Rabu, 17 September 2025

PTPP Catat Pertumbuhan Kontrak Baru Signifikan Agustus 2025

PTPP Catat Pertumbuhan Kontrak Baru Signifikan Agustus 2025
PTPP Catat Pertumbuhan Kontrak Baru Signifikan Agustus 2025

JAKARTA - PT PP (Persero) Tbk (PTPP) mencatat pencapaian kontrak baru yang cukup signifikan hingga Agustus 2025, yakni senilai Rp 15,28 triliun. Angka ini meningkat 29,6% atau setara Rp 3,49 triliun dibanding capaian bulan sebelumnya. 

Kinerja positif ini menegaskan kemampuan PTPP memanfaatkan peluang di tengah dinamika industri konstruksi nasional.

Corporate Secretary PTPP, Joko Raharjo, menilai pencapaian ini sebagai bukti strategi manajemen yang tepat. “Momentum ini menjadi bukti nyata upaya manajemen untuk menjaga pertumbuhan perusahaan di tengah tantangan pasar,” ujarnya.

Baca Juga

Jadwal Lengkap Kapal Pelni KM Leuser Akhir September

Pencapaian hingga Agustus menempatkan PTPP pada posisi 53,6% dari target kontrak akhir tahun 2025. Hal ini menunjukkan perusahaan berada di jalur yang tepat untuk merealisasikan target tahunan dengan memanfaatkan proyek yang berkualitas dan bernilai tinggi.

Sumber Pendanaan dan Kontribusi Segmen Proyek

Dari sisi pendanaan, mayoritas kontrak baru PTPP bersumber dari BUMN sebesar 51,2%, diikuti swasta 31%, dan pemerintah 17,8%. Komposisi ini menunjukkan manajemen berhasil menjaga keseimbangan antara proyek publik dan swasta, sehingga risiko ketergantungan pada satu sumber dana dapat diminimalkan.

Jika dilihat berdasarkan segmen proyek, kontribusi tertinggi berasal dari sektor pertambangan 19,5%, gedung 17,81%, power plant 17,56%, jalan dan jembatan 15,81%, serta pelabuhan 15,26%. Sedangkan sektor lain yang turut mendukung pertumbuhan kontrak baru termasuk minyak dan gas 5,39%, irigasi 4,63%, bendungan 1,78%, bandara 1,40%, dan industri 0,85%.

Beberapa proyek unggulan yang berhasil diraih PTPP pada bulan ini antara lain PLTGU Batam-1 120MW senilai Rp 2,68 triliun, Proyek RSCM Jakarta senilai Rp 176,5 miliar, serta pekerjaan peningkatan kapasitas lajur ruas Tol Surabaya – Gempol senilai Rp 126,4 miliar. Proyek-proyek tersebut menegaskan kemampuan PTPP untuk mengelola proyek strategis berskala besar.

Keberhasilan meraih kontrak baru ini juga membuka peluang bagi PTPP untuk memperkuat posisi bisnis di sektor pertambangan, energi, dan infrastruktur strategis. Dengan pendekatan yang selektif terhadap proyek-proyek yang memiliki nilai tinggi, perusahaan mampu memaksimalkan potensi pendapatan sekaligus menjaga kualitas pelaksanaan proyek.

Strategi PTPP Menjaga Momentum Pertumbuhan

Joko Raharjo menjelaskan, pencapaian ini tidak terlepas dari strategi manajemen yang matang. Fokus utama PTPP adalah seleksi proyek berkualitas, penguatan sinergi dengan pemangku kepentingan, dan penerapan manajemen risiko yang terukur. Strategi tersebut memungkinkan perusahaan tetap stabil meski menghadapi tantangan pasar yang dinamis.

Selain itu, PTPP juga melakukan digitalisasi proses bisnis untuk meningkatkan efektivitas operasional. Teknologi ERP dan sistem manajemen risiko yang terintegrasi membantu perusahaan memantau progres proyek secara real-time, sekaligus memastikan kepatuhan terhadap standar kualitas dan keamanan konstruksi.

