Rabu, 24 September 2025

Okupansi Hotel NTB Capai 70 Persen Jelang MotoGP

Okupansi Hotel NTB Capai 70 Persen Jelang MotoGP
Okupansi Hotel NTB Capai 70 Persen Jelang MotoGP

JAKARTA - Dua pekan menjelang perhelatan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika, NTB mulai menunjukkan geliat pariwisata yang signifikan. Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi NTB mencatat tingkat keterisian kamar hotel di wilayah Lombok Barat dan Kota Mataram mencapai 70 persen.

Ketua PHRI NTB, Ni Ketut Wolini, menjelaskan bahwa angka ini menunjukkan antusiasme wisatawan yang mulai memesan akomodasi, meski belum sebanding dengan tahun-tahun sebelumnya ketika okupansi sudah bisa menyentuh 100 persen.

Mandalika Menjadi Zona Utama Wisata

Baca Juga

ASDP Merak Terapkan Jalur Khusus Kendaraan Jelang Nataru

Di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, tingkat okupansi lebih tinggi, mencapai 80 persen. Wolini menekankan bahwa Mandalika sebagai zona utama MotoGP memang menjadi fokus wisatawan, namun stok kamar yang tersedia membuat angka ini masih bisa bertambah.

“Secara umum okupansi sudah 70 persen, meski ada hotel yang sudah 80 persen dan ada baru 40 persen. Mandalika zona utama pasti ramai,” ujarnya di Mataram, Selasa, 23 September 2025.

Meski begitu, wilayah tiga gili—termasuk Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air—belum terdampak signifikan oleh event MotoGP. Pasar di tiga gili ini mayoritas wisatawan asing, dan hingga kini penjualan tiket baru mencapai 30 persen. Wolini menyebut hal ini perlu perhatian lebih agar seluruh kawasan NTB dapat merasakan dampak ekonomi dari MotoGP.

Sinergi Jadi Kunci Kesuksesan

Wolini menekankan perlunya kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk Mandalika Grand Prix Association (MGPA), Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), pemerintah daerah, dan pelaku pariwisata. Tujuannya adalah memaksimalkan potensi event internasional ini untuk kemajuan NTB dan Indonesia secara keseluruhan.

“Ini bukan hanya soal Lombok, tapi soal Indonesia. Mari kita garap bersama agar hasilnya maksimal,” kata Wolini.

Sebelumnya, Direktur MGPA, Priandhi Satria, menyebutkan bahwa satu bulan menjelang pelaksanaan, penjualan tiket MotoGP baru mencapai 20–30 persen dari total 121 ribu tiket. Biasanya, peningkatan signifikan terjadi di detik-detik akhir menjelang event.

Strategi Promosi dan Penjualan Tiket

Untuk mendorong penjualan tiket mencapai target, MGPA terus melakukan promosi di berbagai lokasi, baik di Jakarta, NTB, maupun kota-kota besar lain di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mendongkrak angka okupansi hotel sekaligus meningkatkan kunjungan wisatawan.

Promosi yang intensif dinilai penting mengingat event MotoGP bukan hanya tentang olahraga, tetapi juga menjadi magnet pariwisata dan ekonomi bagi NTB. Wolini menekankan bahwa koordinasi antara semua pihak menjadi kunci agar event ini memberi dampak optimal bagi masyarakat.

Dampak Ekonomi dan Pariwisata

Event MotoGP membawa peluang ekonomi besar bagi industri perhotelan, restoran, transportasi, dan usaha mikro di NTB. Dengan okupansi hotel yang mulai meningkat, pelaku bisnis lokal berharap bisa merasakan lonjakan pendapatan menjelang MotoGP.

Selain itu, ajang internasional ini turut memperkenalkan NTB ke mata dunia. Wolini menegaskan bahwa kolaborasi strategis antara pemerintah, asosiasi pariwisata, dan pengelola sirkuit akan memastikan pengalaman wisatawan lebih maksimal dan memuaskan.

Tantangan dan Antisipasi

Meski antusiasme meningkat, beberapa tantangan masih dihadapi, termasuk distribusi tiket yang belum merata dan pergerakan wisatawan di kawasan tiga gili yang pasar utamanya berbeda. Wolini menyarankan adanya pendekatan khusus untuk wilayah ini agar potensi wisatawan mancanegara dapat dimaksimalkan.

Ia juga menambahkan, satu bulan sebelum event, pihak-pihak terkait akan melakukan rapat koordinasi untuk menyamakan strategi, memastikan promosi tepat sasaran, dan menyesuaikan layanan akomodasi bagi wisatawan.

Dengan okupansi hotel dua pekan menjelang MotoGP mencapai 70 persen secara umum dan 80 persen di Mandalika, NTB menunjukkan kesiapan menghadapi event internasional ini. Promosi yang terus digencarkan serta sinergi antar pihak diyakini akan meningkatkan kunjungan wisatawan, menggenjot perekonomian lokal, dan memperkenalkan keindahan NTB ke mata dunia.

Event ini bukan hanya tentang balapan motor, tetapi juga momentum bagi NTB untuk memperkuat sektor pariwisata, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan menampilkan Indonesia sebagai tuan rumah ajang internasional yang profesional dan menarik.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Transportasi Berkeadilan Jadi Fokus Pemerataan Akses Nasional

Transportasi Berkeadilan Jadi Fokus Pemerataan Akses Nasional

PalmCo Dukung Sport Tourism dan Olahraga Nasional Berkelanjutan

PalmCo Dukung Sport Tourism dan Olahraga Nasional Berkelanjutan

Program SPHP Efektif Tekan Harga Beras di Daerah

Program SPHP Efektif Tekan Harga Beras di Daerah

Indonesia Saudi Perkuat Kerja Sama Energi dan Pendidikan

Indonesia Saudi Perkuat Kerja Sama Energi dan Pendidikan

Hilirisasi Perkebunan Ciptakan 1,6 Juta Lapangan Kerja

Hilirisasi Perkebunan Ciptakan 1,6 Juta Lapangan Kerja