Selasa, 23 September 2025

Sido Muncul Buyback Saham Rp56 Miliar Jaga Harga Wajar

Sido Muncul Buyback Saham Rp56 Miliar Jaga Harga Wajar
Sido Muncul Buyback Saham Rp56 Miliar Jaga Harga Wajar

JAKARTA - Ketika harga saham dinilai belum mencerminkan kinerja fundamental, perusahaan kerap mengambil langkah strategis berupa pembelian kembali saham atau buyback. Hal inilah yang sedang dilakukan oleh PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). 

Produsen jamu modern ini resmi mengumumkan akan membeli kembali 103.703.000 saham atau setara 0,35% dari total lembar saham yang beredar.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (22 September 2025), aksi buyback ini akan berlangsung selama tiga bulan, terhitung sejak 23 September 2025 hingga 22 Desember 2025.

Baca Juga

Pemerintah Alokasikan Rp 15,66 Triliun untuk Paket Ekonomi

Dalam dokumen tersebut dijelaskan, pembelian kembali saham dibatasi dengan harga maksimal Rp760 per lembar. Kebijakan ini tetap mengacu pada Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 29 Tahun 2023.

"Perseroan melakukan pembelian kembali saham dengan pertimbangan harga saham Perseroan saat ini belum mencerminkan harga yang wajar berdasarkan kinerja Perseroan," demikian tertulis dalam keterbukaan informasi BEI.

Alokasi Dana dan Sumber Pembiayaan

SIDO memperkirakan kebutuhan dana untuk buyback mencapai sekitar Rp56 miliar. Dana ini merupakan sisa anggaran dari pembelian kembali saham yang sebelumnya telah dilaporkan pada keterbukaan informasi 20 Maret 2025 dan 20 Juni 2025.

Menariknya, Sido Muncul menegaskan bahwa seluruh dana buyback berasal dari kas internal perusahaan. Artinya, perseroan tidak menggunakan dana hasil penawaran umum, pinjaman, maupun utang dalam bentuk apapun.

"Sumber dana yang digunakan Perseroan untuk pelaksanaan Pembelian Kembali Saham sepenuhnya menggunakan kas internal Perseroan, dan bukan berasal dari dana hasil penawaran umum, pinjaman dan/atau utang dalam bentuk apapun," tulis manajemen.

Untuk menunjang kelancaran aksi korporasi ini, SIDO menunjuk PT Mandiri Sekuritas sebagai pihak pelaksana pembelian kembali saham di pasar.

Pergerakan Harga Saham SIDO

Pasar bereaksi positif terhadap pengumuman buyback. Pada penutupan perdagangan Senin, 22 September 2025, harga saham SIDO ditutup naik 0,93% ke level Rp545 per saham.

Dalam sesi perdagangan, saham SIDO sempat dibuka stagnan di Rp540, lalu bergerak pada kisaran Rp535 hingga Rp545 per lembar. Total frekuensi transaksi tercatat 2.283 kali dengan volume perdagangan sebanyak 147.175 saham, menghasilkan nilai transaksi sekitar Rp8 miliar.

Belanja Modal Lebih Fokus ke Pemeliharaan

Selain buyback, perusahaan juga membicarakan soal belanja modal atau capital expenditure (Capex). Direktur Sido Muncul, Budiyanto, menyebut realisasi capex hingga semester I 2025 mencapai Rp21 miliar. Angka ini jauh di bawah total alokasi tahunan yang direncanakan Rp150–Rp175 miliar.

Menurut Budiyanto, rendahnya realisasi ini disebabkan karena dana digunakan terutama untuk pemeliharaan aset dan pemasaran digital, tanpa ada pengeluaran besar untuk aset baru.

"Realisasi hingga semester 1 itu sudah Rp21 miliar dari total anggaran sebesar Rp150 sampai Rp175 miliar dan digunakan untuk pemeliharaan aset terutama tidak adanya penggantian ataupun aset Capex tambahan yang baru yang menguras dana tidak ada," jelasnya dalam konferensi pers Pubex Live 2025, Kamis (11 September 2025).