Manajemen PTPP menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara proyek publik dan swasta. Pendekatan ini tidak hanya memperkuat stabilitas keuangan perusahaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan.

“Dengan kinerja yang solid hingga saat ini, kami optimistis dapat mencapai target nilai kontrak yang telah ditetapkan untuk akhir tahun 2025,” tambah Joko Raharjo. Optimisme ini sejalan dengan fokus perusahaan untuk terus memanfaatkan peluang pasar yang muncul di sektor konstruksi, investasi, dan infrastruktur.

Dampak Kontrak Baru terhadap Kinerja PTPP

Pencapaian kontrak baru ini diproyeksikan akan memberikan dampak positif terhadap kinerja finansial PTPP. Nilai kontrak baru yang besar berarti potensi pendapatan yang meningkat dalam beberapa kuartal mendatang. Dengan demikian, perusahaan dapat menjaga arus kas tetap sehat sekaligus mendukung pertumbuhan laba bersih di akhir tahun.

Selain itu, keberhasilan PTPP dalam mengamankan proyek strategis juga memberikan efek multiplier terhadap industri pendukung, termasuk subkontraktor, pemasok material, dan tenaga kerja lokal. Hal ini memperkuat posisi PTPP sebagai perusahaan konstruksi nasional yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga berdampak positif terhadap ekonomi lokal.

Manajemen menegaskan, pengelolaan proyek yang efektif akan tetap menjadi prioritas. Fokus pada kualitas pelaksanaan, pengendalian biaya, dan kepatuhan terhadap regulasi menjadi kunci keberhasilan dalam jangka panjang. Dengan pendekatan ini, PTPP mampu mempertahankan reputasi sebagai kontraktor terpercaya yang profesional dan konsisten.

Proyeksi hingga Akhir Tahun 2025

Dengan pencapaian hingga Agustus, PTPP optimistis dapat menutup tahun 2025 dengan realiasi kontrak yang sesuai target. Strategi utama yang diterapkan mencakup penguatan hubungan dengan pemangku kepentingan, pemanfaatan proyek bernilai tinggi, dan pengendalian risiko secara ketat.

Joko Raharjo menekankan pentingnya adaptasi terhadap kondisi pasar yang berubah. “Kita harus selektif memilih proyek yang memberi nilai tambah tinggi dan dapat mendukung pertumbuhan berkelanjutan,” ujarnya.

Selain itu, fokus PTPP tidak hanya pada kuantitas kontrak, tetapi juga kualitas dan profitabilitas proyek. Pendekatan ini diharapkan dapat memperkuat posisi perusahaan di industri konstruksi nasional sekaligus meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan infrastruktur strategis Indonesia.

Dengan pencapaian ini, PTPP menegaskan komitmennya untuk terus menjadi pemain konstruksi terdepan, menjaga kinerja keuangan yang solid, dan menghadirkan proyek-proyek yang memberikan manfaat bagi masyarakat dan lingkungan.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

HUT Kereta Api Indonesia Ke-80, Tiket Tersedia Mulai Rp80 Ribu

HUT Kereta Api Indonesia Ke-80, Tiket Tersedia Mulai Rp80 Ribu

Wijaya Karya Terapkan ESG Lewat Penanaman Pohon Alpukat

Wijaya Karya Terapkan ESG Lewat Penanaman Pohon Alpukat

Waskita Karya Raih Top 50 MidCap GCG Award

Waskita Karya Raih Top 50 MidCap GCG Award

Adhi Karya Siapkan Merger dan Strategi Proyek LRT Jabodebek

Adhi Karya Siapkan Merger dan Strategi Proyek LRT Jabodebek

Jasa Marga Tingkatkan Kualitas Jalan Tol Cipularang Padaleunyi

Jasa Marga Tingkatkan Kualitas Jalan Tol Cipularang Padaleunyi