketika tol mulai diberlakukan tarif resmi di kemudian hari.
“Meskipun belum bertarif dan karena ini masih tergolong ruas tol baru di Jambi, Hutama Karya mengimbau pengguna jalan untuk tetap menyiapkan kartu uang elektronik untuk tapping di gerbang tol,” jelas Adjib.
Himbauan ini juga bertujuan agar masyarakat terbiasa dengan sistem pembayaran nontunai yang sudah menjadi standar di seluruh jaringan tol di Indonesia.
Suara Antusias Warga
Antusiasme tinggi juga datang dari para pengguna jalan. Salah satunya Muhammad Royan Rivaldo, warga Kota Jambi, yang merasakan langsung manfaat tol Betejam.
“Biasanya harus menempuh perjalanan panjang dan macet, sekarang jauh lebih cepat dan nyaman. Semoga ke depannya tol ini bisa tersambung lebih jauh lagi agar akses antardaerah di Jambi makin mudah,” ungkap Royan.
Pernyataan tersebut menggambarkan harapan masyarakat agar ruas tol ini segera terhubung dengan jalur lainnya. Dengan begitu, aksesibilitas antarwilayah di Jambi akan semakin meningkat.
Jalan Panjang Infrastruktur Sumatra
Pengoperasian segmen Tempino–Ness melengkapi bagian dari Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) yang terus dibangun pemerintah melalui Hutama Karya. Sebelumnya, sejak akhir 2024 telah dioperasikan segmen Bayung Lencir–Tempino.
Kehadiran tol ini menunjukkan progres nyata pembangunan infrastruktur di Sumatra. Jaringan tol yang semakin panjang diharapkan mampu menurunkan biaya logistik nasional sekaligus meningkatkan daya saing wilayah.
Bagi masyarakat Jambi, keberadaan tol pertama di provinsi ini adalah tonggak sejarah. Infrastruktur ini tidak hanya sekadar jalan bebas hambatan, tetapi juga simbol percepatan pembangunan yang memberi dampak langsung terhadap kesejahteraan warga.
Sejak dioperasikan pada 14 September 2025, Tol Betejam Seksi 3 segmen Tempino–Ness langsung disambut antusias masyarakat. Dengan trafik mencapai lebih dari 51 ribu kendaraan dalam sepekan, jelas terlihat tingginya kebutuhan akan konektivitas yang lebih baik di Jambi.
Efisiensi waktu tempuh, potensi peningkatan ekonomi, serta peluang pariwisata menjadi bukti nyata manfaat yang bisa dirasakan. Walaupun masih berstatus bebas tarif, imbauan untuk menyiapkan kartu uang elektronik menjadi langkah persiapan ke depan.
Suara masyarakat seperti Royan semakin menegaskan bahwa tol ini bukan hanya infrastruktur fisik, tetapi juga harapan baru bagi kemajuan Jambi. Dengan terus berlanjutnya pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra, konektivitas antarwilayah di Pulau Sumatra diyakini akan semakin terintegrasi.
Rekomendasi
