Rabu, 17 September 2025

Kue Cucur Ringgit, Jajanan Manis Khas Seluma yang Melegenda

Kue Cucur Ringgit, Jajanan Manis Khas Seluma yang Melegenda
Kue Cucur Ringgit, Jajanan Manis Khas Seluma yang Melegenda

JAKARTA - Indonesia memiliki banyak jajanan tradisional yang unik, masing-masing menyimpan cerita dan ciri khas tersendiri. Salah satu yang tak kalah menarik berasal dari Kabupaten Seluma, Bengkulu. Namanya adalah cucur ringgit, kue goreng sederhana berbahan tepung beras dan gula merah, tetapi punya pesona rasa yang begitu memikat.

Kue ini tampil dengan warna cokelat keemasan yang menggoda. Aromanya harum khas gula merah berpadu dengan tekstur pinggiran kue yang bergelombang, sehingga dinamakan cucur ringgit oleh masyarakat setempat. Dari sekadar camilan, cucur ringgit kini telah menjadi bagian penting dalam identitas kuliner Seluma.

Jejak Rasa dalam Kesederhanaan

Baca Juga

Hasil Liga Champions: Arsenal Bungkam Athletic Bilbao 2 0 di San Mames

Adonan cucur ringgit dibuat dari tepung beras, gula merah, serta sedikit gula pasir. Adonan ini kemudian digoreng satu per satu dalam minyak panas. Proses menggoreng dilakukan dengan hati-hati agar terbentuk pinggiran bergelombang menyerupai ringgit, yang menjadi ciri khas utama kue ini.

Meski terkesan sederhana, butuh keterampilan untuk menghasilkan cucur dengan bentuk sempurna. Tekstur yang pas hanya bisa diperoleh jika adonan dan minyak benar-benar sesuai. Karena itu, cucur ringgit bukan sekadar jajanan manis, tetapi juga bukti keterampilan tangan para pembuatnya.

Lepi, salah satu penjual cucur ringgit, mengaku sudah berjualan sejak 2018. Ia menceritakan bahwa penghasilannya dari menjajakan cucur tidak selalu menentu, namun tetap cukup untuk membantu ekonomi keluarga.

“Sampai lima ratusan kadang-kadang seharian nggoreng. Tapi kadang nggak nentu juga,” ungkap Lepi sambil tersenyum.

Kuliner Jalanan yang Meriah

Bagi para pencinta jajanan tradisional, cucur ringgit mudah ditemukan di sepanjang jalan lintas Bengkulu–Manna. Setiap hari, tak kurang dari 20 pedagang berjejer rapi menjual kue ini. Biasanya, mereka menata cucurnya dalam tirai plastik bening agar tetap higienis dari debu jalan.

Pemandangan pedagang yang berbaris menjajakan cucur ringgit telah menjadi ciri khas tersendiri. Bahkan, bagi pengendara yang melintas, jajaran penjual ini seakan menjadi tanda bahwa mereka tengah melewati wilayah Seluma.

Sofia, salah seorang pengendara yang sering melewati jalur tersebut, mengaku kerap mampir untuk membeli cucur ringgit. Baginya, rasa manis khas gula merah yang berpadu dengan tekstur legit membuat kue ini selalu menggoda.

“Selain enak, harganya juga terjangkau. Cukup Rp10 ribu, sudah dapat delapan biji cucur,” ujarnya puas.

Lebih dari Sekadar Jajanan

Cucur ringgit tidak hanya dianggap sebagai camilan pelepas lapar. Bagi masyarakat Seluma, kue ini telah menjadi bagian dari budaya. Sifatnya yang sederhana dan manis sering dipandang sebagai simbol keramahan masyarakat setempat.

Setiap gigitan cucur menghadirkan rasa yang otentik, seolah membawa kembali kenangan masa kecil bagi banyak orang. Tak sedikit warga perantau dari Seluma yang mengaku rindu jajanan ini, karena sulit ditemukan di daerah lain dengan cita rasa serupa.

Nilai budaya yang melekat pada cucur ringgit membuatnya memiliki potensi lebih dari sekadar makanan. Dengan promosi yang tepat, kue ini bisa diangkat menjadi ikon kuliner Seluma, sejajar dengan makanan tradisional lain yang sudah lebih dulu populer di kancah nasional.

Potensi Menjadi Ikon Kuliner Daerah

Beberapa tahun terakhir, perhatian masyarakat terhadap kuliner lokal semakin besar. Hal ini memberi peluang bagi jajanan khas seperti cucur ringgit untuk dikenal lebih luas.

Jika dikelola dengan baik, cucur ringgit bisa menjadi daya tarik wisata kuliner di Bengkulu. Bayangkan jika wisatawan yang melintasi jalur Bengkulu–Manna selalu menyempatkan diri berhenti untuk mencicipi kue ini. Maka, cucur ringgit tak hanya menjaga tradisi, tetapi juga memberi manfaat ekonomi bagi banyak keluarga.

Para pedagang kecil, seperti Lepi, akan mendapat dukungan yang lebih stabil jika cucur ringgit diangkat sebagai ikon kuliner resmi Seluma. Hal ini tentu akan berdampak positif, baik dari sisi pendapatan maupun kebanggaan masyarakat terhadap warisan budayanya sendiri.

Menjaga Warisan dengan Rasa

Keberadaan cucur ringgit hingga kini menunjukkan bahwa masyarakat Seluma mampu menjaga warisan kuliner mereka di tengah gempuran makanan modern. Meski banyak jajanan kekinian bermunculan, cucur ringgit tetap bertahan karena rasanya yang otentik dan harganya yang bersahabat.

Setiap suapan cucur bukan hanya memberikan kenikmatan rasa manis yang khas, tetapi juga menghadirkan jejak budaya yang sarat makna. Generasi muda perlu didorong untuk mengenal dan mencintai jajanan ini agar cucur ringgit tidak hilang ditelan zaman.

Dengan cita rasa sederhana, bentuk yang unik, serta cerita di balik proses pembuatannya, cucur ringgit layak menjadi kebanggaan Seluma. Lebih dari itu, ia juga bisa menjadi bagian dari kebanggaan kuliner Indonesia.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Messi Antar Inter Miami Menang, Klasemen dan Top Skor MLS

Messi Antar Inter Miami Menang, Klasemen dan Top Skor MLS

Liverpool Hadapi Dilema Rotasi Salah Demi Kans Juara Premier League

Liverpool Hadapi Dilema Rotasi Salah Demi Kans Juara Premier League

Klasemen Premier League: Liverpool Kokoh di Puncak, MU Terpuruk

Klasemen Premier League: Liverpool Kokoh di Puncak, MU Terpuruk

Persija Jakarta Pecahkan Rekor Penonton Super League, Jadwal Kandang Ditunggu

Persija Jakarta Pecahkan Rekor Penonton Super League, Jadwal Kandang Ditunggu

Best XI Super League Pekan 5, Borneo FC Masih Perkasa

Best XI Super League Pekan 5, Borneo FC Masih Perkasa