
JAKARTA - Publikasi ilmiah sering kali dipersepsikan hanya sebagai ajang untuk mengumpulkan angka atau mengejar posisi kuartil jurnal. Namun, di balik semua itu, terdapat nilai-nilai mendalam yang menyangkut integritas, proses pembelajaran, dan kebermanfaatan bagi dunia akademik. Pandangan ini mengemuka dalam sebuah sesi Live Instagram antara penulis dan Adhan Efendy, yang membedah berbagai aspek esensial dari publikasi di jurnal bereputasi internasional.
Lebih dari Sekadar Statistik
Selama ini, banyak akademisi memusatkan perhatian pada jumlah artikel atau peringkat kuartil jurnal, khususnya Scopus. Padahal, publikasi ilmiah yang berkualitas bukan hanya soal angka atau status, melainkan perjalanan intelektual yang menguji ketekunan dan komitmen penulisnya.
Baca JugaShopeePayLater Bisa Digunakan Dimana Saja? Ini Penjelasannya!
Seperti disampaikan dalam diskusi tersebut, pencapaian dalam publikasi tidak lahir secara instan. Dibutuhkan pemahaman mendalam, konsistensi, dan kesediaan untuk terus belajar dari setiap proses. Hal ini menjadikan publikasi ilmiah bukan sekadar target kuantitatif, melainkan karya yang membawa kontribusi nyata bagi perkembangan ilmu pengetahuan.
Makna Mendalam Sebutan “Author”
Salah satu poin penting yang dibahas adalah perbedaan istilah “author” dan “writer” dalam konteks publikasi ilmiah. Seorang author bukan hanya menulis, tetapi juga merupakan pemilik ide yang dituangkan dalam artikel tersebut.
Apabila seseorang memesan artikel dari pihak lain, misalnya melalui jasa penulisan, secara etis ia tidak dapat disebut author. Hal ini karena ide yang mendasari tulisan tersebut bukanlah miliknya.
Menurut Adhan Efendy, tindakan ini dapat menghilangkan rasa bangga atas karya sendiri. “Hasil tidak pernah mengkhianati proses,” ujarnya. Pengalaman menulis, merevisi, hingga menembus jurnal bereputasi adalah perjalanan yang memberikan pembelajaran berharga bagi setiap peneliti.
Proses yang Mengasah Karakter
Perjalanan dari menulis di jurnal nasional hingga mencapai jurnal internasional kuartil satu membutuhkan dedikasi yang besar. Setiap langkah adalah kesempatan untuk memahami metodologi, memperdalam topik penelitian, dan mengasah kemampuan berpikir kritis.
Pencapaian yang diraih secara murni akan memberikan rasa puas yang jauh lebih bermakna dibandingkan sekadar memperoleh pengakuan cepat. Di sinilah publikasi ilmiah menjadi sarana untuk membentuk karakter akademisi yang jujur, ulet, dan inovatif.
Fleksibilitas dalam Metode Penelitian
Salah satu hal yang menarik di dunia publikasi internasional adalah fleksibilitas metode penelitian. Tidak ada aturan kaku yang membatasi peneliti untuk mengikuti pola tertentu. Bahkan, pengembangan metode baru merupakan bagian dari kontribusi ilmiah yang dihargai.
Dua peneliti dapat memiliki tujuan dan hipotesis yang sama, namun menggunakan metode berbeda dan keduanya tetap sah secara ilmiah, selama dapat dipertanggungjawabkan.
Hal ini berbeda dengan pandangan umum di tingkat skripsi atau tesis, di mana metode sering dianggap harus mengikuti pola baku. Dalam publikasi internasional, kebebasan bereksperimen dan inovasi justru menjadi kekuatan yang diakui.
Kejujuran Sebagai Landasan
Kejujuran adalah nilai utama yang menyertai setiap publikasi ilmiah. Tanpa integritas, publikasi akan kehilangan maknanya. Memiliki ide sendiri, mengolahnya menjadi penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan, dan mempublikasikannya secara jujur adalah langkah penting bagi setiap akademisi.
Adhan Efendy menegaskan bahwa proses ini tidak hanya menghasilkan karya, tetapi juga membangun reputasi peneliti sebagai pribadi yang dapat dipercaya. Kejujuran dalam publikasi ilmiah adalah investasi jangka panjang bagi karier akademik.
Menciptakan Dampak Nyata
Publikasi ilmiah yang baik adalah publikasi yang memberikan manfaat nyata, baik bagi perkembangan teori maupun penerapannya dalam kehidupan. Oleh karena itu, setiap penelitian sebaiknya dirancang dengan mempertimbangkan relevansi dan kebermanfaatannya.
Nilai kebermanfaatan ini tidak hanya dirasakan oleh penulis, tetapi juga oleh masyarakat luas yang mungkin mendapatkan solusi atau inspirasi dari hasil penelitian tersebut. Di sinilah publikasi ilmiah menjadi jembatan antara ilmu pengetahuan dan kebutuhan dunia nyata.
Menjadikan Publikasi Ilmiah Sebagai Perjalanan Bermakna
Melihat publikasi ilmiah sebagai proses, bukan semata hasil, akan mengubah cara pandang banyak akademisi. Setiap tahap, mulai dari ide awal, penyusunan kerangka, penelitian, hingga publikasi, adalah bagian dari perjalanan yang penuh pelajaran.
Dengan perspektif ini, publikasi tidak lagi menjadi beban, melainkan sarana untuk tumbuh dan memberikan kontribusi. Ketekunan, integritas, dan semangat berbagi pengetahuan akan menjadikan setiap publikasi sebagai langkah maju dalam membangun peradaban ilmiah yang lebih baik.

Muhammad Anan Ardiyan
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Motor Hilang Saat Masih Kredit? Panduan Mengurus Asuransi Motor Kredit Hilang
- Rabu, 17 September 2025
Terpopuler
1.
Harga iPhone 15 Plus 512GB September 2025 Terbaru
- 17 September 2025
2.
Daftar Harga HP Samsung Terbaru September 2025
- 17 September 2025
3.
OPPO F31 5G Series Hadir dengan Desain Tangguh dan Performa Andal
- 17 September 2025
4.
Xiaomi 13T Hadir dengan Pengisian Daya Super Andal
- 17 September 2025
5.
Lionel Messi Cetak Gol Ke-880, Inter Miami Bangkit
- 17 September 2025