Ia menambahkan, perusahaan tidak mengalokasikan dana untuk capex baru di luar kebutuhan perawatan. "Semuanya mostly untuk pemeliharaan aset dan juga marketing digital. Yang lain tidak ada," kata Budiyanto.

Kinerja Ekspor Tumbuh Signifikan

Di sisi lain, Sido Muncul mencatat kinerja ekspor yang menggembirakan. Pada semester I 2025, penjualan ekspor tumbuh 17% secara tahunan (year-on-year) dan menyumbang sekitar 10% dari total penjualan, naik dari kontribusi 7% pada periode sama tahun sebelumnya.

Manajemen optimistis ekspor akan semakin berperan dalam pertumbuhan pendapatan melalui penetrasi pasar baru serta peluncuran produk-produk inovatif.

Proyeksi Semester II 2025

Memasuki paruh kedua tahun 2025, perseroan menargetkan perbaikan kinerja baik dari sisi penjualan maupun laba bersih. Proyeksi pertumbuhan penuh tahun ini dipatok sebesar 5%.

Budiyanto menjelaskan, ada sejumlah katalis positif yang diharapkan menopang target tersebut. Antara lain peluncuran produk herbal dan F&B (food and beverages) baru di kuartal III dan IV, ekspansi ke negara tujuan ekspor baru, serta dukungan stimulus dari pemerintah.

"Untuk semester kedua, kami menargetkan adanya perbaikan dalam hal penjualan maupun laba bersih," ujar Budiyanto.

Menjaga Fundamental dan Kepercayaan Investor

Aksi buyback saham yang dijalankan Sido Muncul tidak hanya dimaksudkan sebagai strategi menjaga harga saham tetap stabil, tetapi juga sebagai sinyal kuat kepada investor bahwa perusahaan memiliki fundamental yang sehat. Dengan kas internal yang cukup, SIDO menunjukkan kemampuan untuk mengelola modal kerja, mendanai kebutuhan investasi, sekaligus mengembalikan nilai lebih kepada pemegang saham.

Langkah ini sejalan dengan strategi perseroan menjaga reputasi sebagai emiten farmasi dan jamu modern yang konsisten tumbuh, baik di pasar domestik maupun internasional.

Kebijakan buyback saham SIDO senilai Rp56 miliar menjadi salah satu langkah korporasi penting di tahun 2025. Di tengah pergerakan harga saham yang dianggap undervalued, strategi ini diharapkan dapat memperkuat kepercayaan pasar terhadap kinerja perseroan.

Dukungan fundamental melalui ekspor yang tumbuh, strategi produk baru, serta efisiensi belanja modal, semakin menegaskan posisi Sido Muncul sebagai perusahaan farmasi dan jamu modern yang adaptif. Investor pun menanti hasil nyata dari kombinasi langkah-langkah strategis ini dalam menjaga pertumbuhan berkelanjutan.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Anggito Abimanyu Resmi Pimpin LPS Periode 2025–2030

Anggito Abimanyu Resmi Pimpin LPS Periode 2025–2030

Merdeka Gold Resmi IPO, Bukukan Dana Segar Triliunan

Merdeka Gold Resmi IPO, Bukukan Dana Segar Triliunan

Harga Emas Spot Tembus US$3.747,08 Per Troy Ounce

Harga Emas Spot Tembus US$3.747,08 Per Troy Ounce

Dampak Dana Rp200 Triliun di Bank Mulai Terlihat

Dampak Dana Rp200 Triliun di Bank Mulai Terlihat

Kemenkeu Cairkan Anggaran Rp168,5 Triliun untuk Program Prioritas

Kemenkeu Cairkan Anggaran Rp168,5 Triliun untuk Program Prioritas