
JAKARTA - Tren tanaman hias yang sempat melonjak saat pandemi rupanya tidak luntur begitu saja. Hingga kini, minat masyarakat terhadap tanaman hias tetap tinggi, bukan hanya sekadar sebagai hobi melepas penat, tetapi juga sebagai peluang usaha yang bisa mendatangkan penghasilan tambahan.
Menariknya, bisnis ini tidak membutuhkan modal besar, bahkan bisa dimulai dari lahan rumah sendiri.
Daya tarik usaha tanaman hias dan budidaya tanaman bukan hanya karena keindahannya yang mempercantik ruangan atau taman, tetapi juga karena potensi cuan yang relatif stabil. Dengan manajemen yang baik, bisnis tanaman dapat menjadi usaha berkelanjutan yang memberikan keuntungan jangka panjang.
Baca Juga
Bahkan, jika Anda sudah memiliki tanah dan bangunan pribadi, biaya operasional dapat ditekan lebih kecil.
Melansir Haibunda (17 September 2025), ada sejumlah jenis tanaman yang sangat potensial untuk dijadikan bisnis rumahan. Tidak hanya memiliki pasar luas, tanaman ini juga punya nilai jual tinggi dengan modal perawatan yang relatif sederhana.
1. Bambu: Serbaguna dan Bernilai Tinggi
Bambu bukan sekadar tanaman hias, melainkan juga komoditas yang bernilai ekonomi tinggi. Banyak pemilik rumah maupun penyedia jasa lanskap rela mengeluarkan biaya hingga Rp2 juta lebih (sekitar US$150) untuk satu pot bambu sehat.
Keunggulan bambu terletak pada fungsinya yang serbaguna, mulai dari pagar alami, elemen dekorasi taman, hingga material untuk berbagai produk turunan. Dengan kreativitas, bambu dapat diolah menjadi pagar bambu, vas bunga, hingga aksesori dekoratif yang menambah nilai jual.
Untuk tumbuh optimal, bambu hanya memerlukan sinar matahari melimpah dan suhu hangat. Kondisi ini membuatnya relatif mudah dibudidayakan sekaligus menjanjikan margin keuntungan besar.
2. Bawang Putih Gourmet: Si "Mortgage Lifter"
Bawang putih gourmet, atau gourmet garlic, dikenal sebagai salah satu tanaman paling menguntungkan untuk skala kecil. Julukan mortgage lifter disematkan karena potensinya memberikan keuntungan signifikan meski ditanam di lahan terbatas.
Harga bawang putih gourmet di pasaran cukup tinggi. Ditambah lagi, tanaman ini relatif mudah dibudidayakan dan memiliki ketahanan alami terhadap hama maupun penyakit. Beberapa varietas populer antara lain porcelain, purple stripe, rocambole, dan elephant garlic, yang dikenal karena ukuran dan cita rasanya yang khas.
Dengan keunggulan tersebut, bawang putih gourmet menjadi peluang bisnis yang cocok bagi pemula maupun pebisnis kecil di bidang agrikultur.
3. Lavender: Cantik, Multifungsi, dan Tahan Lama
Lavender bukan hanya populer karena bunganya yang indah dan aromanya yang menenangkan, tetapi juga karena nilai ekonominya yang tinggi. Tanaman ini dapat dijual dalam bentuk segar, dikeringkan untuk dekorasi, atau diolah menjadi produk turunan seperti minyak esensial, aromaterapi, hingga bahan baku kosmetik alami.
Menariknya, lavender termasuk tanaman tahan lama karena bisa hidup hingga 15 tahun jika ditanam di tanah. Selain itu, lavender memiliki fungsi ekologis penting, seperti mengusir nyamuk, kutu, dan serangga pengganggu.
Keunggulan ini menjadikan lavender sebagai salah satu tanaman paling dicari oleh pelaku bisnis pemula di sektor agribisnis. Tidak hanya menguntungkan, tetapi juga mendukung tren gaya hidup sehat dan ramah lingkungan.
4. Jamur: Solusi Bisnis di Lahan Terbatas
Bagi yang tinggal di perkotaan dengan lahan terbatas, jamur bisa menjadi pilihan bisnis yang menjanjikan. Jenis jamur oyster dan shiitake dapat ditanam di ruang kecil dengan perawatan sederhana, tetapi mampu memberikan hasil panen yang melimpah.
Permintaan jamur segar di pasar lokal juga sangat tinggi. Hal ini karena jamur tidak bisa disimpan lama, sehingga produsen lokal memiliki keunggulan kompetitif dibanding pemasok dari luar daerah.
Selain itu, jamur kini semakin dilirik di industri kesehatan, khususnya jenis lion’s mane dan maitake, yang dikenal memiliki manfaat untuk suplemen. Dengan modal minim, bisnis jamur bisa menjadi sumber penghasilan berkelanjutan.
5. Tanaman Herbal: Selalu Dicari Pasar
Herbal termasuk salah satu komoditas yang selalu memiliki pasar luas. Tanaman seperti basil, oregano, parsley, dan cilantro banyak dibutuhkan untuk kuliner, kesehatan, maupun kosmetik. Tren gaya hidup sehat semakin mendorong tingginya permintaan tanaman herbal di pasar.
Herbal bisa dijual dalam bentuk segar, dikeringkan, atau diolah menjadi produk turunan seperti teh herbal maupun minyak esensial. Tanaman herbal juga banyak digunakan dalam pengobatan tradisional dan produk perawatan tubuh alami.
Beberapa jenis herbal populer lainnya adalah chamomile, lemon, dan calendula. Biaya produksi yang rendah serta fleksibilitas penanaman di pekarangan rumah atau pot kecil membuat bisnis herbal sangat ideal bagi pelaku usaha rumahan.
Menjadikan Hobi Sebagai Sumber Cuan
Dari bambu hingga herbal, deretan tanaman ini membuktikan bahwa hobi bercocok tanam tidak hanya menenangkan pikiran, tetapi juga berpotensi menjadi sumber penghasilan tambahan. Dengan modal kecil, lahan seadanya, dan strategi pemasaran yang tepat, usaha tanaman dapat menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Tren tanaman hias yang terus berlanjut juga menunjukkan bahwa pasar masih terbuka lebar. Produk turunan tanaman pun kian diminati, mulai dari dekorasi, bahan kuliner, hingga produk kesehatan. Dengan demikian, peluang untuk meraup keuntungan dari bisnis tanaman hias dan budidaya tanaman masih sangat menjanjikan.

Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Hasil dan Jadwal Pertandingan Badminton China Masters Hari Ini
- 17 September 2025
2.
Liverpool Sambut Atletico Madrid, Duel Seru Liga Champions 2025
- 17 September 2025
3.
Keindahan Pulau Gag Raja Ampat untuk Wisata Alam
- 17 September 2025
4.
Emil Audero Bersinar di Liga Italia, Beri Semangat Nasional
- 17 September 2025
5.
Persiapan Timnas Indonesia Matang Hadapi Kualifikasi Piala Dunia
- 17 September 2025