JAKARTA - CIMB Group Holdings Berhad yang merupakan pemilik PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) mencatat laba sebesar 3,51 miliar ringgit Malaysia atau setara dengan Rp11,51 triliun pada semester I/2023. Capaian ini naik sebesar 25,77% dari 2,79 miliar ringgit Malaysia atau Rp9,15 triliun pada Juni 2022.
Berdasarkan publikasi, Jumat (1/9/2023) peningkatan laba ini terjadi di tengah penyusutan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar 5,47 miliar ringgit Malaysia atau Rp17,93 triliun, turun tipis sebesar 1,18% dari sebelumnya yang mencapai 5,36 miliar ringgit Malaysia atau Rp15,57 triliun.
Kendati demikian, pendapatan bunga tercatat mengalami peningkatan sebesar 42,74%, menjadi 11,28 miliar ringgit Malaysia atau Rp36,98 triliun pada akhir Juni 2023 dari yang sebelumnya 7,90 miliar ringgit Malaysia atau Rp25,90 triliun pada Juni 2022.
Selanjutnya, jika dilihat dari Desember 2022 hingga Juni 2023, portofolio kredit dan pembiayaan mencapai 413,83 miliar ringgit Malaysia atau Rp1.356,76 triliun pada Juni 2023, naik 4,88%, dari 393,56 miliar ringgit Malaysia atau Rp1.290,06 triliun pada Desember 2022. Hal ini berkontribusi pada peningkatan aset sebesar 8,03% dari sebelumnya 666,72 miliar ringgit Malaysia atau Rp2.185,46 triliun menjadi 729,29 miliar ringgit Malaysia atau Rp2.390,57 triliun.
CIMB Group Holdings Berhad juga meraup dana pihak ketiga (DPK) menjadi 453,63 miliar ringgit Malaysia atau Rp1.486,67 triliun pada Juni 2023, naik sebesar 4,78% dari posisi sebelumnya yang mencapai 432,95 miliar ringgit Malaysia atau Rp1.418,90 trilun pada Desember 2022.
Sebagai informasi, CIMB Group Holdings Berhad adalah pemegang 100% saham CIMB Group Sdn Bhd yang juga merupakan pemegang 91,48% saham PT Bank CIMB Niaga Tbk per 30 Juni 2023, sehingga CIMB Niaga Holdings Berhad secara tidak langsung merupakan pemilik PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Kinerja Bank CIMB Niaga
Sementara itu, PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) sendiri telah meraup laba bersih konsolidasi Rp3,26 triliun, naik 27,34% secara tahunan (year on year/yoy), dibandingkan laba bersih periode yang sama tahun sebelumnya Rp2,56 triliun. Dari jumlah laba konsolidasi ini, sebesar Rp3,11 triliun merupakan bank only.
Laba bank didorong oleh pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) sebesar Rp6,83 triliun, tumbuh 4,59% yoy. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) pun naik 7 basis poin (bps) ke level 4,61% pada Juni 2023 dari level 4,54% pada Juni 2022. Laba bank juga didorong oleh pendapatan nonbunga.
Emiten bank berkode BNGA ini misalnya mencatatkan pendapatan berbasis komisi (fee based income) yang naik 49,16% yoy menjadi Rp1,79 triliun per Juni 2023. Dari sisi intermediasi, CIMB Niaga telah menyalurkan kredit termasuk menggabungkan lini syariah mencapai Rp205,07 triliun pada semester I/2023, naik 8,11% yoy. Aset bank pun naik 6,0% yoy menjadi Rp329,68 triliun. Jika dilihat lebih dalam, penyaluran kredit oleh CIMB Niaga pun tumbuh di semua segmen.